Detik-detik 3 Suporter Indonesia Ditahan di Malaysia dengan Tuduhan Dugaan Terorisme, Ada Sweeping

Detik-detik 3 Suporter Indonesia Ditahan di Malaysia dengan Tuduhan Dugaan Terorisme, Ada Sweeping

Editor: Amalia Husnul A
Tribunnews/Irwan Rismawan
Suasana suporter Indonesia saat Timnas Indonesia melawan Timnas Thailand pada ajang Kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2019). Pada pertandingan tersebut Timnas Indonesia kalah telak 0-3 dari Thailand. 

Seperti diketahui insiden penyerangan suporter Indonesia oleh suporter Malaysia terjadi saat laga Malaysia vs Indonesia di kualifikas Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G, di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11/2019).

Apalagi, di jagat sosial media terekam bagaimana penyerangan yang dilakukan suporter Malaysia ke suporter Indonesia.

Bahkan, ada satu video pendek yang menggambarkan betapa bengisnya suporter Malaysia saat mengeroyok suporter Indonesia.

Melihat beberapa video yang beredar di sosial media dan beritanya kini menjadi besar, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto pun turun tangan.

Ia meminta kepada federasi sepak bola Indonesia, PSSI, agar bertindak tegas terkait insiden di Malaysia.

“Sikap kami pertama adalah kami mengecam keras kejadian itu,” tegasnya saat ditemui di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11/2019) kepada Wartakota (Tribun Bali Network).

“Kami mengecam keras kejadian itu. Kami Kemenpora akan minta ke PSSI untuk head to head (ke federasi sepak bola Malaysia) untuk meminta klarifikasi."

"Karena pas kejadian di GBK itu yang melaporkan ke FIFA juga yang pihak PSSI-nya Malaysia."

"Kalau betul-betul terjadi, seharusnya PSSI sini tidak tinggal diam,” kata Gatot S Dewa Broto.

Ketika ditelepon Gatot S Dewa Broto setelah rapat membahas persiapan Piala Dunia U-20 2021, Sekjen PSSI Ratu Tisha mengaku belum tahu soal insiden tersebut.

“Tadi seusai rapat dengan PSSI, satu jam kemudian, saya telepon Sekjen (Ratu Tisha), perihal kronologinya seperti apa."

"Ia berkata belum tahu dan bilangnya kejadian tersebut di luar ring stadion maupun di luar stadion,” terang Gatot S Dewa Broto.

Padahal menurutnya, PSSI yang merupakan federasi sepak bola Indonesia harus cepat menanggapi.

Bukan masalah balas melapor terkait kerusuhan di GBK pada pertemuan pertama.

“Seharusnya PSSI menyampaikan laporan, laporan jangan dianggap negaif ya, karena itu hanya penyampaian fact finding ya, karena memang faktanya ada, bukan kami balas dendam,” tegasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved