Paku Bersarang Dalam Paru-paru Murid SMP di Pangandaran Usai Pamer Sulap di Depan Teman-temannya

Paku Bersarang Dalam Paru-paru Murid SMP di Pangandaran Usai Pamer Sulap di Depan Teman-temannya

Dok
Hasil foto rontgen menunjukkan paku bersarang di tubuh Deni, siswa SMP 2 Parigi, Kabupaten Pangandaran yang tak sengaja menelan paku. 

Dia tiba di RSHS Kamis (14/11/2019) pagi.

Di rumah sakit tersebut, Deni dirontgen ulang dan diobservasi.

"Katanya harus ditindak segera. Rencananya Jumat dioperasi," ucap Yuli.

Jadwal operasi rupanya terus mundur dengan alasan ruang PICU penuh.

Deni akhirnya baru bisa dioperasi Rabu (27/11/2019) siang.

"Kemarin baru dioperasi pukul 10.30-an. Sekitar pukul 14.00 WIB operasi selesai," kata Yuli.

Kini, Deni masih dalam kondisi pemulihan dan masih berada di ruang perawatan.

Sebuah sendok bersarang dalam perut pemuda di Kutai Kartanegara

Jumrah menunjukkan hasil rontgen anaknya, Jahrani yang di dalam perutnya terdapat sendok, penjepit kuku, paku dan pengupas wortel
Jumrah menunjukkan hasil rontgen anaknya, Jahrani yang di dalam perutnya terdapat sendok, penjepit kuku, paku dan pengupas wortel (Tribun Kaltim/Rahmat Taufiq)

Jahrani (26), warga Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan ini terpaksa harus menjalani operasi untuk mengeluarkan sendok dari dalam perutnya, bulan lalu.

Sendok itu berada dalam perutnya selama kurang lebih dua tahun.

Saat dikeluarkan, sendok itu sudah berkarat.

Sejak 2015, Jahrani diketahui kerap makan barang tak lazim, seperti pisau, sendok, penjepit kuku, baut, paku, pengupas wortel, sikat gigi, stik es dan sedotan.

Jumrah, ibu Jahrani menuturkan, anaknya makan barang tak lazim saat dalam keadaan tidak sadar.

"Tahu-tahu setelah sadar anak saya sudah mengeluh perutnya kesakitan. Bahkan ia pernah muntah darah," kata Jumrah, Kamis (22/2/2018).

Ia pun segera membawa anak sulungnya itu ke RSUD AW Syahranie.

Dari hasil rontgen, dalam perut Jahrani didapati penjepit kuku, sendok dan pisau.

Jahrani pernah dioperasi dua kali pada 2015 untuk mengeluarkan benda-benda asing dalam perutnya.

Setelah itu, ia pernah berjanji pada orangtuanya untuk tidak makan benda asing lagi.

Namun, Jahrani kembali mengulanginya pada 2016.

Lagi-lagi, Jahrani mengaku tidak sadar saat memakannya.

Hingga kemudian, ia menjalani operasi untuk ketiga kalinya.

Tak hanya operasi, Jahrani sudah menjalani tiga kali endoskopi.

Setelah operasi ketiga, sebuah sendok bersarang di perut Jahrani.

"Menurut dokter, operasi baru bisa dilakukan dua tahun ke depan karena Jahrani sudah tiga kali operasi di bagian perut," tuturnya.

Jahrani menunggu selama dua tahun untuk mengeluarkan sendok yang bersarang di perutnya.

Saat itu ia sering mengeluh kesakitan.

Bahkan dalam posisi duduk dia tidak bisa tegap.

Pada 20 Januari 2018, Jahrani sukses menjalani operasi untuk mengeluarkan sendok dalam perutnya.

Kini perutnya benar-benar terbebas dari benda-benda asing.

Kendati demikian, ia khawatir dorongan untuk makan benda-benda tak lazim datang kembali

Jahrani meminta ayahnya dibuatkan pagar di kamar tidurnya.

Pagar kayu itu digembok sehingga dia tidak punya kesempatan keluar kamar dan makan benda asing lagi.

Jahrani hanya keluar kamar ketika mau mandi dan kencing. (*)

Kronologi Murid SMP Tenggelam di Sekitar Monumen Tugu Amin Samarinda, Seorang Temannya Masih Dirawat

Akun Instagram Thoriq Banjir Doa, Ini Dugaan Terbaru Hilangnya Murid SMP Tersebut di Gunung Piramid

Jual Murid SMP ke Pria Hidung Belang, 2 IRT Ini Diciduk Polisi, Tarifnya Tak Main-main

Viral, Restoran Ini Siap Ganti Rugi Pesanan Makanan yang Dibatalkan, Niatnya Cuma Bantu Driver Ojol

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved