Ini Delapan Tanda Awal Serangan Jantung yang Penting Diketahui, Bisa Menyerang Siapapun dan Kapanpun
Ini Delapan Tanda Awal Serangan Jantung yang Penting Diketahui, Bisa Menyerang Siapapun dan Kapanpun
TRIBUNKALTIM.CO -Ini Delapan Tanda Awal Serangan Jantung yang Penting Diketahui, Bisa Menyerang Siapapun dan Kapanpun.
Serangan jantung bisa menyerang siapa saja, kapan saja dan dari kasta apa saja.
Di negeri Paman Sam hampir 735 Ribu orang mengalami serangan jantung setiap tahun di AS.
Dari jumlah itu hampir 610 Ribu meninggal dunia.
Baca Juga; Bakal Ada Season 2 Vagabond, Lee Seung Gi dan Suzy Bakal Jadi Pemain Utama Lagi ? Ini Bocorannya |
Baca Juga; 25 November Hari Guru Nasional, Ketahui Sejarah dan Bedanya dengan Hari Guru Sedunia
Baca Juga; Selama 5 Tahun, Warga Desa Ini Sering Temukan Segepok Uang Hingga Rp 35 Juta, Mereka Lakukan Ini
Baca Juga; Kabar Terkini Veronica Tan Saat Ahok BTP jadi Bos Pertamina dan Puput Nastiti Devi Gendong Bayi
Baca Juga; Resmi, Pemain Kebanggaan Bobotoh Eks Kapten Persib Bandung Maju Pilkada, Pamit dari Mitra Kukar?
Dilansir dari Kompas.com, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit - Centers for Disease Control and Prevention ( CDC ) memperkirakan hampir 735.000 orang mengalami serangan jantung setiap tahun di AS.
Penyakit jantung membunuh hingga 610.000 orang Amerika setiap tahun.
Serangan jantung adalah keadaan darurat medis yang serius.
Kondisi ini biasanya memengaruhi orang-orang yang obesitas, orang dengan diabetes, orang yang sedang menjalani diet yang buruk, secara fisik tidak aktif, dan mengonsumsi alkohol dalam jumlah tinggi.
Untungnya, serangan jantung dapat dicegah.
Mendeteksi tanda-tandanya secara dini dapat membantu mengurangi risiko kematian.
Jika diperhatikan, sebenarnya ada tanda peringatan yang mungkin muncul bahkan berbulan-bulan sebelum serangan jantung terjadi.
CDC mengatakan hampir 47 persen dari semua kematian jantung mendadak di AS terjadi di luar rumah sakit.
Memantau tanda-tanda peringatan dan mencari perawatan dapat membantu meningkatkan peluang bertahan hidup.
Berikut delapan tanda serangan jantung yang penting diketahui:
1. Detak jantung tak teratur
Detak jantung yang tidak teratur yang berlangsung 1 hingga 2 menit dapat mengindikasikan serangan jantung yang semakin dekat.
Munculnya gangguan irama jantung atau aritmia, yang juga disertai dengan kecemasan, terutama pada wanita.
Jika perubahan mendadak dalam detak jantung membuatmu merasa pusing dan lelah, kunjungi dokter untuk perawatan segera.
2. Keringat berlebihan
Orang yang berisiko tinggi terkena serangan jantung mungkin berkeringat lebih banyak dari orang normal di siang hari dan di malam hari.
Ini terjadi meskipun suhu udara atau tak terlalu panas dan sedang tidak melakukan banyak gerakan.
Gejala ini biasanya menyerang wanita.
3. Sakit perut
Nyeri perut didiagnosis pada 50 persen kasus serangan jantung.
Baik pria maupun wanita mungkin mengalami mual, baik pada saat perut kosong maupun penuh, merasa kembung atau perut kembung berminggu-minggu sebelum masalah jantung muncul.
Indikasi umum bahwa nyeri perut dikaitkan dengan serangan jantung potensial adalah bahwa kondisi tersebut berhenti dan kembali dalam waktu yang singkat.
4. Kelelahan Ini biasanya memengaruhi lebih banyak wanita daripada pria. Ini bisa menjadi tanda serangan jantung ketika kamu merasa kelelahan luar biasa, meskipun melakukan aktivitas kecil.
Diperkirakan 70 persen wanita mengalami kelelahan. Ini dapat menyebabkan kelelahan ekstrem dan kurangnya energi dan motivasi. Tingkat kelelahan umumnya meningkat pada akhir hari.
5. Masalah Pernapasan Kondisi yang disebut dyspnea terjadi ketika orang berjuang untuk mengambil napas dalam-dalam dan mendapatkan cukup udara ke paru-paru mereka.
Ini berkontribusi hingga 40 persen dari kasus serangan jantung yang tercatat.
Dyspnea kemungkinan mulai muncul enam bulan sebelum serangan jantung menyerang, menurut MyLondon.
6. Insomnia
Banyak orang yang mengalami serangan jantung dilaporkan mengalami masalah tidur yang mengarah ke kejadian tersebut.
Mereka juga merasakan tingkat kecemasan yang tinggi dan kurangnya konsentrasi.
Insomnia yang berhubungan dengan jantung mungkin melibatkan kesulitan memulai tidur, sulit tidur nyenyak, dan bangun pagi.
7. Rambut rontok Semua orang tahu bahwa ambut rontok adalah efek penuaan. Namun, dalam beberapa kasus juga bisa menjadi gejala serangan jantung.
Para ahli mengatakan, seseorang bisa tiba-tiba kehilangan rambut karena kadar hormon stres kortisol yang lebih tinggi dalam tubuh mereka.
8. Sakit dada
Rasa sakit biasanya memengaruhi lengan kiri, rahang bawah, leher, bahu atau perut.
Namun, mungkin sulit untuk mengidentifikasi nyeri dada sebagai gejala serangan jantung, karena hanya pasien yang dapat mengidentifikasi daerah yang terasa nyeri.
Ketika seseorang mengalami serangan jantung, berikan aspirin untuk membantu mengencerkan darah dan meningkatkan alirannya.
Namun, penting untuk bertanya apakah mereka alergi terhadap obat untuk menghindari komplikasi lain.
Serangan Jantung juga Bisa Terjadi pada Pria di Bawah 40 Tahun
Serangan jantung kini bukan lagi penyakit khas orang lanjut usia. Tak sedikit pria berusia 30-an sudah terkena penyakit yang bisa berakibat fatal ini.
Para ahli menyebut beberapa faktor pemicunya. Peningkatan pasien serangan jantung berusia muda terlihat dalam dua dekade terakhir.
“Dulu sangat jarang ada pasien berusia kurang dari 40 tahun sakit serangan jantung.
Sekarang ini, bahkan ada yang berusia 20-an tahun atau awal 30-an. Berdasarkan apa yang kami lihat, kita berada di arah yang salah,” kata dokter spesialis jantung Ron Blankstein.
Ada beberapa faktor yang bisa menjelaskan penyebab serangan jantung tersebut.
* Kegemukan di usia muda Persentase anak yang gemuk terus meningkat dan sayangnya berat badan tersebut susah diturunkan saat usia dewasa.
Salah satu pemicunya adalah pola makan yang tidak sehat serta kurangnya aktivitas fisik.
Kelebihan berat badan tersebut bisa menyebabkan kerja jantung makin berat.
Lemak yang menumpuk di area perut juga akan melepaskan zat-zat kimia yang memicu terjadinya peradangan, yang memicu timbunan plak di sekitar arteri sehingga sirkulasi darah tersumbat.
Akibatnya adalah serangan jantung.
* Usia merokok makin dini
Memang jumlah perokok secara umum telah menurun, terutama pada pria berusia di atas 50 tahun.
Namun, pada kelompok usia 25-44 tahun, jumlahnya tetap, bahkan meningkat. Para ahli menyebut, hanya dibutuhkan sebatang rokok sehari untuk membuat risiko seorang pria terkena penyakit jantung koroner naik 50 persen.
Kebanyakan orang mengira efek buruk rokok dapat ditekan jika mereka mengganti rokoknya dengan vape, padahal rokok elektrik tersebut tidak lebih baik.
Kemungkinan terkena penyakit jantung gara-gara merokok vape naik 40 persen dibanding pada bukan perokok.
* Stres di usia muda Setiap generasi menganggap menjalani kehidupan yang penuh tekanan. Namun, data menunjukkan, orang berusia 22-39 tahun merupakan kelompok yang tingkat stresnya paling tinggi.
Obesitas Bisa Berujung ke Serangan Jantung?
Yuanita Maulidia (19), penderita obesitas asal Desa Grinting, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, meninggal dunia karena serangan jantung, Rabu (3/7/2019).
Serangan jantung memang selama ini dituding menjadi salah satu komplikasi mematikan dari obesitas atau kegemukan.
Namun, bagaimana obesitas bisa menyebabkan kematian tiba-tiba? " Obesitas itu cenderung kemungkinan kolestrolnya tinggi karena sumber lemaknya banyak," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Universitas Indonesia dr. Dian Zamroni, Sp.JP(K) saat ditemui di Depok, Kamis (4/7/2019).
Selain kemungkinan kolestrol tinggi, diabetes atau hipertensi juga bisa menjadi faktor obesitas yang menyebabkan serangan jantung.
Ketiga sindrom metabolik itu bisa merusak pembuluh darah.
"Terutama pada orang yang obesitas, dia juga malah jarang bergerak, olahraga. Akibatnya saling sinergis jadi bertambah lagi. Kalau tidak gerak (dan) kadar lemak tinggi di pembuluh darah bisa menyebabkan sumbatan," ujar Dian.
Sumbatan ini bisa lari ke otak dan berbuah stroke. Namun, bisa juga sumbatan itu lari ke jantung. Ibarat pipa air, jika terlalu banyak kotoran yang menyangkut, saluran air akan tersumbat.
Begitu pula pembuluh darah. "Kotoran" yang terlalu banyak dalam darah akan menyumbat pembuluh.
Padahal, sama halnya dengan semua otot tubuh, jantung memerlukan oksigen dan zat gizi dari darah agar bisa tetap berfungsi.
Jantung mempunyai arteri sendiri yang disebut arteri koroner. Pembuluh darah khusus ini merupakan percabangan dari aorta yang berasal dari jantung.
Lakukan Push-up Arteri koroner kanan (right coronary artery) memasok darah ke bagian bawah dan belakang jantung, sedangkan arteri koroner kiri (left main) memasok bagian atas, depan, dan samping kiri serta daerah belakang jantung.