Mayat Balita tanpa Kepala

Misteri Jasad Balita Tanpa Kepala, Kaos Bergambar Tugu Monas Mirip Pakaian Terakhir Yusuf

Bambang Sulistyo (37) merasa yakin jasad balita tanpa kepala tersebut merupakan Yusuf, sang anak yang hilang dari rumah penitipan anak beberapa waktu

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO.
DIDUGA YUSUF - Orangtua balita Yusuf yakin jika jasad balita tanpa kepala yang ditemukan warga di sungai sekitar Jalan P Antasari anaknya, Minggu (8/12/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - Jasad balita tanpa kepala yang ditemukan warga di parit rumah hingga kini masih misteri. 

Kendati demikian, Bambang Sulistyo (37) merasa yakin jasad balita tanpa kepala tersebut merupakan Yusuf, sang anak yang hilang dari rumah penitipan anak beberapa waktu lalu. 

"Istri saya hafal pakaian yang dipakai anak saya. Ia, dia anak kami," ucap Bambang Sulistyo (37), ayah Yusuf, Minggu (8/12/2019).

Keyakinan jasad balita tanpa kepala itu adalah Yusuf didasari dari bentuk tubuh, serta pakaian yang ditemukan bersama jasad. Apalagi, terakhir kali Yusuf menghilang dengan menggunakan kaos berwarna merah bergambar tugu monas, sama dengan kaos yang ditemukan dengan jasad balita tersebut.

"Sudah lapor polisi agar besok bisa dibawa pulang, sekarang ini masih di rumah sakit jasadnya," tuturnya Bambang.

Hingga saat ini pihak kepolisian belum memastikan jasad balita tanpa kepala merupakan Yusuf, balita yang hilang dari tempat penitipan anak.

"Dari bukti pakaian memang agak identik , tapi kami belum berani mengatakan itu ada Yusuf, kami masih menunggu hasil forensik," ucap Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman singkat.

Jasad Balita Tanpa Kepala Gegerkan Samarinda, Kaos Gambar Tugu Monas Buat Orangtua Yakin itu Yusuf

Jasad Balita Tanpa Kepala Ditemukan di Parit Rumah Warga di Samarinda, Tidak Tercium Bau Menyengat

BREAKING NEWS-Warga Samarinda Digegerkan Penemuan Mayat Anak Tanpa Kepala di Parit Bawah Rumah

Anak Sandra Dewi, Raphael Moeis Bantu Petugas Kebersihan Ngelap Kaca Kamar, Tingkahnya Tuai Pujian

Warga Jalan Antasari Samarinda digegerkan penemuan mayat anak tanpa Kepala di parit bawah Rumah.

Jasad anak tanpa kepala ini berada di bawah rumah warga di kawasan parit aliran Sungai Karang Asam Kecil, Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda Kalimantan Timur, Minggu (8/12/2019).

Ika, perempuan berusia 35 tahun merupakan warga yang pertama kali melihat sosok jasad anak tanpa kepala tersebut.

"Saat aktifitas pagi setelah bangun  tidur saya pergi membuang sampah ke jalan Siradj Salman, kemudian kembali ke rumah. Saat  membuka jendela kamar melihat ada sosok benda putih di parit posisinya tepat di bawah jendela kamar tapi saya lanjutkan aktifitas," ujar Ika kepada Tribunkaltim.co.

DIDUGA YUSUF - Orangtua balita Yusuf yakin jika jasad balita tanpa kepala yang ditemukan warga di sungai sekitar Jalan P Antasari anaknya, Minggu (8/12/2019).
DIDUGA YUSUF - Orangtua balita Yusuf yakin jika jasad balita tanpa kepala yang ditemukan warga di sungai sekitar Jalan P Antasari anaknya, Minggu (8/12/2019). (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO.)

Namun beberapa menit kemudian, Ika kembali penasaran dengan benda putih yang berada di bawah jendela kamar.

