Soal Teguran dan Sanksi ke Anies Baswedan Gara-gara Hadiri Reuni Akbar 212? Begini Kata Kemendagri

Sebelumnya, Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan lantas mempertanyakan kehadiran Anies Baswedan dalam acara Reuni 212.

Editor: Doan Pardede
KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI
REUNI AKBAR 212 - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Blok G, Balai Kota, Jakarta Pusat, Sabtu (19/10/2019) 

TRIBUNKALTIM.CO - Anies Baswedan Ditegur dan Kena Sanksi Gara-gara Hadiri Reuni Akbar 212? Begini Kata Kemendagri

Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan lantas mempertanyakan kehadiran Anies Baswedan dalam acara Reuni 212.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tigor, bila ada ASN yang hadir maka akan dikenakan sanksi.

Ada tiga sanksi yang dapat dikenakan, mulai dari pemanggilan, penundaan kenaikan pangkat, hingga pemberhentian secara tidak hormat.

Oleh karena itu, ia menilai Anies Baswedan seharusnya tak menghadiri acara tersebut.

Sebagai Gubernur DKI Jakarta, kata dia, Anies Baswedan seharusnya memberikan contoh yang benar.

Kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara Reuni 212 yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019), mendapat kritikan pedas dari pihak Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) lewat ketuanya, Azas Tigor Nainggolan.

Anies Baswedan hadir di reuni 212 hari ini Senin 2 Desember 2019. Ini dua hal yang disoal dari Anies Baswedan.
REUNI AKBAR 212 - Anies Baswedan hadir di reuni 212 hari ini Senin 2 Desember 2019. Ini dua hal yang disoal dari Anies Baswedan. (Tangkap layar YouTube KompasTV)

Pada kesempatan itu juga, Anies Baswedan memberikan sambutan di acara Reuni 212.

"Jadi ini menurut saya nggak jelas, dia (Anies) bikin aturan ASN nggak boleh ikut acara reuni 212. Tapi dia sendiri ikut disitu, hadir memberikan sambutan. Ya kan dia pimpinan daerah yang harus memberikan contoh, kan itu nggak konsisten," tandasnya.

Hadir di Monas, Anies Baswedan Diteriaki Presiden, Ini 5 Fakta Reuni Akbar 212 Senin 2 Desember 2019

Terkait Reuni Akbar 212 Hari Ini Senin 2 Desember 2019, Ini Dua Hal yang Disoal dari Anies Baswedan

Sebab, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta sudah memastikan tidak akan ada aparatur sipil negara (ASN) yang hadir di acara itu.

"Kan BKD DKI memastikan tidak ada ASN hadir di acara tersebut. Tapi pak Anies datang ke situ sebagai Gubernur, kemudian menggunakan seragam. Selain itu dia pasti nggak sendirian (hadir di acara tersebut)," ujar Tigor, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (2/12/2019).

Pidato Anies di Reuni 212

Pidato Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Reuni akbar 212 di kawasan Monas Jakarta dihadiri oleh Anies Baswedan, Senin (2/12/2019).

Anies Baswedan menekankan soal keberagaman dan keadilan.

Anies datang ke acara tersebut dengan mengenakan seragam dinas gubernurnya.

Dalam tayangan Kompas Tv, Senin (2/12/2019), ia terlihat duduk bersama para petinggi 212 lain di panggung kehormatan.

Dalam sambutannya, Anies Baswedan mengatakan tentang keberagaman yang ada di Indonesia.

"Bangsa Indonesia sering menarik perhatian dan sering kita sampaikan karena keberagamannya, saya sampaikan ada yang unik dari keberagaman ini," ujar Anies Baswedan.

Presiden Jokowi Terjebak Macet 30 Menit, Pakar Tata Kota Minta Anies Baswedan Lebih Fokus Atasi Ini

Tito Karnavian Diminta Evaluasi dan Tegur Anies Baswedan, Seragamnya Saat Hadir di Reuni 212 Disorot

Anies kemudian membandingkan soal perbedaan keragaman di Indonesia dengan bangsa lain.

"Bangsa Indonesia tidak hanya soal keberagamannya, banyak bangsa-bangsa lain yang tidak kalah beragam dari Indonesia," beber Anies Baswedan

"Ada hal yang unik di banding dengan bangsa lain, lihat India, lihat Tiongkok, lihat Papua Nugini, lihat Afganistan, mereka semua tak kalah beragam dengan Indonesia."

"Keunikan kita adalah masih ada persatuan Indonesia," imbuhnya.

Anies lalu menambahkan, seluruh peserta yang hadir dalam reuni akbar tersebut merupakan cerminan dari persatuan yang ada di Indonesia.

"Semua yang berada di tempat ini, semua adalah cermin persatuan Indonesia," imbuh Anies.

Menurut Anies, persatuan di Indonesia tidak hanya dijaga melalui tulisan, namun juga tindakan.

"Tapi persatuan Indonesia tidak dijaga dengan retorika, tidak dijaga dengan hanya mengirimkan tulisan atau lisan, tapi persatuan dijaga melalui keadilan," ucap Anies Baswedan.

Anies menilai, dengan adanya keadilan di tengah masyarakat, maka pasti ada persatuan.

"Karena itu, keadilan menjadi penting, kalau kita ingin mempertahankan terus apa yang sudah dibangun oleh pendiri republik ini, oleh pejuang bangsa ini, maka tanggung jawab kita hari ini adalah memastikan hadirnya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Anies Baswedan.

Gubernur DKI Jakarta tersebut lalu berujar, hal yang menjadi fokus dari pihaknya saat ini, tak hanya mengenai pembangunan saja.

Akan tetapi juga soal keadilan bagi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat DKI Jakarta.

"Ini salah satu hal mendasar di berbagai aspek," kata Anies Baswedan.

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Senin (2/12/2019), Anies Baswedan dipastikan hadir dalam acara Reuni Akbar 212 tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Reuni Akbar 212 Awit Masyhuri.

“Iya Pak Anies udah oke (untuk datang). Sudah kita kasih undangan untuk hadir, Insya Allah kalau tidak berhalangan akan hadir,” ujar Awit saat dihubungi, Minggu (1/12/2019).

Anies Baswedan juga memberikan izin untuk perayaan Reuni Akbar 212 yang berlangsung di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat itu.

Ia menjelaskan, peminjaman lahan Monas oleh Pemprov DKI Jakarta adalah pasif.

Hadiri Undangan Reuni 212 di Monas, Ini Isi Pidato Sambutan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Hadir Reuni Akbar 212, Anies Badwedan Dapat Julukan Baru, Imbas Baru Kalahkan Ridwan Kamil & Isran?

Apabila ada pihak yang ingin mengajukan peminjaman di Monas, maka harus menyerahkan proposal pada Pemprov DKI Jakarta.

"Kemudian Pemprov me-review dan dari situ Pemprov memutuskan apakah meminjamkan atau tidak. Itu prosesnya selalu begitu," ucap Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2019).

Pemberian izin ini kemudian disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima Daerah Militer Mayjen Eko Margiyono, Kepala Polisi Daerah Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, Kepala Kejaksaan Tinggi Warih Sadono dalam rapat tersebut.

Sementara itu, acara Reuni Akbar 212 ini sudah dimulai sejak pukul 03.00 WIB, dan akan berakhir pada pukul 08.30 WIB.

Rangkaian acara dimulai dengan salat tahajud bersama, dzikir, shalat subuh bersama, pembacaan maulid Nabi Muhammad SAW, dan bermunajat kepada Allah SWT.

Ketua Reuni Akbar 212 Awit Masyhuri mengatakan, para peserta reuni ini datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Tak hanya itu, ia mengklaim ada kurang lebih satu juta orang yang diperkirakan hadir dalam acara tersebut.

“Iya kalau satu juta Insya Allah ada karena dari berbagai kota pun jamaah datang. Ada yang dari Lampung, Aceh, Sumatera Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan lain-lain,” ucap Awit.

Awit lalu menjelaskan, acara ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan.

Acara Reuni Akbar 212 ini mengangkat tema tentang keselamatan negeri dan menyikapi penistaan agama yang masih sering terjadi di Indonesia.

“Tentunya kami doa keselamatan negeri dan kami menyikapi penistaan agama yang masih terjadi di negeri ini. Dari 2016 seperti itu sudah jangan ada penista agama lagi,” kata Awit.

Kata Kemendagri

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Akmal Malik menilai kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengenakan seragam dinas pegawai negeri sipil (PNS) di reuni akbar 212 bukanlah pelanggaran.

Anies disebut datang sebagai gubernur DKI Jakarta yang diundang oleh peserta reuni.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di tengah massa peserta aksi Reuni Akbar 212 di lapangan Monas, Minggu (2/12/2018)
REUNI AKBAR 212 - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di tengah massa peserta aksi Reuni Akbar 212 di lapangan Monas, Minggu (2/12/2018) (Dokumen Pemprov DKI Jakarta)

Ia pun berseloroh bahwa Anies tak mungkin datang mengenakan baju gamis dalam acara itu.

"Kan hari kerja. Dia diundang kapasitasnya sebagai apa? Gubernur kan? Ya boleh dong. Masa iya dia pakai gamis, dia pakai pakaian dinas dong karena kapasitasnya sebagai gubernur," ucap Akmal saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/12/2019).

Dia menyebutkan bahwa tidak ada regulasi maupun pedoman yang menyatakan larangan baju dinas dipakai saat mendatangi suatu acara.

"Yang jelas dalam pedoman pakaian dinas pusat dan daerah itu tentang pakaian dinas saja. Penggunaan juga di jam kerja atau di luar jam kerja tapi kapasitas terundang sesuai jabatannya," jelasnya.

Kemendagri juga tak mempermasalahkan Anies menghadiri kegiatan apapun selagi dengan kapasitasnya sendiri.

"Dia kan gubernur, gubernur seluruh masyarakat. Kita enggak pernah mengikat kegiatan a atau b. Lagian dia kan hadir di daerahnya sendiri," tutup Akmal.

Diketahui, Anies menghadiri reuni akbar 212 yang diadakan di Kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Anies datang sekira pukul 06.15 WIB dan masuk melalui pintu VIP Monas. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menggunakan seragam dinas PNS berwarna cokelat dilengkapi peci berwarna hitam.

Tak Pernah Absen

Sejak reuni 212 digelar tahun 2017, Anies Baswedan tercatat tak pernah absen.

Dilansir dari Warta Kota (Tribunnews), Anies Baswedan hadir dan membuka Reuni Akbar 212 pada Sabtu, 2 Desember 2017.

Kehadirannya disambut takbir oleh ribuan umat Islam yang hadir.

Dalam kesempatan tersebut, Anies mengatakan Monas mulai diperbolehkan dipakai untuk kegiatan keagamaan.

"Alhamdulilah, saat ini monas sudah kembali diperbolehkan untuk menjadi tempat keagamaan maupun kebudayaan," ujar Anies saat memberikan sambutan di Monas, Sabtu (2/12/2017).

Anies juga mengatakan bahwa Jakarta adalah milik semua orang.

"Jakarta milik kita semua bukan sebagian. Kota kita harus maju, bahagia, tenang nyaman karena iman dan takwa," sambungnya.

Sementara itu, di tahun 2018, Anies pun tampak hadir dalam gelaran Reuni Akbar 212.

Dikutip dari Tribunnews.com, saat menghadiri Reuni 212 di tahun 2018, Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan pidatonya yang membahas sekelumit sejarah Monas.

Tak hanya itu, Anies juga menyampaikan janji-janji politiknya saat hendak menjadi Gubernur DKI Jakarta yang kini ia nyatakan sudah ditunaikan.

Di antara janji-janji tersebut di antaranya rumah DP 0 Rupiah, menutup tempat maksiat, dan menghentikan reklamasi.

"Rumah DP 0 Rupiah dianggap tidak mungkin, hari ini terlaksana. Menutup tempat-tempat maksiat dianggap tidak mungkin sekarang terlaksana. Menghentikan reklamasi dulu dianggap tidak mungkin sekarang kita lakukan" kata Anies di Monas Jakarta Pusat pada Minggu (2/12/2018) yang disambut tepuk tangan para massa aksi.

Ia pun mengatakan hal itu dilakukan hanya dengan selembar kertas dan tanda tangan.

"Dan itu dilakukan tanpa kekerasan. Cukup selembar kertas dan sebuah tanda tangan. Karena itu jangan anggap enteng kekuatan politik. Karena itulah tanda tangan nanti akan menentukan arah kebijakan," kata Anies.

(*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved