Hati-Hati Melintas di 5 Lokasi Kawasan Perangat Jalan Poros Bontang-Samarinda Ini, Rawan Kecelakaan!

Hati-Hati Melintas di 5 Lokasi Kawasan Perangat Jalan Poros Bontang-Samarinda Ini, Rawan Kecelakaan!

Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Rahmadhani
Petugas pos polisi Perangat, Bripka Mashudi menunjukkan puing-puing kendaraan yang terlibat kecelakaan di wilayah Perangat, jalan poros Bontang-Samarinda, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pengendara wajib waspada melintas jalan poros Samarinda-Bontang, Kalimantan Timur. Nyawa bisa saja melayang apabila tak fokus. Terlebih di kawasan Perangat, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Tak hanya motor dan mobil, peringatam tersebut juga ditujukan kepada pengemudi kendaraam berat yang acap kali ditemui di jalan poros yanf menghubungkan kota Bontang dan Samarinda.

Baca juga; Update Klasemen Liga Italia Juventus Terpeleset Inter Milan Capolista, Lazio di 3 Besar, AC Milan?

Baca Juga; Hasil Liga Italia, AC Milan Akhirnya Menang, 3 Gol Lazio ke Gawang Udinese Bayangi Juventus

Baca Juga; Hasil Liga Italia, Dua Gol Lautaro Martinez Bawa Inter Milan Kudeta Juventus di Puncak Klasemen

Baca Juga; Klasemen Grup B SEA Games 2019 Usai Kekalahan Timnas U23 Indonesia dari Vietnam, Digusur Thailand

Baca Juga; Sebagian Wilayah Ibu Kota Negara Baru Dipimpin Manajer Kota, Suharso Monoarfa: Dipilih Tanpa Pilkada

Setidaknya ada 5 titik rawan kecelakaan di wilayah tersebut, yakni:

1. Desa Sebuntal Jalan Poros Bontang-Samarinda Kilometer 26
2. Desa Sebuntal Jalan Poros Bontang-Samarinda Kilometer 56
3. Jalan Poros Bontang-Samarinda Kilometer 20
4. Jalan Poros Bontang-Samarinda Kilometer 23
5. Jalan Poris Bontang-Samarinda kilometer 24

Hal itu diungkapkan Kepala Pos Polisi Perangat, Aiptu Djuniarto kepada Tribunkaltim.co, Senin (1/12/2019).

"Terakhir kecelakaan yang menyebabkan meninggal dunia tanggal 1 September lalu, mas. Inisiden motor sama mobil. Dua orang meninggal (pengendara sepeda motor)," ungkapnya.

Lebih lanjut, Djuniarto mengatakan kecelakaan lalu lintas dengan fatalitas berat hingga meninggal dunia relatif tak terlalu banyak. Dari Januari hingga Desember 2019, setidaknya tercatat sekitar 10 sampai 13 kasus.

"Kalau yang ringan banyak, mas. Itu belum yang gak lapor. Mereka selesaikan sendiri secara kekeluargaan," katanya.

Polisi yang berdinas di Perangat sejak tahun 2001 silam ini mengatakan waktu libur (sekolah dan kerja) jadi momen dimana tren lakalantas naik di wilayah hukumnya.

"Kerugian materil bisa 20-25 juta sekali insiden (kecelakaan) mobil," tuturnya.

Untuk diketahui, pos polisi yang berada di jalan poros Bontang-Samarinda tersebut memiliki wilayah hukum terdiri dari, Desa Makarti, Desa Perangat Selatan dan Desa Perangat Baru.

Kendati secara administrasi wilayah Perangat masuk dalam teritorial pemerintah Kutai Kartanegara. Namun mereka masuk wilayah hukum Polres Bontang.

Apabila anda terlibat insiden atau mengetahui kecelakaan di kawasan jalan poros Bontang-Balikpapan, silakan menghubungi call center Pospol Perangat; 081346269053. (Fachri/Tribunkaltim.co)

Terkait kecelakaan, seorang pria terlibat kecelakaan saat bawa kabur istri orang, sang suami yang kejar pakai motor ditabrak.

Warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, digegerkan dengan peristiwa kecelakaan beruntun yang melibatkan satu mobil, dua motor, dan satu taksi.

Mobil Toyota Avanza hitam tersebut dikendarai oleh AM (29) yang diduga mabuk.

Karena menabrak beberapa kendaraan dan mencoba lari, AM dan empat penumpang di dalam mobilnya pun dikejar warga dan jadi bulan-bulanan massa.

Di balik kecelakaan tersebut, ada cerita perselingkuhan antara AM dan MF, perempuan yang dia bawa kabur dengan mobil tersebut dari rumah suaminya.

Peristiwa bermula ketika AM menjemput MF di kawasan Jalan Haji Montong, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Selasa (26/11/2019) siang.

AM bersama tiga teman menjemput wanita yang sudah bersuami dan punya anak ini. S (44) selaku suami sah MF pun melihat AM mau membawa wanita tersebut.

"Menurut keterangan suami, ada unsur selingkuh, perselingkuhan yang sudah berjalan cukup lama. Kurang lebih tiga bulan," kata Kapolsek Jagakarsa Kompol Harsono saat dikonfirmasi, Selasa (26/11/2019).

Karena geram, S berusaha menghadang mobil yang dikendarai AM dengan sepeda motor.

Namun, motor S justru ditabrak AM.

Saat itulah S berteriak "maling" sehingga memancing perhatian warga.

Karena panik, AM langsung tancap gas hingga kehilangan kendali.

Menabrak beberapa kendaraan Karena diteriaki maling oleh S, warga pun akhirnya mengejar AM, MF, dan tiga teman itu.

Setelah menabrak motor S, mobil tersebut menabrak salah satu pengendara motor.

Pengemudi motor pun mengalami luka di kepala hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Lagi-lagi, pria yang membawa istri orang itu melarikan diri.

 Pelarian dia pun berhenti di Jalah Moch Kahfi II setelah mobil yang dikendarai AM menabrak taksi.

"Pas belok kanan ke Jalan Kahfi dia ketutupan truk. Ketangkaplah sama warga," ucap Harsono.

Diamuk massa Setelah mobil berhenti, massa yang sudah geram dengan aksi AM yang ugal-ugalan langsung meluapkan emosi.

Warga langsung merusak mobil tersebut.

Ada yang menyasar kap mobil dan menginjak-injak kaca, ada yang melempar kaca depan mobil dengan batu.

Kaca bagian belakang mobil juga nampak rusak.

Tidak hanya itu, AM pun ditarik keluar dari kursi pengemudi oleh warga.

Bogem mentah pun menghujani wajah dan badan AM.

Dari warga sampai orang yang mengaku sebagai korban tabrak lari AM ikut nimbrung hanya untuk mengirimkan masing-masing satu pukulan di tubuh AM.

Karena massa yang semakin memberingas, MF selaku selingkuhan AM sempat melindungi teman laki-lakinya itu.

 MF sempat memeluk AM untuk menghindari amukan massa yang mengerubungi mereka.

Peristiwa tersebut terekam jelas oleh sebuah video yang akhirnya viral dan telah dikonfirmasi oleh Kapolsek Jagakarsa.

Beredar pula pesan berantai yang menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.

Namun, tak semua yang bereda di media sosial itu benar.

Dalam informasi yang beredar, disebutkan bahwa AM berniat menculik MF.

Namun, Harsono membantah hal tersebut. Dia memastikan tidak ada peristiwa penculikan yang terjadi.

Yang ada hanya perselingkuhan antara MF dan AM.

“Jadi tidak ada penculikan. Memang yang bersangkutan mau diajak sama MF untuk dijemput. Itu menurut pengakuan yang kami dapat dari yang bersangkutan,” kata Harsono.

5 orang yang ada di mobil dibawa ke Polres

Satu unit mobil diamuk massa karena terlibat dalam tabrakan beruntun di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2019).

Mobil Toyota Avanza berwana hitam berpelat nomor B 2718 TZU ini menabrak seorang pengendar motor dan mobil di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Diduga sang pengemudi dalam kondisi mabuk.

Kapolrek Jagakarsa, Kompol Harsono membenarkan adanya kejadian tersebut.

Kejadian berawal ketika mobil berjalan dari Jalan H. Montong Jagakarsa.

Karena pengemudi mabuk, mobil yang dikendarai tidak terkendali.

Mobil tersebut menabrak satu unit taksi dan pengendara motor.

" Menabrak satu unit taksi dan satu pengendara roda dua. Korban pengguna motor dirawat di RS Zahira karena mengalami luka serius di bagian kepala," ujar Harsono saat dikonfirmasi, Selasa (26/11/2019).

Karena panik setelah menabrak, pengendar menancap gas kendaraanya.

Sontak warga sekitar meneriaki pengedara dengan sebutan "maling".

Dalam waktu yang tidak lama, kendaraan tersebut dikejar warga sekitar.

Akhirnya pengemudi ditangkap di Jalan Moch Khafi II.

"Pas belok kanan ke Jalan Khafi dua ketutupan truk ketangkep lah sama warga," ucap dia.

Warga yang menangkap pengemudi langsung menghancurkan mobil tersebut.

Mobil yang sudah hancur kemudian dibawa ke pos polisi kolong jembatan Jagakarsa.

Sedangkan lima orang yang ada di dalam mobil dibawa ke Polres.

"Kita amankan empat orang sama satu perempuan yang ada di dalam mobil," ucap dia.

Namun, Harsono mengaku pihaknya tidak melakukan pemeriksaan karena para penumpang mobil diserahkan ke Unit Lakalantas Polres Jakarta Selatan.

"Pokoknya dibawa ke Laka. Lebih jelasnya tanya ke unit Lakalantas aja ya," ucap dia.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved