Daftar 7 BUMN yang Bakal Dapat Suntikan Modal dari Pemerintah Rp 17,7 T Mana yang Paling Besar?
Daftar 7 BUMN yang Bakal Dapat Suntikan Modal dari Pemerintah Rp 17,7 T Mana yang Paling Besar ?
TRIBUNKALTIM.CO - Daftar 7 BUMN yang Bakal Dapat Suntikan Modal dari Pemerintah Rp 17,7 T Mana yang Paling Besar ?
Ada 8 Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang akan mendapatkan suntikan modal melalui penyertaan modal negara ( PMN ) di tahun 2020.
Berikut daftar BUMN dan detail peruntukkannya, siapa paling besar?
• Rudiantara Belum Juga Dilantik Jadi Dirut PLN, Menteri BUMN Erick Thohir : Proses Masih Berjalan
• Nama BUMN Ini tak Dikenal Sri Mulyani Erick Thohir & Anggota DPR, Padahal akan Dapat Modal Rp 3,76 T
• Kinerjanya Buruk, Ini Daftar BUMN yang Terancam Bangkrut, Berikut Catatan Kementerian Keuangan
Pemerintah mengalokasikan penyertaan modal negara ( PMN ) sebesar Rp 17,73 triliun kepada 8 perusahaan BUMN pada 2020 mendatang.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pembiayaan tersebut diberikan secara tunai dan dalam bentuk konversi pokok utang menjadi ekuitas atau subsidiary loan agreement (SLA) kepada BUMN.
"Arah kebijakan pembiayaan non utang pada 2020 salah satunya adalah mendorong pembiayaan investasi kepada BUMN, Badan Layanan Umum (BLU), dan badan lainnya," katanya, di Komisi XI DPR, Senin (2/12/2019).
Dari catatan Kementerian Keuangan, PLN mendapatkan alokasi PMN paling besar yakni Rp 5 triliun.
PMN tersebut digunakan untuk menyelesaikan pembangunan proyek ketenagalistrikan seperti pengembangan pembangkit tenaga listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT), transmisi, gardu induk, serta mempercepat penyediaan listrik di seluruh wilayah Indonesia terutama daerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal).
• Taukah Anda, Ternyata ini Makanan-makanan yang Aman Dikonsumsi Untuk Penderita Penyakit Diabetes
Adapun untuk pengalokasian PNM terkecil diterima oleh BPUI sebesar Rp 270 miliar, meski dalam bentuk non tunai.
Selain kepada BUMN, pemerintah juga memberikan pembiayaan kepada Badan Layanan Umum (BLU) PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebesar Rp 5 triliun.
Pemberian modal itu sebesar Rp 4 triliun dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas usaha yaitu kegiatan pembiayaan, penjaminan, dan asuransi.
Sedangkan sisanya sebesar Rp 1 triliun digunakan untuk penugasan untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara non tradisional.
Berikut daftar alokasi PNM sebesar Rp 17,73 triliun di tahun 2020 untuk BUMN :
1. PT PLN ( Persero ) Rp 5 Triliun
Untuk menyelesaikan pembangunan proyek-proyek ketenagalistrikan antara lain untuk program pengembangan pembangkit tenaga listrik termasuk yang berasal dari energi baru dan terbarukan,
transmisi, gardu induk, distribusi dan listrik pedesaan serta mempercepat penyediaan listrik di seluruh wilayah Indonesia terutama desa 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal).
2. PT PANN ( Persero ) Rp 3,76 Triliun
Alokasi itu berasal dari konversi utang pokok dari subsidiary loan agreement (SLA) menjadi PMN.
Di mana untuk meningkatkan kepercayaan stakeholder, sehingga dapat lebih berperan dalam pengembangan armada maritim nasional.
Serta mendukung nawacita pemerintah dalam mewujudkan Indonesia menjadi poros maritim dunia.
• Banyak BUMN Punya Bisnis Hotel, Erick Thohir Bingung Nggak Sesuai Core Bisnis, Akan Ada Aturannya
3. PT Hutama Karya ( Persero ) Rp 3,5 Triliun.
Alokasi ini merupakan kesinambungan dari PMN yang telah diberikan pada tahun 2015, 2016, dan 2019.
Di mana dana tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung penyelesaian ruas-ruas prioritas dari Jalan Tol Trans Sumatera, yaitu Pekanbaru-Dumai dan Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung.
4. PT SMF ( Persero ) Rp 2,5 Triliun
Untuk kebutuhan menjaga sustainability dukungan SMF dalam menurunkan porsi/beban pemerintah untukprogram pembiayaan perumahan, khususnya Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
5. PT PNM ( Persero ) Rp 1 Triliun
Suntikan dana itu untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha perseroan dalam rangka mendukung pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK).
Saat ini rasio DER sebesar 8,6 kali menyebabkan perseroan mengalami keterbatasan dalam mencari sumber dana komersial dengan tingkat cost of fund yang kompetitif.
6. PT Geo Dipa Energi ( Persero ) Rp 700 miliar
Alokasi dana untuk pengembangan PLTP Dieng Unit 2 dan PLTP Patuha Unit 2 dalam rangka meningkatkan kapasitas terpasang dari 120 MW menjadi 270 MW.
7. PT BPUI (Persero) Rp 270 Miliar
Alokasi dana itu berasal konversi utang pokok dari subsidiary loan agreement (SLA) menjadi PMN.
Dana itu guna meningkatkan pertumbuhan UMKM melalui akses sumber pembiayaan, pengembangan kewirausahan dan peningkatan akses pasar produk UMKM.
8. PMN untuk Penguatan Neraca Transaksi Berjalan Rp 1 Triliun
Ini untuk mendukung terobosan kebijakan dalam meningkatkan kinerja ekspor nasional dan menekan impor khususnya impor migas melalui investasi kepada BUMN untuk penguatan neraca transaksi berjalan.
• Ulang Tahun Jin BTS 4 Desember, Terpilih jadi Pria Paling Ganteng Sedunia hingga Tampil di MAMA 2019
PLN Paling Besar
Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) Erick Thohir mengatakan, Penyertaan Modal Negara (PMN) yang masuk ke perusahaan plat merah sebesar Rp 105,5 triliun di periode 2015-2019.
Dari total tersebut, paling banyak diserap oleh PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN).
Hal tersebut diungkapkan Erick saat rapat perdana dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (2/12/2019).
“Dari dana tersebut lebih terserap di dua perusahaan, yaitu PLN dan Hutama Karya.
PLN sendiri Rp 35,1 triliun atau kurang lebih 33 persen, Hutama Karya Rp 16,1 triliun atau kurang lebih 15 persen,” ujar Erick Thohir.
Erick Thohir menjelaskan, PMN yang diberikan PLN digunakan untuk pemerataan listrik di seluruh wilayah Indonesia.
Sedangkan Hutama Karya, sebagian besar digunakan untuk pembangunan Tol Trans Sumatera.
“Penggunaan ( PMN ) daripada PLN sendiri karena bagian dari penugasan pemerintah dalam pembangunan instalasi ketenagalistrikan.
Dan Hutama Karya lebih pada Tol Trans Sumateran yang kemarin sudah diresmikan (dan) masih kurang lebih 400 km,” kata Erick Thohir.
Mantan Ketua INASGOC itu menambahkan, di tahun ini PLN dan Hutama Karya masih membutuhkan suntikan dana dari negara untuk melanjutkan program yang telah ditugaskan.
“Pada 2019 ini PLN sendiri membutuhkan dana Rp 6,5 triliundan sudah terlaksana Rp 2,5 triliun yang sudah masuk untuk pelayanan program listrik masuk desa.
PMN pada 2019 juga ada HK yang saya rasa sangat besar, yaitu Rp 10,5 triliun untuk pembangunan tujuh ruas tol Sumatera,” ucap dia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erick Thohir : PLN Paling Besar Dapat Suntikan Modal dari Negara", https://money.kompas.com/read/2019/12/02/135055026/erick-thohir-pln-paling-besar-dapat-suntikan-modal-dari-negara.
Penulis : Akhdi Martin Pratama
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini 8 BUMN yang Disuntik PMN oleh Pemerintah Rp 17,7 Triliun", https://money.kompas.com/read/2019/12/02/145309126/ini-8-bumn-yang-disuntik-pmn-oleh-pemerintah-rp-177-triliun?page=all#page2.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Yoga Sukmana