Mayat Balita tanpa Kepala

Anak Hilang Saat Dititipkan di PAUD, Pria Ini Yakin Jasad Balita Tanpa Kepala Anaknya: Dia Anak Kami

Anak hilang saat dititipkan di PAUD, Bambang Sulistyo merasa yakin balita tanpa kepala yang ditemukan di parit warga merupakan anaknya

tribunkaltim.co/nevrianto hardi prasetyo
Mayat Balita Tanpa Kepala Diduga adalah Balita yang Hilang dari PAUD Sejak November, Ini Kronologi 

Namun, kabar mengejutkan justru datang dari PAUD saat mereka bekerja. Ia mendapatkan kabar bila anak bungsu dari tiga bersaudara tersebut hilang di tempat penitipan anak Jannatul Athfal tak jauh dari kediamannya, di Jalan AW Sjahranie, Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda Ulu, pada Jumat (22/11/2019) lalu.

Hilangnya Yusuf menimbulkan berbagai dugaan, dari Yusuf diculik oleh seseorang yang mengendarai kendaraan roda dua.

Selain itu ada pula yang menduga jika Yusuf terseret banjir saat balita itu keluar dari lingkungan PAUD hingga ke tepi jalan. Muncul juga dugaan Yusuf tercebur ke parit sekitar PAUD dan hanyut terbawa arus.

LOKASI PENEMUAN MAYAT -Warga RT  RT 30,  Kelurahan Teluk Lerong Ilir  menunjukkan lokasi penemuan mayat anak balita tak utuh tanpa kepala di parit aliran sungai Karang Asam Kecil bawah rumah tetangganya jalan Antasari 2 Gang 3, Samarinda Ulu, Minggu (8/12/2019).
LOKASI PENEMUAN MAYAT -Warga RT RT 30, Kelurahan Teluk Lerong Ilir menunjukkan lokasi penemuan mayat anak balita tak utuh tanpa kepala di parit aliran sungai Karang Asam Kecil bawah rumah tetangganya jalan Antasari 2 Gang 3, Samarinda Ulu, Minggu (8/12/2019). (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO.)

Namun, relawan membantah balita itu tercebur ke parit usai melakukan pencarian sejauh 1,5 Km. Hasilnya, Yusuf juga tidak ditemukan.

“Anak saya ini autis, pendiam dan kurang bisa berbicara. Kemarin kami dapat kabar dari PAUD, mereka menjelaskan kalau ada kemungkinan anak saya keluar pagar karena memang kondisi pagar terbuka, tapi kok saya kurang yakin. Sebab anak saya itu pendiam mas. Misalkan saya minta dia duduk di satu tempat gitu, dia sudah tidak bakal ke mana-mana, apalagi anak saya itu takut air mas,” ungkap Bambang, Senin (25/11/2019).

Di saat kebingungan dan berusaha mencari keberadaan putranya, Bambang sempat mendengar kabar dari salah seorang warga, yang mengaku sempat melihat jika putranya dibawa seseorang menggunakan motor dan terjadi di saat hujan reda.

“Hari itu juga saya langsung ke PAUS, saya coba telusuri  lokasi anak saya itu hilang. Nah pas juga waktu itu saya ketemu nenek-nenek yang ngaku, kalau dia sempat melihat Yusuf, diceritakan kalau anak saya dinaikkan ke atas motor sama orang. Tapi saya tidak langsung percaya, soalnya kalau diperhatikan penglihatan orangtua kan berbeda, bisa jadi salah," ungkap Bambang.

Bambang menambahkan, putranya itu memang mengidap autis sejak lahir, dengan karakter kurang aktif, yang membuat anaknya akan selalu bersama orang yang disenanginya saja. “Jika sudah senang dengan satu orang, maka Yusuf hanya akan senang dengan orang itu saja,” sebutnya.

Sementara itu, kepala sekolah PAUD Jannatul Athfal, Mardiana menjelaskan, Yusuf memang dititipkan kedua orangtuanya saat keduanya harus bekerja.

Diakui Mardiana bahwa sebelum hilang, tujuh balita yang dititipkan kepada mereka termasuk Yusuf,  tengah asyik bermain di ruang tengah, dan ketujuh balita ini telah dijaga oleh dua orang pengasuh, Marlina (28) dan Yanti (28).

“Ada tujuh balita yang dititipkan ke kami, dan saat itu ada dua petugas yang mengawasi langsung ketujuh balita tersebut, saya juga kebetulan ada disitu juga. Nah tidak lama, setelah itu tiba-tiba ada balita yang menangis, jadi saya inisiatif langsung pergi ke dapur untuk buat susu. Pas saya balik, saya kaget kenapa Yusuf sudah tidak ada, dan disitu juga 2 pengasuhnya langsung kebingungan mencari,” ulas Mardiana.

Dalam perkara ini, pihak PAUD  mengakui telah melakukan beberapa usaha pencarian, dari melakukan pengajian, berdo'a bersama anak yatim piatu, hingga orang pintar.

"Selama beberapa hari setelah Yisuf hilang itu, kami mencoba melaksanakan pengajian, kami juga undang anak yatim piatu untuk membantu mendo'akan agar Yusuf segera ditemukan, dan sempet juga kemarin kami berpikiran untuk memanggil orang pintar, tidak ada niatan buat musrik ya, tapi kami mencoba alternatif lain," papar Mardiana.

Hilangnya Yusuf tak lepas dari lengahnya pengawasan, yang ternyata diakui bahwa salah satu pengasuh saat itu tengah buang air kecil, dan membuat pengasuh lainnya sibuk mengurusi ketujuh balita tersebut.

Mardiana juga mengatakan, bahwa dia dan dua petugas pendidik, sudah mencari ke setiap ruangan di dalam PAUD, hingga keluar pagar, hingga menyatakan Yusuf hilang.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved