Tak Mau Kejadian Jembatan Runtuh Terulang, Pemkab Lakukan Perawatan Rutin Jembatan Kutai Kartanegara
Tak ingin kejadian jembatan runtuh 8 tahun lalu terulang, Pemkab Kukar lakukan perawatan rutin Jembatan Kutai Kartanegara..
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Tak ingin kejadian Jembatan runtuh 8 tahun lalu terulang, Pemkab Kukar lakukan perawatan rutin Jembatan Kutai Kartanegara.
Pemerintah Kabupaten ( Pemkab ) Kutai Kartanegara rencananya akan melakukan pengujian dinamik pada Jembatan Kutai Kartanegara, mulai Sabtu 14 Desember dan Minggu 15 Desember.
Hal tersebut diutarakan diutarakan oleh Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum ( Dinas PU ) Budi Harsono, Jumat (13/12/2019).
BACA JUGA
Video Viral, Antre Dokter, Suami Jadikan Punggungnya Sebagai Kursi agar Istri yang Hamil Bisa Duduk
Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Jumat 13 Desember 2019 Cancer Bertemu Soulmate, Pisces Nikmati Sendiri
Kutukan 1 Dekade Persib Bandung di Samarinda Berakhir, Umuh Muchtar Minta Ezechiel Dkk Tak Jeblok
Update Klasemen Liga 1 2019, Persebaya ke Papan Atas, Persib Nyaris 5 Besar, Persija Mengkhawatirkan
Budi Harsono menjelaskan alasan tes dinamik itu dilakukan.
Pemeliharaan tersebut berkaca terhadap insiden rubuhnya Jembatan tersebut delapan tahun silam.
Ia mengakui jika insiden mengerikan delapan tahun lalu itu terjadi karena kesalahan dalam pemeliharaan Jembatan tersebut.
"Kita berkaca dari Jembatan yang runtuh dulu sebab Jembatan yang lama dulu tidak dilakukan tes seperti ini," terang Budi Harsono.
Jembatan Kutai Kartanegara yang lama memang belum memiliki sertifikat Laik Fungsi yang dimiliki Jembatan baru saat ini.
Sehingga tidak ada tes fungsi statik dan dinamik yang dilakukan pada waktu itu.
Pemkab saat ini juga fokus untuk menjaga Jembatan Kartanegara yang baru.
Mereka tidak ingin hal yang serupa delapan tahun silam itu terjadi lagi.

"Kita perketat aturan dalam pemeliharaan Jembatan ini," ucap Budi Harsono.
Menurut Budi Harsono uji dinamik ini dilakukan sesuai dengan sertifikat Laik Fungsi yang dikeluarkan oleh menteri PUPR beberapa waktu lalu.
Sertifikat tersebut tertulis Jembatan akan dilakukan pengetesan untuk mengetahui apakah ada kerusakan atau perbaikan yang harus dilakukan.
Di tahun pertama pada tahun 2016 lalu Jembatan dilakukan tes statik. Yaitu dengan memarkirkan truk dan kendaraan di atas permukaan Jembatan.
BACA JUGA
Masa Lalu Terulang & Siswa jadi Lembek, Kekhawatiran JK Bila Ujian Nasional Dihapus, Nadiem Bereaksi
Momen 12.12 Cut Tari Resmi Jadi Nyonya Richard Kevin dan Nadia Saphira Sah Jadi Nyonya Mikael Mirdad
Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Jumat 13 Desember 2019 Cancer Bertemu Soulmate, Pisces Nikmati Sendiri
Tiga tahun berselang tepatnya di tahun 2019 ini Jembatan tersebut dilakukan tes lagi.
Kemudian di tahun kelima setelah Jembatan dibangun akan dilakukan tes statik dan dinamik.
Tes dinamik dilakukan dengan menaruh beton yang mirip seperti polisi tidur di atas jalan Jembatan.
Nantinya truk akan melewati halang rintang tersebut.
Hentakan dari truk itulah yang akan dilihat apakah Jembatan masih layak dilewati atau harus dilakukan perbaikan.
"Nantinya kita pasang sensor di area Jembatan.
Sensor itu nanti bisa tahu berapa getaran yang dihasilkan dari hentakan tersebut.
Habis tes kita lihat apakah ada kerusakan atau tidak," ucap Budi Harsono.

Ia menambahkan, pada proses pengujian dinamik pada Jembatan Kutai Kartanegara. Dinas PU akan melibatkan pihak ketiga.
Yakni selaku penyedia jasa konsultan dan tim Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).
"Kita melibatkan pihak ketiga, karena kita kan tidak punya alat (penguji) nya," ujar Budi Harsono.
BACA JUGA
Klasemen Liga 1 2019 Klub Promosi Ini jadi Kontestan Pertama yang Terdegradasi ke Liga 2
Tak Cuma di Garuda, Dewan Komisaris Juga Minta Ari Askhara Cs Dicopot dari Anak Cucu Perusahaan
Ari Askhara Dipecat, Garuda Indonesia Pulihkan Aturan, Karyawan yang Dimutasi akan Dikembalikan
Hasil Karya Selama Dibui, Ahmad Dhani Bikin Album Boxset, Mulan: Fisik Dibatasi tapi Pemikiran Nggak
Selama pengujian dinamik, kendaraan tidak boleh melintas Jembatan tersebut.
Kendaraan tidak boleh melintas pukul 23.00 sampai 23.30 untuk hari Sabtu 14 Desember.
Sementara untuk hari Minggu diperkirakan pukul 08.15 sampai 09.40 pagi.
Budi Harsono mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir saat pengujian Jembatan berlangsung.
"Diharapkan jangan panik, ini pemeliharaan rutin saja," tutur Budi Harsono. (*)