Duit Tak Punya Lalu Minta Layanan Kencan dari Wanita Panggilan,Semmy Lari Tanpa Busana Seusai Kencan

Bermodal nekat saat duit cekak, pemuda berusia 20 tahun meminta layanan jasa wanita panggilan. Lari tanpa busana seusai kencan

Kolase Twitter.com
MARAK Prostitusi Online, Begini Cara PSK Jual Diri Lewat Aplikasi MiChat, Sehari Bisa Layani 7 Pria 

TRIBUNKALTIM.CO - Bermodal nekat saat duit cekak, pemuda berusia 20 tahun meminta layanan jasa wanita panggilan.

Usai dapat layanan jasa wanita penghibur, pria itu lari terbirit-birit tanpa sehelai benang alias bugil.

Kisah ini terjadi di Kecamatan Kemuning, Palembang, Senin (2/12/2019) lalu.

Saat itu, Semmy Ditya Carlos merasa tak mampu menahan birahi seusai melihat AK (22), seorang wanita penghibur di Palembang. Padahal, Semmy baru saja mengenal AK melalui aplikasi chat online WeChat. 

ILUSTRASI - MARAK Prostitusi Online, Begini Cara PSK Jual Diri Lewat Aplikasi MiChat, Sehari Bisa Layani 7 Pria
ILUSTRASI - MARAK Prostitusi Online, Begini Cara PSK Jual Diri Lewat Aplikasi MiChat, Sehari Bisa Layani 7 Pria (Kolase Twitter.com)

Tergoda dengan kecantikan AK, Semmy mengajak AK untuk berkencan di indekos AK yang berada di Jalan Rimba Kemuning, Kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning, Palembang, Senin (2/12/2019).

Usai melayani nafsunya, AK menagih uang kencan kapada Semmy.

Tagihan AK justru dijawab dengan sabetan pisau.

"Aku langsung ambil pisau dan menusuknya, setelah itu kabur. Aku pusing karena ditagih, karena waktu itu tidak ada uang," kata Ditya, ketika berada di Mapolsek Kemuning, Kamis (12/12/2019) kemarin.

Habis Bilang Pengen Nikah, Wika Salim Pamer Foto Mesra Bareng Gofar Hilman, Dinar Candy Sebut Cinta

Frustasi Dibully & Tak Diurus Orangtua, Remaja 15 Tahun Ini Tak Tahan, Merasa Lebih Baik Bunuh Diri

Vidi Aldiano Kanker di Ginjal, Sheila Dara Aisha Beri Pelukan, Rossa, Afgan, BCL Sampaikan Dukungan

VIRAL Dua Wanita Keramas di Jalan Sambil Kendarai Motor, Polisi Mojokerto Buru Terduga Pelaku

Usai ditusuk, AK berteriak minta tolong hingga akhirnya banyak warga berhamburan keluar.

Tanpa berpikir, pelaku ini pun melarikan diri meskipun tanpa busana.

"Baju dan celana tinggal di sana semua, saya langsung kabur pulang," ujar dia.

Tiga hari usai kejadian, Semmy ditangkap polisi berbekal identitasnya yang tertinggal di kosan korban.

Kapolsek Kemuning Palembang AKP Robert Sihombing mengungkapkan, para pegawai indekos sempat mendengar jeritan korban.

Setelah itu, Semmy langsung terlihat kabur.

"Sempat dikejar, tapi tersangka lari begitu cepat. Waktu itu tanpa baju," kata Robert.

Robert menjelaskan, AK sempat menyangkal telah menganiaya korban.

Namun, setelah barang bukti berupa pakaian yang tertinggal ditunjukkan, ia pun tak dapat berkutik.

"Pelaku hanya modal nekat untuk mengajak korban berkencan karena tidak ada uang," ujar Robert.

Ilustrasi PSK Dan Pelanggannya
Ilustrasi PSK Dan Pelanggannya (Tribun Bali / Dwi Suputra)

Dikeroyok Warga

Kasus sebelumnya, seorang pria beristri menolak membayar Rp 1,2 juta seusai kencan dengan wanita penghibur, akhirnya babak belur setelah ceweknya menjerit.

Kasus itu terjadi di sebuah kos di Palembang, Sumatera Selatan.

Riko (27), pria beristri itu kini batal mudik ke Cianjur, Jawa Barat karena harus berurusan dengan polisi.

Riko juga mengaku malah kehilangan uang Rp 1,8 juta di dompetnya saat warga mengeroyoknya.

Peristiwa tersebut bermula dari perkenalan Riko dengan seorang wanita berinisial RR di aplikasi sosial WeChat.

Perempuan muda tersebut adalah PSK.

Terjaring Operasi Yustisi, Mengaku Pasangan Suami Istri dan Pilih Menginap di Kos Karena Motor Rusak

Taukah Anda, Begini Cara Mencuci Jeans yang Benar, Jangan Mencuci di Ember yang Sempit

Bapak satu anak ini kemudian mengajak RR berkencan.

“Kesepakatannya kalau nginap dari jam 12 malam sampai pagi Rp 1,2 juta, kalau short time (waktu singkat) Rp 500 ribu. Tempatnya di kos-kosan cewek itu di daerah Dwikora,” ungkapnya, Minggu (02/06/2019).

Setelah bertemu, lanjut Riki, mereka berdua sempat satu kali berhubungan badan.

Namun, RR menolak Riko menginap dan tetap meminta bayaran Rp 1,2 juta.

“Dari situlah saya marah. Saya sudah coba bicara baik-baik sama cewek itu, tapi dia tetap berkeras mau dibayar Rp 1,2 juta untuk short time. Jelas saya keberatan, jadinya khilaf dan dia saya tampar lalu cekik lehernya,” katanya.

Pada saat itulah, RR berteriak sehingga seluruh penghuni kos-kosan serta warga sekitar datang, dan menghakimi Riko sampai babak belur.

“Seharusnya warga tanya dulu apa persoalannya, jangan asal gebuki saja. Semua uang saya Rp 1,8 juta yang ada di dompet juga hilang. Padahal saya mau beli pakaian lebaran dan pulang menemui anak dan istri di Cianjur. Saya khilaf, Pak. Saya baru pertama kali main cewek, itu juga karena iseng buka WeChat,” bebernya.

Sementara, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara, melalui Wakasat Reskrim AKP Ginanjar Aliya Sukmana, membenarkan adanya tersangka penganiayaan yang diserahkan warga ke Unit Reskrim Polresta Palembang.

Ilustrasi PSK
Ilustrasi PSK (Tribunnews.com)

Tarif Kencan Rp 400 Ribu, Cuma Bawa Rp 50 Ribu

Kencani cewek bookingan berujung di kantor polisi sebelumnya terjadi di Tangerang, Banten.

Seperti diberitakan, pengungkapan kasus pembunuhan seorang wanita di apartemen digelar di Mapolres Tangerang Selatan, Serpong, Senin (13/5/2019). 

Ada fakta terbaru kasus pembunuhan wanita di Apartemen Habitat, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Yakni pelaku pembunuhan wanita di Apartemen Habitat bernama Agus Susanto ini, hanya bawa uang Rp 50 ribu untuk bayar tarif kencan ke korban, Sulastri alias Tari.

Padahal, sebelumnya Agus Susanto ke Sulastri alias Tari ini sepakat, tarif kencan yang harus dibayar sebesar Rp 400 ribu.

Hasil peliputan WartaKotaLive (grup Tribunkaltim.co), kasus pembunuhan wanita dengan posisi tangan, leher dan kaki terikat di Apartemen Habitat terungkap setelah Polres Tangerang Selatan meringkus tersangka.

 Sebelumnya diberitakan, Sulastri alias Tari ditemukan tidak bernyawa pada Sabtu (11/5/2019).

Pembunuhnya pun diketahui adalah Agus Susanto (37), teman kencan korban yang sudah sepakat untuk berkencan di apartemen korban dengan harga Rp 400.000.

Kapolsek Kelapa Dua, Kompol Effendi mengatakan, tersangka hanya membawa Rp 50.000 saat bertemu korban biarpun sudah sepakat dengan harga Rp 400.000.

"Sudah deal Rp 400 ribu tapi di kantongnya hanya Rp 50 ribu," kata Effendi di Mapolres Tangerang Selatan, Serpong, Senin (13/5/2019).

Usai berkencan, tersangka tergiur dengan harta benda korban yang berada di dalam apartemennya.

Agus yang gelap mata segera menghabisi nyawa Tari dengan cara mencekik lehernya menggunakan kain.

Kakinya kemudian diikat dengan kabel charger.

Uang tunai Rp 5 juta dan 2 handphone milik korban pun raib digasak tersangka.

"Niatnya muncul untuk mengambil setelah di TKP dilihat banyak barang barang berharga. Keributan itu terjadi setelah kencan selesai, baru ada niat untuk mengambil barang-barang berharga," jelas Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ferdy Irawan.

Pelaku dibekuk di kediaman saudaranya di Jalan Panglima Polim No 287 RT 02/05, Poris Plawad, Cipondoh, Kota Tangerang pada Minggu, 12 Mei 2019 sekira pukul 13.00 WIB.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aniaya PSK karena Tak Mau Bayar Usai Berkencan, Pria Ini Kabur Sambil Telanjang"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved