Hari Guru Nasional
Guru di Kukar Soroti Pidato Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Singgung 2 Beban Pekerjaan
Guru di Kukar Soroti Pidato Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Singgung 2 Beban Pekerjaan
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Kalangan guru di Kutai Kartanegara ( Kukar ) soroti pidato Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Singgung 2 beban pekerjaan
Ada pidato Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menjadi perbincangan bagi para guru maupun masyarakat, terutama guru di Kutai Kartanegara atau Kukar.
Apalagi guru di Kukar ini pun seakan mendapat dua beban pekerjaan.
• Di Hari Guru Nasional, Kadisdik Balikpapan Harap Kesejahteraan Guru Honorer Meningkat
• Hari Guru, Presiden Jokowi Beri Kebebasan Nadiem Makarim Ubah Kurikulum, Pramono Anung Beber Alasan
• Inilah Isi Pidato Nadiem Makarim yang Viral, Mendikbud Minta Maaf, Dian Sastro Malah Beri Pujian Ini
• Nadiem Makarim Masuk Daftar 100 Tokoh Berpengaruh di Dunia Versi Majalah Time, Ini Fakta Tentangnya
• Seperti Nadiem Makarim, Risa Santoso, Rektor Termuda Diharapkan Bisa Lakukan Ini di Dunia Pendidikan
Bagaimana tidak, isi pidato dalam peringatan Hari Guru Nasional ini pun dirasa berbeda dari tahun sebelumnya.
Justru dari pidato Menteri Pendidika Nadiem Makarim ini seperti sinyal akan merubah sistem pendidikan yang ada di Indonesia saat ini.
Melirik hal tersebut Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur berharap akan ada perubahan sistem pendidikan yang menguntungkan bagi murid dan guru.
PLT kepala Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara Ikhsanuddin Noor, Senin (25/11/2019) mengatakan tentang adanya pengurangan kegiatan administrasi di kalangan guru justru disambut baik oleh para guru di Kukar sendiri.
Menurutnya para guru saat ini dibebani dua pekerjaan yaitu mendidik siswa dan mengurus urusan sekolah. Dengan adanya wacana tersebut diharapkan guru bisa lebih fokus untuk mendidik para siswa. Supaya para siswa dapat diberikan ilmu yang lebih dan juga maksimal.
Selain itu ia menyetujui kurikulum saat ini dirubah. Sebab dengan banyaknya Maya pelajaran yang dilahap para murid ini justru membuat murid jenuh dengan sistem pendidikan tersebut.
Ia berharap ada perbandingan jumlah waktu belajar di kelas maupun di luar kelas. Agar para siswa dapat berinteraksi langsung secara praktek diluar kelas ketimbang diperbanyak teori.
"Fokus ke pelajaran pokok. Yang lain adalah tambahan untuk pengayaan bisa diluar (ruangan) melalui media lainnya," katanya.
Sementara itu ketua DPRD Kutai Kartanegara Abdul Rasid mengatakan setuju dengan usulan dari pidato yang dilontarkan oleh Menteri Pendidikan. Dengan adanya pengurangan beban kerja guru otomatis membuat guru dapat fokus meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa dan siswinya.
"Artinya melihat dari pidato tugas guru sangat berat. Tetapi di satu sisi guru-guru dibebani tugas-tugas macam-macam lah bertolak belakang dengan tugas guru. Hal ini memang harus diperhatikan betul. Bagaimana kita meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara elegan lagi. Jangan dibebani dengan embel-embel yang lain," katanya
Sebelumnya pemerintah Kukar mengadakan upacara peringatan Hari Guru Nasional di halaman Kantor Bupati Senin pagi. Dari pantauan Tribunkaltim.co, Bupati Edi Damansyah menjadi pembina upacara.
Dalam upacara tersebut sekitar ratusan siswa-siswi dan guru serta beberapa pejabat fungsional pemkab Kutai Kartanegara.