Sungai Segah Kabupaten Berau Alami Perubahan Warna, Warga Mudah Tangkap Ikan Emas dan Marsapi

Sungai Segah Kabupaten Berau Alami Perubahan Warna, Warga Mudah Tangkap Ikan Emas dan Marsapi

Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.CO/HO
Ikan mas yang ditangkap warga dengan tangan kosong. Ikan mas berukuran raksasa ini ditemukan dalam keadaan lemas. 

Selain berukuran besar, ikan marsapi juga terkenal gesit dan tangguh dalam kondisi air yang ekstrem.

Meski begitu, ikan marsapi yang umumnya berwarna cokelat dengan corak menyerupai bercak warna hitam ini, tak mampu bertahan dalam kondisi air yang memiliki kandungan asam tinggi.

Beberapa warga berhasil menangkap ikan marsapi yang ‘lari’ ke tepi sungai yang dangkal. Kemungkinan untuk mendapat oksigen.

Kesempatan ini lah yang digunakan warga untuk menangkap ikan marsapi. Menurut cerita warga bernama Romi, yang pernah mengonsumsi ikan marsapi ini, ikan ini punya nilai jual yang tinggi.

“Karena jarang ada orang yang jual. Saya lupa harganya berapa, tapi lebih mahal dari harga daging sapi,” ungkapnya.

Ikan marsapi, kata Romi memiliki kandungan lemak yang tinggi. “Kalau dibakar atau digoreng akan mengeluarkan air (lemak) terus. Tidak bisa digoreng sampai kering,” jelasnya.

Selain ikan-ikan berukuran besar, ikan-ikan kecil juga banyak ditemukan lemas atau mati.

Dinas Perikanan Kabupaten Berau bahkan menyarankan, agar para petani keramba, untuk segera memanen ikan yang ada dalam keramba Sungai Segah.

Sekretaris Dinas perikanan Berau Yunda Zuliarsih mengatakan, pihaknya telah menyurati para pelaku budidaya ikan air tawar keramba.

Dinas Perikanan menghimbau kepada pembudidaya ikan keramba untuk tidak menambah atau memasukan benih ikan baru ke dalam keramba mereka yang ada di sungai Segah.

“Kami juga menyarankan, agar para pembudidya ikan keramba ini segera memanen ikan mereka yang sudah layak untuk dijual dan dikonsumsi, supaya mereka tidak mengalami kerugian yang terlalu besar,” kata Yunda Zuliarsih saat ditemui di ruang kerjanya.

Pihaknya juga menyarankan, agar para petani keramba yang memindahkan ikan-ikan mereka ke dalam bak penampungan sementara,

agar tidak menggunakan air dari Sungai Segah untuk mengisi kolam penampungan ikan.

Pasalnya, jika ini dilakukan, dikhawatirkan tetap akan menyebabkan kematian. “Karena sumber airnya masih sama. Sama-sama dari Sungai Segah,” ujarnya.

Langganan berita pilihan tribunkaltim.co di WhatsApp klik di sini >> https://bit.ly/2OrEkMy

Langganan Berita Pilihan Tribun Kaltim di WhatsApp
Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved