Usai Ari Askhara, Petinggi BUMN Ini Bisa Menyusul 'Disikat' Erick Thohir: Tidak Masalah Ganti Total
I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara resmi diberhentikan dari jabatan Dirut Garuda Indonesia oleh Menteri BUMN Erick Thohir
TRIBUNKALTIM.CO - Menteri BUMN Erick Thohir telah memecat I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara dari jabatanya sebagai Dirut PT Garuda Indonesia.
Ari Askhara dipecat berkaitan dengan penemuan sepeda motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di pesawat baru milik Garuda Indonesia berjenis Airbus A3330-900 NEO oleh petugas Bea dan Cukai.
Pesawat tersebut telah melakukan perjalanan perdana dari Perancis ke Indonesia
• Dirut Garuda Dicopot, Istri Ari Askhara Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Ada Peran saat Gempa Palu
• Rela Lepas Emas Demi Nyawa Lawan, Inilah Detik-detik Peselancar Filipina Selamatkan Atlet Indonesia
• Lolosnya Timnas U23 Final SEA Games Harus Dibayar Mahal, Egy Maulana Absen Lawan Vietnam di Final?
• Hasil Liga Italia Lazio vs Juventus : Gol Ronaldo Sia-sia, Malapetaka Juventus Muncul di Babak Kedua
Tak tanggung-tanggung, kasus tersebut juga menyeret Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara.
Pasalnya, dirut yang menjabat selama dua tahun tersebut diduga telah melakukan penyelundupan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton.
Mendapati hal itu, Menteri BUMN Erick Thohir bertindak cepat dan melakukan investigasi.

Tak butuh waktu lama, setelah mendapat bukti kuat siapa pemilik barang mewah itu, Erick Thohir langsung memberhentikan Dirut Garuda I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara satu hari kemudian.
"Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya," kata Erick Thohir, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (5/12/2019).
Akibat penyelundupan itu, negara mengalami kerugian sebesar Rp 1,5 miliar.
• CUPLIKAN GOL 2-2 Timnas U23 Indonesia vs Myanmar Semifinal SEA Games 2019, Nadeo Blunder!
• Gol Evan Dimas dan Egy Maulana Vikri Dibalas Myanmar Skor 2-2, Timnas U23 Indonesia Batal ke Final?
Ketegasan Erick Thohir dalam menangani kasus Garuda Indonesia ini pun mendapat pujian dari banyak kalangan.
Tak sedikit yang membandingkan kinerjanya dengan Menteri BUMN sebelumnya, Rini Soemarno.
Lantas, bagaimana sikap Rini terhadap Garuda? Bukan kali pertama Garuda menyita perhatian publik.
Laporan keuangan Kasus yang paling banyak mendapat sorotan adalah ketika Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menemukan adanya pelanggaran laporan keuangan tahun buku 2018.
Temuan tersebut diketahui setelah Kemenkeu memeriksa Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata Sutanto, Fahmi Bambang & Rekan (Member of BDO Internasional) selaku pengaudit laporan keuangan Garuda Indonesia.
Sekretaris Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Hadiyanto mengatakan, KAP belum melakukan pengendalian mutu terhadap laporan keuangan Garuda.
Meski telah melakukan pelanggaran laporan keuangan, Menteri BUMN Rini Soemarno tidak mencopot Dirut Garuda. Menurut Rini, Garuda tidak punya niat untuk memalsukan laporan keuangan.
"Tidak ada urusan pemalsuan, tidak ada urusannya pembohongan, kami tidak mungkin sebagai pemegang saham memperbolehkan perusahaan BUMN itu diaudit oleh kantor akuntansi yang tidak bersertifikasi. Ya enggak perlulah dirut dicopot, buat apa?" kata Rini, dikutip dari pemberitaan Tribunnews (9/7/2019).
Kementerian BUMN hanya meminta pihak Garuda Indonesia untuk mengganti auditor.
• Egy Maulana Vikri Jadi Tumpuan Timnas U23 Indonesia Hadapi Vietnam di Final SEA Games 2019
• Video Aksi Osvaldo Haay Picu Pemain Myanmar Meradang, Aksi Dorong Terjadi Hingga Wasit Turun Tangan
"Kami meminta agar audit interim tersebut dilakukan dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berbeda untuk mengetahui kinerja dan subsequent event," kata Deputi Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (29/6/2019).
Garuda Indonesia juga dikenai denda sebesar Rp 100 juta oleh Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) karena pelanggaran itu.
Tak hanya maskapainya, dewan direksi dan komisaris pun tak luput dari denda serupa.
Denda tersebut sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.
Semua petinggi yang terlibat akan disikat
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan merombak total jajaran direksi PT Garuda Indonesia setelah kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda lipat mewah Brompton di pesawat Airbus A330-900 Neo.
Tak hanya mencopot Ari Askhara dari kursi direktur utama, sejumlah direksi maskapai pelat merah itu akan diganti jika memang ikut terlibat.
"Kalau memang kotor, ya kita bongkarlah. Ini kan amanah," ujar Erick Thohir seusai peresmian Jalan Tol Kunciran-Serpong di Tangerang Selatan, Jumat (6/12/2019).
"Pak Presiden sudah buat statement yang cukup terbuka bahwa bongkar total manajemen BUMN selama itu tidak benar," kata Erick.
Erick menduga masalah penyelundupan yang dilakukan Ari Askhara melibatkan direksi lain.
Indikasinya terlihat dari keikutsertaan empat direksi dalam penerbangan pesawat Garuda Indonesia yang baru dipesan dari pabrik Airbus di Perancis itu.
Erick kecewa karena apa yang dilakukan Ari Askhara tampak seperti tindakan penyelundupan yang terencana dan sistematis.
"Karena yang sedih ini dilakukan sistemik. Dalam arti dirutnya ada kerja sama ini itu terus, bukan individu," kata Erick.
"Bahkan pesawat saja dipakai yang notabene masih uang negara (fasilitas negara). Masuk ke hanggar, ya itu kan sudah skenario," ujarnya.
Korupsi Erick mengaku akan melakukan pertemuan dengan para komisaris PT Garuda Indonesia untuk menyelidiki oknum lain yang terlibat.
Dia memastikan tidak akan ragu-ragu merombak manajemen atau jajaran direksi PT Garuda Indonesia jika memang ditemukan indikasi melanggar tata kelola perusahaan yang baik.
"Tidak masalah kalau ganti total, kalau memang itikad tidak baik, ya ganti total," ujar Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 ini.
Namun, Erick memastikan akan mengikuti prosedur yang berlaku pada perusahaan terbuka dalam melakukan pendalaman kasus ini.
"Prosesnya karena (perusahaan) terbuka harus seperti itu. Saya tidak mau juga ada pesan yang salah yakni seakan-akan pemerintah mengintervensi atau masuk di segi korporasi, apalagi (perusahaan) yang terbuka," ujarnya.
Erick Thohir tak masalah bila dirombak total
Saat ini Erick kembali ingin menyelidiki kasus ini lebih lanjut untuk mengetahui pejabat siapa saja yang diduga terlibat dalam penyelundupan tersebut.
"Kalau memang kotor, ya kita bongkarlah. Ini kan amanah," ujar Erick Thohir seusai peresmian Jalan Tol Kunciran-Serpong di Tangerang Selatan, Jumat (6/12/2019).
"Pak Presiden sudah buat statement yang cukup terbuka bahwa bongkar total manajemen BUMN selama itu tidak benar," kata Erick.
Erick sudah menduga adanya keterlibatan dari direksi lain dalam kasus penyelundupan tersebut.
Dirinya melihat dari adanya empat direksi yang ikut dalam penerbangan pesawat tersebut.
Melihat dari cara menyelundupkannya, Erick kemudian menduga kalau hal tersebut sudah direncakana secara terstruktur dan sistematis.
"Karena yang sedih ini dilakukan sistemik. Dalam arti dirutnya ada kerja sama ini itu terus, bukan individu,"
"Bahkan pesawat saja dipakai yang notabene masih uang negara (fasilitas negara). Masuk ke hanggar, ya itu kan sudah skenario," ujarnya.
Erick tidak masalah kalau nantinya akan berimbas dengan penggantian total seluruh pejabat Garuda Indonesia.
"Tidak masalah kalau ganti total, kalau memang itikad tidak baik, ya ganti total," katanya.
Bukan tak suka menteri BUMN sebelumnya
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, berbagai gebrakan yang ia lakukan di BUMN merupakan upaya menata tata kelola bisnis perusahaan plat merah dan kementerian yang ia pimpin.
Ia menegaskan, kebijakan yang ia ambil bukan di dasari oleh rasa tidak suka kepada para pendahulunya, para menteri BUMN sebelumnya.

"Jadi, apa yang saya lakukan hari ini, bukan karena tidak suka dengan menteri-menteri BUMN sebelumnya, oh enggak. Justru sekarang ini saya mau merapikan. Dengan cara mengurangi, itu lebih baik," ujarnya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Selain itu Erick juga memutuskan untuk merombak beberapa direksi atau komisaris perusahaan BUMN. Kini Erick berencana untuk sejumlah anak perusahaan BUMN yang dinilai hanya sebuah pemanis tanpa memberikan kontribusi laba yang besar. Apalagi Erick mendapakan fakta timpangnya kontribusi BUMN dalam menghasilkan laba.
"Toh, dari Rp 210 triliun untung (BUMN), 73 persen, Rp 156 triliun itu hanya (berasal) dari 15 BUMN," ucapnya.
Erick Thohir pun segera akan menerbitkan Keputusan Menteri (Kepmen) untuk pembentukan anak perusahaan. Dengan tujuan menata kembali perusahaan BUMN agar lebih positif.
"Ya makanya saya keluarkan Kepmen mengenai pembentukan anak perusahaan. Harus ada alasannya," ujarnya.
• Jelang Timnas Indonesia U23 vs Myanmar, Satu Kelebihan Garuda Ini Bikin Pelatih Tim Lawan Ketakutan
• Resmi, Gol Osvaldo Haay & Evan Dimas ke Gawang Myanmar, Timnas U23 Indonesia ke Final Lawan Vietnam?
• CUPLIKAN GOL 2-2 Timnas U23 Indonesia vs Myanmar Semifinal SEA Games 2019, Nadeo Blunder!
• Resmi Timnas U23 Indonesia Melawan Vietnam di Final, Ini Jadwal Perebutan Medali Emas SEA Games 2019
(Sumber: Kompas.com/Akhdi Martin Pratama, Mutia Fauzia |Editor : Erlangga Djumena, Sakina Rakhma Diah Setiawan)