Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara Klaim Jumlah Guru di tahun 2020 sampai 2021 Berkurang
Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara Klaim Jumlah Guru di tahun 2020 sampai 2021 Berkurang
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG -Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara klaim jumlah guru di tahun 2020 sampai 2021 berkurang
Jumlah guru di Kabupaten Kutai Kartanegara masih sangat kurang. Apalagi daerah-daerah Pesisir maupun pedalaman di Kutai Kartanegara masih sangat membutuhkan guru, Senin (2/12/2019).
Bahkan dengan kondisi saat ini saja, jumlah guru di tahun depan hingga 2021 mengalami penurunan.
Kepala Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara Ikhsanuddin Noor mengatakan, jumlah guru akan menyusut sekitar 200 orang mulai tahun 2020 sampai 2021.
Hal tersebut dikarenakan beberapa guru PNS telah memasuki masa pensiun. Bahkan untuk mengembalikan jumlah guru PNS harus terkendala kuota penerimaan PNS formasi guru tahun ini yang berjumlah 95 orang.
"Kebijakan penerimaan CPNS itu berdasarkan dari pusat. Jadi daerah hanya mengajukan saja jumlah kuota dan diputuskan. Jadi misalnya kita ajukan 200 belum tentu 200 yang dipenuhi," katanya.
Untuk saat ini, ia mengharapkan kepada perusahaan yang ada di Kutai Kartanegara untuk membiayai atau membantu mencari guru honorer. Pemerintah nantinya akan membantu dalam pembiayaan guru honorer.
"Sementara rekrutmen guru kita terbatas. Solusinya kita bekerjasama dengan perusahaan yang ada CSR mungkin bisa membiayai guru-guru honor di ring mereka.
Atau punya APBD yang cukup bagus kita bisa mem-backup mereka (perusahaan)," ucap Ikhsanuddin Noor.
Saat ini jumlah guru di Kutai Kartanegara lebih dari 13 ribu. Untuk guru PNS tercatat sekitar 6.945 orang, sementara guru honorer berjumlah sekitar 6.594.
Ia berharap dengan penyusutan guru di tahun depan tidak menurun kualitas pendidikan di Kutai Kartanegara.
SLB di Balikpapan Masih Kekurangan Guru
Sementara itu, SLB Tunas Bangsa merupakan salah satu Sekolah Luar Biasa Swasta yang terletak di Balikpapan Selatan.
Saat ini, jumlah siswa yang aktif sebanyak 120 anak. Jenjang pendidikannya pun tersebar dari SD, SMP, hingga SMA.
Untuk pembagian perkelasnya, sekolah menempatkan para siswa ke dalam kelas-kelas kecil.