Perpustakaan di Kota Bontang Diserbu Anak TK dan PAUD, Ini Kegiatan yang Mereka Lakukan

Perpustakaan di Kota Bontang Diserbu Anak TK dan PAUD, Ini Kegiatan yang Mereka Lakukan

Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Rafan Arif Dwinanto
tribunkaltim.co/Muhammad Fachri Ramadhani
Anak-anak PAUD bermain di perpustakaan di Bontang 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Riuh rendah suara anak usia dini memecah susana pagi di Gedung Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bontang.

Teriakan khas mereka saat bermain sudah bisa didengar sesaat sebelum pintu masuk Perpustakaan terbuka.

Kesan Perpustakaan yang biasanya sepi, tak bakal tertangkap di Perpustakaan yang sejak  Mei 2019 ini terus melakukan inovasi.

Program Keliling Dunia Bersama (Kedubes) Bunda PAUD jadi salah satu pendongkrak pengunjung tiap harinya.

Diketahui, ada sekitar 161 lembaga PAUD dan TK di Kota Bontang.

Mereka tersebar di 15 kelurahan dan 3 kecamatan Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Pemerintah Kota Bontang menetapkan bahwa ibu lurah merupakan bunda PAUD di wilayahnya masing-masing.

"Minimal sekali dalam setahun mereka ( PAUD) ke sini ( Perpustakaan).

Kita jadualkan kalau habis, kembali ke awal. Bisa saja 2 kali setahun," kata Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bontang, Retno Febriaryanti.

Jangan heran pada pukul 08.00 Wita hingga 10.00 Wita, Perpustakaan Bontang dibanjiri anak-anak usia dini.

Mereka bermain sambil belajar.

Perpustakaan bak surga bagi anak-anak tersebut.

Ada yang sibuk mewarnai sambil bercanda dengan rekannya.

Di lain sudut ada kesruan dari arena bermain, kejar-kejaran hingga lompat-lompatan jadi pemandangan menarik melihat tingkah laku mereka.

Tampak juga mereka tenang saat mendengarkan dongeng di ruang baca dan santai, yang didesain menarik dan unik.

Pun saat berada di ruang multimedia, duduk rapi menonton berbagai film edukasi.

Saking banyaknya mereka biasa dibagi menjadi 3 kelompok, pertama mewarnai, kedua dongeng dan terakhir multimedia.

Di setiap kelompok tersebut selain guru dan sebagian orang tua, anak-anak PAUD tersebut didampingi pustakawan.

"Kami sediakan lembar fotokopi untuk mewarnai, ada juga layanan dongeng, dan multimedia.

Dibuat 3 kelompok, jadu mutar semua kebagian," ucapnya.

Program tersebut free alias gratis, kelompok PAUD di Bontang tak mengeluarkan biaya sepeser pun.

Bahkan bila ada PAUD yang letaknya jauh dari Kota, pemerintah komitmen untuk fasilitasi mereka dalan hal transportasi.

"Selama setahun minimal sekali ke Perpustakaan.

Bahkan bu wali (Neni) memberikan fasilitas, Kalau mereja jauh misal dari Bontang Lestari, melalui bagian umum difasilitasi bus. Mereka jauh angkot gak ada, jadi dibantu," ungkapnya.

Masih Retno, pemerintah Kota Bontang serius memberikan perhatiannya kepada perkembangan PAUD.

Menurutnya menanamkan literasi kepada anak usia dini menjadi penting untuk masa depan.

Tak perlu dipikir berat mereka harus membaca buku dulu, namun lebih kepada penanaman bahwa Perpustakaan jadi salah satu tempat menarik di kepala mereka.

"Sejak dini dikenalkan dengan buku, metodenya bermain.

Anak-anak bermain dulu.

Bahwa Perpustakaan ternyata mengasyikkan dan enak.

Terekam dalam benak mereka, Perpustakaan itu asik.

Sehingga beranjak sekolah, remaja, dewasa akan teringat Perpus itu tempat menarik," ungkapnya.

Ditambahkan Retno, semua informasi tentang dunia ada di Perpustakaan.

Pihaknya berharap anak-anak tersebut bakal jadi generasi yang melek literasi.

Dari data yang dihimpun Tribunkaltim.co, ada 106,930 buku yang tersedia di Perpustakaan Bontang.

'Kunjungan PAUD ditemani Bunda PAUD Kelurahan. Kadang WaliKota (Neni) mendampingi.

Tapi karena keterbatasan waktu tak setiap hari," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved