Pukul Kekasih Adik Ipar, Korban Lapor Polres Samarinda, Ayah dan Anak Tirinya Tersangka Pengeroyokan

Pukul kekasih adik ipar, korban lapor Polres Samarinda Kalimantan Timur, ayah dan anak tirinya tersangka pengeroyokan

Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.Co/Cahyo W Putro
Pukul kekasih adik ipar, korban lapor Polres Samarinda Kalimantan Timur, ayah dan anak tirinya tersangka pengeroyokan 

TRIBUNKALTIM.CO SAMARINDA - Pukul kekasih adik ipar, korban lapor Polres Samarinda Kalimantan Timur, ayah dan anak tirinya tersangka pengeroyokan

Kali ini Polresta Samarinda berhasil mengamankan seorang pria bernama Erdoni (33), akibat tersangkut dalam kasus pengeroyokan, yang menimpa seorang pemuda di Samarinda, Kalimantan Timur.

Akhirnya membuat jajaran Kepolisian dari Polresta Samarinda, mengamankan pelaku, yang tak lain adalah kakak ipar kekasih korban.

Saat ditemui awak media, dengan wajag pucat, Erdoni (pelaku) hanya bisa pasrah, saat menceritakan dirinya, ketika dijemput petugas Kepolisian dirumahnya, di Jalan Marsda A Saleh, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Samarinda Ilir, pada Senin (25/11) lalu.

Sekitar pukul 16.00 Wita, dengan tuduhan kasus pengeroyokan terhadap Muhammad Rommy (27), kekasih adik iparnya

Pengeroyokan sendiri bermula, ketika Erdoni mendengar suara gaduh, yang berasal dari rumah adik iparnya, yang kebetulan tidak jauh dari kediamannya. 

"Awalnya saya denga suara, dan ternyata cekcok antara adik ipar saya dengan sang pacarnya Rommy," tutur Erdoni, Selasa (24/11/2019).

Lanjut Erdoni mengaku, saat itu dia meminta istrinya yang sedang hamil delapan bulan, untuk menenangkan perkelahian tersebut.

"Sempat berhenti kan, tapi tidak lama kenapa suara kedengaran lagi, jadi istri saya kembali menenangkan situasi. Tiba-tiba saya dengar istri saya berteriak minta tolong."

"Panik kan mas, jadi saya berlari kerumah adik ipar saya itu, dan disitu istri saga sudah terduduk sambil pegang perutnya," lanjutnya.

Merasa istrinya terancam, dirinya langsung menoleh kearah Rommy, yang dimana secara spontan diakui Erdoni, bila dia menghujamkan pukulan terhadap kekasih adik iparnya itu.

"Saya pukul tujuh kali di wajahnya, karena saya panik, apalagi melihat istri saya begitu kondisinya, jadi emosi tidak terkontrol," ucap Erdoni. 

Namun ternyata, tak hanya pelaku yang datang saat istrinya meminta tolong, anak tiri pelaku, yang melihat kejadian tersebut juga sempat ikut memukul Rommy.

Bahkan hingga dua kali pukulan, yang langsung dihalangi oleh pelaku.

Saat kejadian pemukulan berlangsung, pelaku juga menjelaskan bahwa dirinya tersadar dan berdamai dengan korban.

"Saya langsung obati sehabis kelahi, sudah damai juga, waktu itu saya terbawa emosi," jelasnya.

Pelaku yang berprofesi sebagai nelayan itu juga menjelaskan, bahwa adik iparnya tersebut, sering dipukul oleh kekasihnya.

"Sering dipukul ipar saya, tapi karena mau nikah jadi nggak lapor dia," tambahnya.

Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa yang langsung menangani kasus ini menerangkan, dari dua pelaku pengeroyokan, baru satu pelaku yang ditangkap.

Darmua menambahkan, Pihak Kepolisian akan mencari keberadaan anak tiri pelaku, yang juga ikut memukul korban.

"Baru Erdoni saja yang ditangkap, untuk anaknya belum ditangkap lantaran tidak ada dirumah hingga saat ini," jelas Damus.

Adapun akibat kasus pengeroyokan tersebut, Erdoni harus mendekam, dan diancam pasal 170 KUHP, tentang pengeroyokan, dengan ancan malsimal 6 Tahun penjara.

Korban penyeroyokan Salah Sasaran

Di Samarinda, berita sebelumnya, ada hal yang sama. Lima remaja diamankan Unit Reskrim Polsek Sungai Kunjang akibat melakukan pengeroyokan terhadap seorang pria.

Akibatnya, korban pengeroyokan tersebut harus dilarikan ke rumah sakit.

Kejadian pengeroyokan itu dilakukan pada Sabtu (21/9) dini hari lalu, sekitar pukul 03.00 Wita di Jalan Senyiur III, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang.

 40 Hari Perkara Pengeroyokan oleh Satpol PP Belum Tuntas, Mahasiswa di Samarinda Kembali Gelar Aksi

 Kasus Pengeroyokan Mahasiswa Saat Razia Satpol PP, Penetapan Tersangka Tunggu Hasil Gelar Perkara

 4 Pelaku Pengeroyokan Buron, 4 Tersangka Lain Sudah Diringkus, Korban Kakak Adik di Bekasi Tewas

Saat itu korbannya tengah berjalan kaki dengan seorang rekannya.

Tiba-tiba lima orang pelaku menghampirinya.

Tanpa basa basi, seorang pelaku langsung memukuli korban yang diikuti oleh pelaku lainnya.

Bahkan, seorang pelaku memukuli korban dengan menggunakan bangku kayu yang ditemukan disekitar lokasi.

Karena takut, teman korban langsung kabur dari lokasi kejadian dan melaporkan peristiwa itu ke Polsek Sungai Kunjang.

Akibat kejadian itu, korbannya mengalami sejumlah luka dan memar di kepala dan bagian tubuh lainnya, serta mendapatkan sedikitnya 10 jahitan.

Bahkan, diketahui hingga saat ini korbannya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Usai mendapatkan laporan tersebut, Kepolisian langsung bergerak untuk mencari para pelaku.

Tidak membutuhkan waktu lama, keesokan harinya (22/9) petugas berhasil mengamankan empat pelaku pengeroyokan di salah satu rumah pelaku, Jalan Slamet Riyadi, Gang Awang.

Sedangkan pelaku terakhir diamankan pada Senin (23/9) kemarin, sekitar pukul 18.30 Wita.

Tiga dari lima pelaku yang diamankan masih berstatus anak di bawah umur, yakni MA (15), RI (16) dan AR (16), serta dua pelaku lainnya yakni, Aris Setiawan (19) dan Iwan Hardiansyah (19).

Selain mengamankan kelima pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti yang digunakan untuk memukul korban, berupa bangku kayu yang kondisinya sudah patah.

Usut punya usut, ternyata aksi pemukulan itu salah sasaran.

Pelaku mengaku baru tahu kalau yang dipukuli itu bukanlah orang yang dimaksud setelah korbanya tidak berdaya.

"Salah sasaran, para pelaku mengira korban ini pria yang terlibat masalah dengan salah satu pelaku, ternyata bukan.

Tapi, walaupun punya masalah, tetap tidak diperkenankan melakukan pemukulan," ucap Kapolsek Sungai Kunjang, Kompol IKG Suardana, Selasa (24/9/2019).

Dari informasi yang ada, salah satu pelaku terlibat masalah dengan seorang pria karena persoalan wanita.

"Korban juga tidak mengenal pelaku.

Dan para pelaku juga tidak mengenal korban ini.

Tapi, walaupun begitu tetap kita proses mereka ini," tegasnya.

Sementara itu, salah satu pelaku mengaku aksi pemukulannya itu salah sasaran.

Kondisi malam dan masih terbawa emosi, membuat pelaku tidak menyadari bahwa pria yang dikeroyoknya itu bukanlah orang dimaksud.

"Salah orang, kami baru sadar saat lihat dia (korban), terus kami kabur," ucapnya singkat. 

(Tribunkaltim.co)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved