Kabar Artis
Sepakat Penghapusan UN, Sophia Latjuba Sebut Karakteristik Siswa dari Sabang Sampai Merauke Berbeda
Sepakat Penghapusan UN, Sophia Latjuba Sebut Karakteristik Siswa dari Sabang Sampai Merauke Berbeda
Sepakat Penghapusan UN, Sophia Latjuba Sebut Karakteristik Siswa dari Sabang Sampai Merauke Berbeda
TRIBUNKALTIM.CO - Artis Sophia Latjuba mendukung rencana Menteri Pendidikan Nadiem Makarim untuk menghapus Ujian Nasional (UN).
Ia malah mempertanyakan kapasitas pembuat soal UN selama ini.
Apakah mereka sudah memahami karakteristik siswa dari Sabang sampai Merauke yang memiliki latar belakang berbeda.
• Di Mata Najwa Menguji Ujian Nasional, Sophia Latjuba Sebut UN Seperti Global Warming, Harus Dihapus
• Polemik UN, Mata Najwa Menguji Ujian Nasional, Sophia Latjuba: Itu Korban Berjatuhan Tiap Hari Loh
• Di Mata Najwa, Sophia Latjuba : Ujian Nasional Dibuat karena Kemalasan Pemerintah, Ini Lengkapnya
• Sophia Latjuba Dianggap Kalah Cantik dari Wanita Ini Setelah Foto Mesra Bareng Anak Gading Marten
Selebriti Sophia Latjuba mengaku tidak setuju dengan pernyataan penghapusan UN akan membuat siswa menjadi lembek.
Pernyataan tersebut sebelumnya diucapkan oleh mantan wakil presiden Jusuf Kalla.
Dikutip TribunWow.com dari tayangan 'Mata Najwa', Rabu (18/12/2019), Sophia Latjuba memberikan bukti jika ujian nasional tidak ada pengaruhnya dengan kepribadian siswa itu menjadi kuat atau lembek.
Sophia Latjuba memberikan bukti berupa hasil survei global terkait kualitas sistem pendidikan Indonesia.
Dirinya menjelaskan jika kualitas sistem pendidikan Indonesia berada di urutan 72 dari 76 negara.
Survei tersebut menunjukkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia sangat rendah.
"Kalau untuk membentuk manusia tidak lembek kenapa kita kalau disurvei secara global kita ada di urutan 72 dari 76 sistem pendidikan kita setelah diuji," ujar Sophia Latjuba.
• Sophia Latjuba Suapi Gempita Noura Marten, Gading Marten: Sweet Vanilla Team
• Gading Marten Dikabarkan Dekat dengan Sophia Latjuba, Emoji Ariel NOAH di IG Gading Tuai Komentar
"Nomor 72 dari 76 setelah 15 ujian nasional," sambungnya.
Mendengar hal itu, Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Gerindra, Sudewo langsung memberikan bantahan.
Sudewo mengatakan buruknya sistem pendidikan Indonesia tidak semata-mata hanya soal ujian nasional.
Menurutnya, yang menjadi bahan evaluasi adalah isi dari ujian nasionalnya tersebut.
"Saya melihatnya begini mbak, bukan karena faktor ujian nasionalnya itu," jelas Sudewo.
"Mental dia di urutan 72 dari 78 negara, tetapi isi dari ujian nasional itu yang harus dievalusasi dilihat kembali," tambahnya.
Sudewo menjelaskan, ujian nasional sebaiknya tidak bersifat hafalan seperti yang berlaku saat ini.
Melainkan adalah suatu penalaran.
"Isinya tidak hanya hafalan tetapi penalaran," ungkap Sudewo.
Selain itu, Sudewo juga mengatakan betapa pentingnya sebuah ujian nasional.
Sudewo lantas menanyakan bagaimana cara mengetahui stadarisasi siswa atapun sekolah jika tidak ada ujian nasional.
• Tetap Cantik dan Seksi di Usia Hampir Setengah Abad, Sophia Latjuba Beber Rahasianya
• Pevita Pearce Jalan Bareng Ariel NOAH, Begini Tanggapan Sophia Latjuba
Oleh karena itu, dirinya kurang setuju jika ujian nasional murni dihapus.
Tetapi lebih baik kalau sistemnya yang diubah dari hafalan menjadi penalaran.
"Kan bisa saja penalaran tetapi ujian nasional, jadi ada ukurannya, standar,"
"Bagaimana kita bisa tahu, prestasi sekolah, prestasi anak jika tidak ada ujian nasionalnya," tutupnya.
Pertanyakan Kapasitas Pembuat Soal Ujian Nasional

Selebriti Sophia Latjuba sedikit membahas kapasitas pembuat soal Ujian Nasional (UN).
Hal itu disampaikan oleh Sophia Latjuba dalam acara Mata Najwa yang tayang di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (18/12/2019).
Hal itu bermula ketika Sophia Latjuba menyatakan setuju dengan rencana penghapusan ujian nasional.
Sophia Latjuba menilai ujian nasional terlalu umum untuk dijadikan alat penilaian setiap siswa, terlebih untuk menentukan kelulusan.
Setelah itu, Sophia Latjuba mempertanyakan apakah pembuat soal ujian nasional sudah memahami karakteristik siswa Indonesia yang punya latar belakang berbeda-beda.
"Ujian nasional yang hanya ujian nasional, satu pillihan ganda yang dibuat oleh satu orang atau sekolompok orang, yang menilai anak-anak dari Sabang sampai Merauke, dengan latar belakang yang berbeda-beda," jelas Sophia Latjuba.
"Dengan guru berbeda-beda, orang-orang mungkin yang membuat ujian nasional ini bukan guru juga mungkin, yang tidak tahu bagaimana meng-handle anak."
Sophia Latjuba mengatakan, seharusnya yang memberikan penilaian adalah guru ataupun sekolah itu sendiri.
Menurutnya, guru dan sekolah tentu lebih tahu dan mengenal karakteristik dari siswanya.
"Jadi menurut saya, assessment itu classroom job, this is teacher job," ungkap Sophia Latjuba.
Oleh karenanya, Sophia Latjuba menyebut ujian nasional sebagai bentuk kemalasan dari pemerintah.
Menurutnya, ujian nasional dijadikan sebagai alat penilaian jutaan siswa di Indonesia, padahal para siswa tersebut mempunyai latar belakang yang tidak sama.
"Jadi menurut saya ujian nasional itu ya hanya dibuat karena kemalasan pemerintah saja," pungkasnya. (*)
• Ingin Rayakan Malam Tahun Baru di Pesawat, Sophia Latjuba Ungkap Alasannya
• Sophia Latjuba Terus Terang Mengaku Sudah Setahun Tidak Berbubungan dengan Ariel Noah
• Keren Banget, Sophia Latjuba Beberkan Alasannya Gemari Olahraga Yoga
• So Sweet. . . Begini Ucapan Spesial Sophia Latjuba untuk Dimas Djayadiningrat yang Berulang Tahun!