Ia kemudian kembali mengamati benda tersebut lebih cermat, 

"Saya melihat seperti  bentuk kaki dan badan anak kecil. Saya langsung panggil suami kemudian tetangga Pak Erki untuk turun ke parit  mengecek dan Ketua RT kemudian memanggil polisi untuk memastikan sosok mayat yang ditemukan karena perasaan saya tidak enak," ucap Ika. 

 Lolosnya Timnas U23 Final SEA Games Harus Dibayar Mahal, Egy Maulana Absen Lawan Vietnam di Final?

 Jelang Timnas Indonesia U23 vs Myanmar, Satu Kelebihan Garuda Ini Bikin Pelatih Tim Lawan Ketakutan

 Model Rambut Terbaru Ariel Noah Bikin Para Penggemar Salfok, Yuk Intip Foto-foto Penampakannya

 Kabar Mengejutkan dari Persib, Kapten Tim Supardi Nasir Mendadak Tinggalkan Tim Jelang Lawan PSS

PENEMUAN MAYAT -Petugas Ruang Jenazah menaruh sosok mayat diduga anak tanpa kepala ditemukan Warga RT  RT 30,  jalan Antasari 2 Gang 3 Kelurahan Teluk Lerong Ilir Samarinda Ulu di Ruang Jenazah RSUD Abdul Wahab Sjachranie Samarinda Ulu, Minggu (8/12/2019)
PENEMUAN MAYAT -Petugas Ruang Jenazah menaruh sosok mayat diduga anak tanpa kepala ditemukan Warga RT RT 30, jalan Antasari 2 Gang 3 Kelurahan Teluk Lerong Ilir Samarinda Ulu di Ruang Jenazah RSUD Abdul Wahab Sjachranie Samarinda Ulu, Minggu (8/12/2019) (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO.)

Ika menjelaskan, biasanya dirinya menemukan biawak hidup di parit. Namun, kali ini justru ia menemukan sosok balita tanpa kepala

"Biasanya kami melihat penampakan biawak hidup di parit tapi ini berbeda ternyata nampak mayat anak bayi tanpa ada kepalanya," paparnya.

 Gelar Audisi di Balikpapan 8 Desember, Ini Tahapan Seleksi untuk Lolos Liga Dangdut Indonesia 2020

 Kutip Kata-kata Presiden Ke-33 Amerika Serikat Tentang Ibu Walikota Balikpapan Disambut Tepuk Tangan

 Persaingan CPNS 2019 Ketat, Cek Kemampuanmu di Simulasi CAT BKN di LINK Ini, Nilai Akan Ditampilkan

Erki, tetangga Ika menyebut, dirinya ikut turun ke parit untuk melihat jasad anak tanpa kepala. Ia menjelaskan, jasad balita tersebut berukuran sekitar 50 cm. 

"Saya  inisiatif turun ke parit sekitar pukul 8.00 Wita," ujarnya.

Ia mengatakan, tidak ada bau menyengat saat melihat sosok mayat balita tanpa kepala. Ia menyebut, ada batang pohon kecil sepanjang 30 cm yang menyangkut di celana korban.

 UPDATE Klasemen Liga 1 2019 Klub Kesayangan Bobotoh Terancam Dikejar Persija, Ini Posisi Persib

 Ahmad Dhani Segera Bebas Bulan Ini, Suami Mulan Jameela Lebih Cepat Keluar Penjara Jika Lakukan Ini

 Laga Final Timnas U23 Kian Menarik, Daftar Top Skor SEA Games 2019, Osvaldo Ditempel Striker Vietnam

"Saya coba mengecek keadaan kelamin  di celananya tapi kondisi sudak rusak dan segera saya  angkat  diserahkan ke tim medis dan relawan," urainya.

Balita Hilang Dua Pekan Lalu

Sebelum temuan balita tanpa kepala, Samarinda dihebohkan dengan kabar hilangnya balita laki-laki yang baru berusia 4 tahun. Balita ini bernama Yusuf Ahmad Gazali. Ia hilang di PAUD di Samarinda

Berbagai upaya dilakukan pihak kepolisian, relawan hingga komunitas indigo mencari balita tersebut. 

Pihak yayasan juga mengaku, telah melakukan shalat berjamaah, zikir bersama hingga mengundang para Habib untuk membantu mendo'akan anak tersebut,

Ketua Yayasan tempat Yusuf dititipkan, Mardiana mengatakan pihaknya akan melakukan semua upaya guna menemukan Yusuf.

“Apapun lah kita lakukan, untuk upaya kita, dalam melakukan pencarian, asal bisa ketemu dengan Yusuf. Entah terburuknya sekalipun, harapan kami kalau bisa yusuf ditemukan dalam keadaan sehat,” harapnya, Jumat (29/11/2019) lalu.

Dirinya menceritakan sudah merasa rindu dengan anak yang baru beberapa minggu dikenalnya itu. Ia merasa sudah mengenal Yusuf lama,

Mardiana mengungkapkan, pelaksanaan shalat berjamaah akan rutin dilakukan. “Kedepannya Yayasan Janattul Athfal, akan mengundang dari pihak keluarga Yusuf agar bisa bersama-sama untuk melaksanakan shalat berjamaah,” tuturnya.

Sebelumnya, balita bernama Ahmad Yusuf Ghazali (4) dinyatakan hilang, setelah dititipkan ke sekolah Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD, oleh kedua orang tuanya Bambang Sulistiyo (34) dan Melisari (30), warga Perum Ratindo 7, di Jalan AW Syachranie di Samarinda, Kalimantan Timur. 

Pasangan Bambang Sulistiyo (34) dan Melisari (30), warga Perum Ratindo 7, Jalan P Suryanata, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, mempercayakan anak mereka untuk dapat diurus di tempat penitipan anak, atau daycare ketika sibuk bekerja.

Namun, kabar mengejutkan justru datang dari PAUD saat mereka bekerja. Ia mendapatkan kabar bila anak bungsu dari tiga bersaudara tersebut hilang di tempat penitipan anak Jannatul Athfal tak jauh dari kediamannya, di Jalan AW Sjahranie, Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda Ulu, pada Jumat (22/11/2019) lalu.

Hilangnya Yusuf menimbulkan berbagai dugaan, dari Yusuf diculik oleh seseorang yang mengendarai kendaraan roda dua.

Selain itu ada pula yang menduga jika Yusuf terseret banjir saat balita itu keluar dari lingkungan PAUD hingga ke tepi jalan. Muncul juga dugaan Yusuf tercebur ke parit sekitar PAUD dan hanyut terbawa arus.

LOKASI PENEMUAN MAYAT -Warga RT  RT 30,  Kelurahan Teluk Lerong Ilir  menunjukkan lokasi penemuan mayat anak balita tak utuh tanpa kepala di parit aliran sungai Karang Asam Kecil bawah rumah tetangganya jalan Antasari 2 Gang 3, Samarinda Ulu, Minggu (8/12/2019).
LOKASI PENEMUAN MAYAT -Warga RT RT 30, Kelurahan Teluk Lerong Ilir menunjukkan lokasi penemuan mayat anak balita tak utuh tanpa kepala di parit aliran sungai Karang Asam Kecil bawah rumah tetangganya jalan Antasari 2 Gang 3, Samarinda Ulu, Minggu (8/12/2019). (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO.)

Namun, relawan membantah balita itu tercebur ke parit usai melakukan pencarian sejauh 1,5 Km. Hasilnya, Yusuf juga tidak ditemukan.

“Anak saya ini autis, pendiam dan kurang bisa berbicara. Kemarin kami dapat kabar dari PAUD, mereka menjelaskan kalau ada kemungkinan anak saya keluar pagar karena memang kondisi pagar terbuka, tapi kok saya kurang yakin. Sebab anak saya itu pendiam mas. Misalkan saya minta dia duduk di satu tempat gitu, dia sudah tidak bakal ke mana-mana, apalagi anak saya itu takut air mas,” ungkap Bambang, Senin (25/11/2019).

Di saat kebingungan dan berusaha mencari keberadaan putranya, Bambang sempat mendengar kabar dari salah seorang warga, yang mengaku sempat melihat jika putranya dibawa seseorang menggunakan motor dan terjadi di saat hujan reda.

“Hari itu juga saya langsung ke PAUS, saya coba telusuri  lokasi anak saya itu hilang. Nah pas juga waktu itu saya ketemu nenek-nenek yang ngaku, kalau dia sempat melihat Yusuf, diceritakan kalau anak saya dinaikkan ke atas motor sama orang. Tapi saya tidak langsung percaya, soalnya kalau diperhatikan penglihatan orangtua kan berbeda, bisa jadi salah," ungkap Bambang.

Bambang menambahkan, putranya itu memang mengidap autis sejak lahir, dengan karakter kurang aktif, yang membuat anaknya akan selalu bersama orang yang disenanginya saja. “Jika sudah senang dengan satu orang, maka Yusuf hanya akan senang dengan orang itu saja,” sebutnya.

Sementara itu, kepala sekolah PAUD Jannatul Athfal, Mardiana menjelaskan, Yusuf memang dititipkan kedua orangtuanya saat keduanya harus bekerja.

Diakui Mardiana bahwa sebelum hilang, tujuh balita yang dititipkan kepada mereka termasuk Yusuf,  tengah asyik bermain di ruang tengah, dan ketujuh balita ini telah dijaga oleh dua orang pengasuh, Marlina (28) dan Yanti (28).

“Ada tujuh balita yang dititipkan ke kami, dan saat itu ada dua petugas yang mengawasi langsung ketujuh balita tersebut, saya juga kebetulan ada disitu juga. Nah tidak lama, setelah itu tiba-tiba ada balita yang menangis, jadi saya inisiatif langsung pergi ke dapur untuk buat susu. Pas saya balik, saya kaget kenapa Yusuf sudah tidak ada, dan disitu juga 2 pengasuhnya langsung kebingungan mencari,” ulas Mardiana.

Dalam perkara ini, pihak PAUD  mengakui telah melakukan beberapa usaha pencarian, dari melakukan pengajian, berdo'a bersama anak yatim piatu, hingga orang pintar.

"Selama beberapa hari setelah Yisuf hilang itu, kami mencoba melaksanakan pengajian, kami juga undang anak yatim piatu untuk membantu mendo'akan agar Yusuf segera ditemukan, dan sempet juga kemarin kami berpikiran untuk memanggil orang pintar, tidak ada niatan buat musrik ya, tapi kami mencoba alternatif lain," papar Mardiana.

Hilangnya Yusuf tak lepas dari lengahnya pengawasan, yang ternyata diakui bahwa salah satu pengasuh saat itu tengah buang air kecil, dan membuat pengasuh lainnya sibuk mengurusi ketujuh balita tersebut.

Mardiana juga mengatakan, bahwa dia dan dua petugas pendidik, sudah mencari ke setiap ruangan di dalam PAUD, hingga keluar pagar, hingga menyatakan Yusuf hilang.

“Saya langsung periksa kondisi pagar PAUD, dan ternyata tidak tertutup, tapi memang saya yang lupa menutup pagar. Nah setelah lama mencari, dan tidak ketemu juga, baru saya menghubungi orang tuanya memberikan kabar ini,” ungkapnya.

Tak hanya Mardiana, pengasuh Yusuf yakni Marlina ikut kebingungan dan syok dengan hilangnya Yusuf dari asuhannya.

“Saya kebetulan buang air kecil, saya balik tidak sampai 5 menit, Yusuf sudah tidak ada di tempatnya,” ucap Marlina.

Serta dari pengakuan ibu pendamping lainnya menyampaikan, kalau ia sempat heran  saat tidak melihat Yusuf bersama anak lainnya.

"Saya sudah minta ke teman saya, yang pendamping satunya, agar Yusuf diperhatikan. Waktu kejadian, memang kondisi pagar  terbuka," ujar Yanti menambahkan.

Baik pihak keluarga maupun pihak PAUD Jannatul Athfal, sangat berharap tidak terjadi hal yang diinginkan terhadap Yusuf, serta lekas ditemukan dan kembali ke keluarganya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved