Kisah Keseharian Prajurit TNI AD di Pos Terdepan Perbatasan Mahulu,Berburu Ketika Kehabisan Logistik

Kisah Keseharian Prajurit TNI AD di Pos Terdepan Perbatasan Mahulu, Berburu Ketika Kehabisan Logistik

Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUN KALTIM / CHRISTOPER D
Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Raider 303/Setia Sampai Mati ( SSM ) Kostrad, Letkol Inf Taufik Ismail. 

Untuk diketahui, Pos yang letaknya paling dekat dengan garis perbatasan negara berjumlah 20 Pos. Dari total 20 Pos, terdapat 12 Pos diantaranya tidak terdapat masyarakat.

Baca Juga;

Seperti Vidi Aldiano, Kanker Ginjal Banyak Serang Anak Muda, Kenali Gejalanya Sejak Dini

Selain Vidi Aldiano, Lima Artis Ini Juga Berjuang Lawan Kanker Mulai Pevita Pearce Hingga Aldi Taher

Kaleidoskop 2019: Selebriti Tanah Air Meninggal Dunia di 2019 Akibat Kanker Hingga Serangan Jantung

Pembagian personel di Pos pun disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan, Pos yang berada di antara lingkungan masyarakat berisi 24-31 Prajurit, sedangkan Pos yang tidak ada masyarakat disekitarnya dihuni 12 Prajurit. Sedangkan Posko Kotis dihuni 48 Prajurit, Pos Kout sebanyak 35 Prajurit dan Pos Kalan sebanyak 12 Prajurit.

Selain itu, 12 Pos yang jauh dari permukiman warga, tergolong dalam pos extream, diantaranya Pos Latang, Pos Long Bulan, Pos Long Bena, Pos Sungai Ikang, Pos Sanggae, Pos Danumbayong, Pos Lasantuyan, Pos Persinggahan, Pos Sungai Penggian, Pos Sungai Merutai, Pos Patok U.444, dan Pos Sungai Cini.

Letak Pos tersebut berada diantara pegunungan, tebing curam, tertutup lebatnya belantara hutan Kalimantan. Bahkan, beberapa Pos berada di antara lembah gunung. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved