Sebut KPK, Pengadilan, dan Ahok BTP Bermasalah, Marwan Batubara Kena Semprot Ali Mochtar Ngabalin

Sebut KPK, Pengadilan, dan Ahok BTP bermasalah, Marwan Batubara kena semprot Ali Mochtar Ngabalin

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim
Marwan Batubara dan Ali Mochtar Ngabalin berdebat sengit soal Ahok BTP 

Ali Mochtar Ngabalin menilai pernyataan Marwan Batubara tersebut disampaikan atas dasar kebencian terhadap Ahok.

"Kalau cara ini yang anda pakai untuk menjelaskan pada rakyat Indonesia orang sekapastiatas pak Marwan,

Anda ini benar penuh kebencian,

Kalau cara ini yang anda pakai tidak memberi pencerahan," kata Ali Mochtar Ngabalin.

Ali Mochtar Ngabalin juga memprotes keras cara Marwan Batubara yang meragukan lembaga KPK dan tidak percaya keputusan Pengadilan.

"Kalau anda tidak menghargai keputusan Pengadilan kemudian Anda menuduh dengan cara ini artinya Anda melakuakan pembataian terhadap kedudukan orang, hati-hati lho,

Begitu kebenciannyaa Anda, jangan begitu caranya Bung, jangan lari-lari ke KPK kalau anda tidak percaya ke KPK dan Pengadilan, anda hentikan," tegas Ali Ngabalin.

Marwan Batubara lantas diminta untuk menjelaskan tuduhan uang Korupsi yang diterima oleh Ahok.

Marwan Batubara mengatakan bahwa Ahok sudah terbukti di Pengadilan menerima uang suap dari kasus reklamasi.

"Itu dalam kasus Sumber Waras, kemudian fakta persidangan kasus reklamasi sudah dikatakan Ahok menerima suap itu ada di Pengadilan terhadap Arisma Wijaya dan Muhamad Sanuadi anggota DPRD dari Gerindra," kata Marwan Batubara.

Menurut Marwan Batubara di Pengadilan terhadap dua orang tersebut sudah disebutkan bahwa Ahok terlibat.

"Dari Pengadilan terhadap dua orang ini sudah disebutkan Ahok ini terlibat," kata Marwan Batubara.

Sementara itu Marwan Batubara menyebut dari temuan BPK, Ahok terbukti melakukan Korupsi sebesar Rp 191 miliar.

"Dalam temuan BPK dalam Sumber Waras Ahok itu terbukti ada Korupsi sekitar Rp 191 miliar.

Lalu Kartini Mulyandi mengatakan bahwa dia hanya meneri Rp 350 miliar dari Rp 700-an miliar dari yang dibayarkan pemda, orangnya masih ada, jadi ini bukan bicara soal kebencian," kata Marwan Batubara.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved