Cegah Stunting Walikota Bontang Neni Moernaeni Minta Ibu Hamil Makan Ini
Cegah Stunting Walikota Bontang Neni Moernaeni Minta Ibu hamil Makan Ini
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Rafan Arif Dwinanto
“Kalau jumlah sebelumnya yang saya sampaIkan sebanyak 20.641 kasus stunting, merupakan pendataan yang dilakukan pada Juli lalu.
Nah, kalau data terbaru yang saya sampaIkan sekarang. Pendataan dilakukan sama dengan sebelumnya, dilakukan sesuai nama dan alamat. Jadi pendataan dapat dikatakan valid,” tuturnya.
Adapun data jumlah keseluruhan Balita, Andi menyatakan, September ini pihaknya telah melakukan pendataan kepada 147.019 Balita di seluruh Kaltim.
Kemudian, dituturkannya, Balita yang dilakukan pengukuran tinggi dan berat badan sebanyak 83.145 Balita. Lalu didapati, dibeberkan olehnya lagi, ada 17.432 Balita stunting.
“Artinya, dari 147.019 Balita di Kaltim, ada 20,97 persen kasus Balita stunting di Kaltim. Kemudian, dibandingkan bulan Juli lalu, kasus balita stunting di Kaltim sudah mengalami penurunan.
Terbukti, dari 20.641 balita stunting yang didata Juli lalu, mengalami penurunan menjadi sebanyak 17.432 balita stunting,” jelasnya.
Penurunan data, disampaIkan Andi, selain telah tertangani dengan baik ada pula dengan cara pengeluaran data anak yang sudah diatas 5 tahun.
Sehingga, sesuai pencatatan dan pendataan saat ini, diaampaIkan olehnya lagi, sudah merupakan jumlah keseluruhan balita.
“Terjadi mutasi balita yang lebih sari 5 tahun, akan dikeluarkan dari sistem secara otomatis.
Sebab, pendataan bulan Juli lalu dengan sekarang ada perbedaan jumlah.
Dan ada pula, saat memasuki bulan September yang sebelumnya balita sekarang sudah berumur diatas 5 tahun,” jelasnya.
Melihat angka balita stunting begitu besar di Kaltim, Andi menyatakan, kondisi Kaltim masuk pada tingkat mengkhawatirkan.
untuk itu, dibeberkan olehnya, pemerintah saat ini memiliki strategi dalam menyikapi persoalan ini. Sehingga, dijelaskan Andi, nantinya kasus stunting di Kaltim akan dapat ditekan.
“Saat melihat angka yang dikeluarkan usai pendataan, kami pun kaget melihatnya. Ternyata, potensi stunting di Kaltim ini sangat besar sekali.
Dan, bisa dikatakan masuk dalam tahap mengkhawatirkan. Pemerintah pusat pun menetapkan dua kabupaten untuk dijadIkan lokasi program percepatan penurunan stunting., yakni Kabupaten Panajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Kutai Barat (Kubar),” katanya.
Dijelaskannya lagi, dari 17.432 balita stunting, tidak semua balita tersebut terganggu pertumbuhan otaknya.
Hanya saja, potensi besar akan terganggu pertumbuhan otaknya apabila pemerintah terlambat dalam menindaklanjuti program.
Sehingga, melalui Strategi Nasional (Stranas), ada 8 langkah yang akan dijalankan.
“Meski demikian, bisa saya sampaIkan semua data tersebut bukan berarti ada kerusakan otak pada 17.432 balita stunting.
Tapi, jumlah itu masuk dalam kategori menuju terganggunya pertumbuhan otak. Seperti penentuan PPU dan Kubar.
Karena data lama, di sana ditunjuk. Padahal, sekarang kasus stunting di sana sudah menurun. Tapi, ya tidak Mengapa juga di sana dijadIkan locus,” katanya.
“Salah satu stranas yang dilakukan, kita lakukan intervensi ke kabupaten maupun kota di Kaltim untuk bisa menjalankan seluruh program yang diberIkan oleh pemerintah pusat.
Terutama, pendataan sesuai nama dan alamat sangat oenting untuk dapat memetakan sebaran kasus stunting. Selain itu, sasaran program juga akan tepat ketika data yang disampaIkan lengkap,” katanya. (*)