Penolak Ahok jadi Bos BUMN Dianggap Staf Erick Thohir Banyak Datang dari Sisi Politik

penolak Ahok jadi Bos BUMN Dianggap Staf Erick Thohir banyak datang dari sisi politik

Kolase/Instagram/Kompas.com
penolak Ahok jadi Bos BUMN Dianggap Staf Erick Thohir banyak datang dari sisi politik 

Dalam tayangan Dialog TV One edisi Rabu (20/11/2019), Fahri Hamzah tanpa ragu melayangkan kritikannya untuk sang Menteri BUMN, Erick Thohir.

"Saya ada kritik kepada Menteri BUMN ini. BUMN itu harusnya heavy corporation. Cara saudara Menteri BUMN ini memamerkan orang-orang yang akan dipanggil, yang akan menjabat, dia memulai dengan orang, dia tidak memulai dengan strategi, itu yang salah," ucap Fahri Hamzah.

Pengungkapan soal sosok Ahok yang bakal jadi bos BUMN pun disesalkan Fahri Hamzah.

Sebab seharusnya dalam urusan korporasi di tubuh BUMN, hal yang utama dibicarakan adalah ide dan strategi kerja, bukan sosok.

Apalagi mengingat sosok Ahok yang memang dikenal sebagai tokoh kontroversional.

"Sehingga kemudian orang membahas orang. Kalau kita membahas orang ini enggak ada habisnya. Kontroversial terus. Apalagi orang kayak saudara Basuki yang memang kontroversial. Tapi ide untuk membesarkan BUMN akhirnya tidak terungkap. Itu menurut saya harus dikoreksi," pungkas Fahri Hamzah.

 Bukan tak Setuju Ahok tapi Fahri Hamzah Kecewa Erick Thohir, Kelemahan Eks Bos Inter Milan Dibongkar

 Ekonom Faisal Basri Ungkap Ahok BTP Bisa Dipecat Seperti eks Dirut BUMN Pertamina Era Rini Soemarno

 Ditolak Arie Gumilar Cs Masuk BUMN Pertamina, Respon Ahok BTP Kok Begini, Tuhan Aja Ada yang Nentang

Mengenai cara Erick Thohir yang memanggil satu persatu calon bos BUMN dan dibicarakan banyak orang itu menurut Fahri Hamzah tak patut dilakukan.

Sebab menurut Fahri Hamzah, BUMN adalah sebuah korporasi yang seharusnya tidak dipolitisasi.

"Jangan Menteri BUMN kayak mau merekrut anggota kabinet. Dipanggil satu-satu nanti disuruh pakai baju batik. Urusannya apa coba ? Jangan dipolitisasi," kata Fahri Hamzah.

Perihal sosok Ahok yang apakah pantas menjadi bos BUMN atau tidak, Fahri Hamzah tak mau lebih lanjut membahasnya.

Sebab hal penting yang harusnya dibicarakan jika menyinggung soal kepantasan menjadi calon bos BUMN adalah perihal strategi dan ide, bukan ke personal sosok tersebut.

"Kalau membahas tentang orang, saya membahas hak warga negara. Udahlah manusia ini kan sama aja. Kalau kita membahas orang kita kehilangan kompas. Orang per orang dibarengi dengan strategi," ucap Fahri Hamzah dilansir TribunnewsBogor.com.

Soal kontroversi yang ditimbulkan dari nama Ahok itu pun ditanggapi santai oleh Fahri Hamzah.

Menurut Fahri Hamzah, aksi protes yang dilayangkan serikat pekerja Pertamina terkait penolakannya kepada Ahok itu adalah tindakan wajar.

Sebab sejak awal kemunculan, sosok Ahok hanya disoroti dari segi personal, bukan dari segi ide atau strateginya untuk BUMN.

"Ya itu salahnya pemerintah. Tidak ada salahnya serikat pekerja karena mereka ditakuti dengan kontroversi yang berkembang. Karena dari awal tidak diceritakan ngapain itu ( Ahok) dimasukkan ke Pertamina, PLN. Kan harusnya itu duluan yang diomongkan," kata Fahri Hamzah.

Menanggapi pernyataan Fahri Hamzah, Pakar Ekonomi Rizal Ramli pun ikut buka suara.

Rizal Ramli mengaku kasihan degnan sosok Erick Thohir yang sebenarnya punya ide bagus untuk BUMN namun harus terganjal di langkah pertama.

Rizal Ramli pun menyayangkan perihal sosok Ahok yang justru menjadi perbincangan.

Padahal hal penting yang harusnya menjadi sorotan adalah soal strategi Erick Thohir demi memajukan BUMN.

"Saya kasihan melihat Menteri BUMN yang baru, Erick. Ide Ahok ini kan pasti datang dari presiden Pak Jokowi. Dia yang mungkin punya cita-cita ingin perbaiki BUMN tiba-tiba ikut jadi sasaran tembak. Jadi seolah-olah masalah yang penting di Indonesia di BUMN hanya masalah Ahok," pungkas Rizal Ramli.

 Bukan tak Setuju Ahok tapi Fahri Hamzah Kecewa Erick Thohir, Kelemahan Eks Bos Inter Milan Dibongkar

 Ekonom Faisal Basri Ungkap Ahok BTP Bisa Dipecat Seperti eks Dirut BUMN Pertamina Era Rini Soemarno

 Ditolak Arie Gumilar Cs Masuk BUMN Pertamina, Respon Ahok BTP Kok Begini, Tuhan Aja Ada yang Nentang

Rizal Ramli kemudian membeberkan beberapa masalah besar yang ada di BUMN.

Optimis dengan sosok Erick Thohir, Rizal Ramli justru kembali pesimis karena melihat adanya isu tak penting yang menggangu kinerja awal sang Menteri BUMN.

"Padahal kerugian misalnya dari PTP hampir Rp 40 triliyun lebih, ada bank bermasalah. Banyak masalah besar yang saya yakin Menteri Erick bisa selesaikan. Tapi dia ketanggor sama isu yang enggak penting ini, saudara Ahok. Sehingga rencana perubahan di BUMN akhirnya terganggu," ucap Rizal Ramli.

Berkaca dari hal tersebut, Rizal Ramli pun memberikan imbauan kepada Presiden Jokowi.

Rizal Ramli bahkan menyinggung soal utang budi yang dimiliki Jokowi kepada Ahok.

"Saya hanya imbau Pak Jokowi, Pak Jokowi sing eling lah. Ahok tuh udah cukup membebani bapak. Di berbagai kasus dia membebani bapak. Udahlah kalau utang budi, kasih duta besar atau angkat jadi prescomnya podomoro lah, lobby-in pasti bisa itu," ucap Rizal Ramli.

Menanggapi pernyataan Rizal Ramli, Fahri Hamzah pun mengaku setuju.

Fahri Hamzah lantas mengurai hal apa yang harusnya dilakukan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN yang baru.

"Harusnya kita meributkan BUMN itu dalam kerangka korporasi bukan lembaga politik. Karena kita merindukan BUMN itu menjadi korporat. Dan itu hanya mungkin terjadi apabila tone-nya korporasi. Strategi bisnis dibicarakan dulu dengan DPR. Baru kemudian nyari orang per orang,"

"Bicara dulu dengan DPR ini strateginya bagaimana, mau dibawa BUMN bagaimana. Itu dulu yang kita omongkan baru kita milih orang. Jangan milih orang, orangnya kontroversial, harus dijelaskan ke publik, strateginya belum ada," pungkas Fahri Hamzah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved