Viral di Medsos
Viral Pelayan Restoran Wajib Cuma Pakai Celemek dan Celana Dalam saat Layani Tamu, Digaji Rp4,6juta
Sang bos pemilik restoran tersebut meminta para pelayannya untuk melayani para tamu hanya menggunakan celemek dan celana dalam.
TRIBUNKALTIM.CO - Digaji Rp4,6juta, Pelayan Wanita di Restoran Ini Harus Mau Layani Tamu Pakai Celemek dan Celana Dalam, Jadi Sorotan
Ide marketing seorang bos restoran di Thailand mendadak viral di media sosial.
Hal ini dikarenakan sang bos pemilik restoran tersebut meminta para pelayannya untuk melayani para tamu hanya menggunakan celemek dan celana dalam.
• Kabar Buruk Indonesia Kekurangan Uang, eks Panglima TNI Warning Kepolisian dan Kejaksaan Soal Ini
• Bila Tito Karnavian Diikuti, PPP Yakin Ridwan Kamil, Risma Tak Akan Pernah Muncul, Termasuk Jokowi
• Cara Mengecek Jumlah Saingan CPNS 2019 Bisa dari Nomor Registrasi Pendaftaran? Begini Penjelasan BKN
Untuk mau melayani para tamu hanya menggunakan celemek dan celana dalam, para pramusaji ini digaji Rp 4,6 juta oleh sang bos restoran.
Berkat ide sang bos yang terbilang berani ini, restoran yang berada di Thailand ini pun harus berakhir apes.

Ada hal yang unik dari sebuah restoran yang berada di Thailand ini.
Entah apa yang ada dipikiran yang bos, namun ia meminta para pelayan atau pramusaji di restoran miliknya melayani pengunjung hanya dengan memakai celemek dan celana dalam.
Setiap pramusaji yang bersedia melayani pengunjung dengan pakaian cukup terbuka itu dibayar Rp 4,6 juta.
Sebuah restoran di Thailand dilaporkan didenda setelah pramusaji diketahui melayani hanya mengenakan celemek dan celana dalam.
Sebuah unggahan di Facebook bertanggal 16 November menjadi viral setelah para pramusaji itu tengah melayani tamu.
Dilansir Asia One, unggahan itu hingga Jumat malam waktu setempat (22/11/2019), sudah ditonton lebih dari 17.000 kali.
Diwartakan media Thailand Sanook, ada empat orang yang hanya mengenakan celemek dan celana dalam, serta berusia antara 24-34 tahun.
Diduga, mereka menerima bayaran 10.000 baht, sekitar Rp 4,6 juta, untuk layanan makan malam pada 14 November.

Meski aksi itu berhasil menarik pengunjung, banyak kalangan konservatif yang marah, dan melaporkan restoran itu ke polisi.
Kolonel Polisi Alongkorn Sirisongkram dalam keterangan resminya menyatakan, pihaknya sudah melihat video yang viral itu.