Ini Cara PKS Pilih Pengganti Sandiaga Uno Wagub DKI Jakarta yang Disodorkan Partai Prabowo Subianto

Ini cara PKS pilih pengganti Sandiaga Uno, wagub DKI Jakarta yang disodorkan partai Prabowo Subianto

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribun Kaltim
Polemik Gerindra dan PKS soal wagub DKI Jakarta 

TRIBUNKALTIM.CO - Ini cara PKS pilih pengganti Sandiaga Uno, wagub DKI Jakarta yang disodorkan partai Prabowo Subianto.

Polemik pemilihan wagub DKI Jakarta antara Partai Keadilan Sejahtera atau PKS dan Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto mulai mereda.

PKS yang dipimpin Sohibul Iman akan memilih satu dari 4 nama yang diusulkan Gerindra untuk jadi pengganti Sandiaga Uno, pendamping bagi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Dilansir dari Kompas.com, empat nama calon wagub DKI Jakarta yang diserahkan oleh Partai Gerindra akan dipilih satu oleh Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.

Diketahui, empat nama yang diajukan Partai Gerindra adalah Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantono, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Riza Patria, dan Sekda DKI Jakarta Saefullah.

"Saya dengar PKS sudah melihat nama-nama itu.

Ini Akibat Fatal untuk Anies Baswedan dan DPRD DKI Jakarta Karena Tak Selesaikan Tugas Tepat Waktu

Sah, Ahok BTP Jadi Komisaris Utama Pertamina, Ini Kewenangan yang Dimiliki eks Veronica Tan

Kabar Buruk Gubernur Anies Baswedan dan DPR DKI Jakarta Terancam Tak Digaji, Gegara APBD Lem Aibon?

Insya Allah nanti dia memilih salah satu," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik saat dihubungi, Jumat (22/11/2019).

Menurut Taufik, dari keempat nama tersebut semuanya merupakan calon kuat yang berpotensi menjadi orang nomor dua di DKI Jakarta termasuk Sekda DKI Jakarta Saefullah.

"Ya enggak ada.

Semua kuat, Sekda kuat sepertinya," tutur dia.

Taufik mengaku sudah memberitahukan Saefullah bahwa namanya dicalonkan sebagai wagub DKI Jakarta.

Saefullah pun tak menyangka jika Taufik dan Gerindra mengajukan namanya.

"Kemarin saya kasih tahu.

Saya bilang mohon maaf saya calonin, saya kasih tahu bahwa pak Sekda itu capable lah untuk itu.

Dia senyum saja tuh.

Tapi sambil ngegerendem, dia bilang 'gila lu bang'.

Tapi dia enggak marah, senyum-senyum saja," ucap Taufik.

Sebelumnya, Partai Gerindra mengajukan empat nama sebagai calon wagub DKI Jakarta.

Adapun untuk posisi wagub telah kosong sejak 10 Agustus 2018, pasca ditinggal Sandiaga Uno yang maju sebagai calon wakil presiden.

Namun proses pemilihan di DPRD DKI Jakarta berjalan alot.

Pansus menyebut tata tertib pemilihan wagub sudah selesai dibahas.

Hingga kini, rapimgab untuk pembahasan tatib belum juga terlaksana.

Respon PKS

Dilansir dari Tribunnews.com, Ketua Fraksi PKS di DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin terang-terangan mengapresiasi empat nama baru kandidat wakil gubernur yang diusulkan Partai Gerindra.

"Kita apresiasi nama-nama itu," ucap Mohammad Arifin saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019).

Jika ditengok ke belakang, pernyataan yang disampaikan Mohammad Arifin hari ini bertolak belakang dengan ketegasannya pekan lalu.

 Disinggung Janji Kampanye Tak akan Gusur, Anies Baswedan Pasangan Sandiaga Uno Beri Respon Ramah Ini

Saat itu, PKS bersikeras meminta Gerindra tidak mengkhianati kesepakatan awal yang sudah terjalin sebelumnya.

Mereka meminta Gerindra menghormati dan tidak menciderai kesepakatan untuk menyerahkan hak kursi wagub DKI ke PKS.

Tapi kini, Mohammad Arifin mengaku pihaknya tengah mengkaji empat nama baru tersebut.

Kemaslahatan masyarakat dijadikan tolak ukur oleh PKS.

"Sedang dipelajari oleh DPP PKS. Kita lihat perkembangannya nanti.

Yang jelas pertimbangan kemaslahatannya masyarakat jadi tolak ukur," jelas Arifin Mohammad .

Sebelumnya, Partai Gerindra mengajukan empat nama baru ke PKS untuk jadi kandidat wakil gubernur DKI Jakarta.

Hal ini dilakukan lantaran dua nama yang diajukan PKS sejak awal, alami kebuntuan di DPRD DKI.

"Benar. Makanya kita usulkan ke PKS.

Hasil informasi intenal Gerindra, kemarin dua nama macet," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gerindra DKI Jakarta M. Taufik, Kamis (7/11/2019).

Nama Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu yang sedari tahun lalu disokong PKS, tak kunjung diproses oleh DPRD DKI Jakarta.

Salah satu alasannya, Taufik mengira para dewan tidak begitu menerima dua nama tersebut.

Empat orang tersebut yakni Arnes Lukman, Wakil Ketua Partai Gerindra Ferry Juliantono, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria, dan Sekretaris Daerah Pemprov DKI Saefullah.

Nantinya, sodoran nama dari PKS dapat disandingkan dengan empat nama yang diajukan Gerindra.

Gerindra sendiri berharap dua nama yang dibawa ke DPRD DKI Jakarta punya komposisi satu nama dari perwakilan mereka, dan satu nama lainnya dari PKS.

Mereka berharap PKS bisa menyetujui sejumlah nama baru ini agar proses pemilihan wagub DKI bisa selesai secepatnya.

Kala itu, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Mohammad Arifin berharap partai besutan Prabowo Subianto itu bisa menghormati kesepakatan awal soal siapa yang berhak mengisi kursi kosong wagub DKI.

PKS meminta Gerindra tak mengkhianati kesepakatan yang sudah terjalin sebelumnya.

"Kita ingin Gerindra menyepakati yang telah dibuat sama PKS. Agar itu dihormati dan tidak dicederai," kata Arifin, Jumat (8/11/2019).

"Kan kesepaakatan awal dengan Gerindra seperti itu (hak wagub DKI milik PKS)," pungkas dia. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved