Sektor Ekonomi Migas Melorot Tiap Tahun di Bontang, Begini Strategi Walikota Neni Moerniaeni

Lebih lanjut, PT Badak LNG menjadi penyumbang utama produk domestik regional bruto ( PDRB ) kota Bontang di kategori industri pengolahan.

Sehingga setiap pergerakan produksi berpengaruh terhadap nilai PDRB.

Sebagai contoh, tahun 2018 produksi PT Badak LNG menurun yang kemudian berimplikasi kepada turunnya nilai PDRB dari sektor industri pengolahan.

Produksi tahun 2018 yakni 8,440,000 ton, menurun sekitar 1,010,000 ton dari tahun 2017 dengan produksi mencapai 9,450,000 ton.

"Turun 11,96 persen dari tahun sebelumnya," katanya.

Untuk diketahui, produksi PT Badak LNG memasuki akhir tahun 2019 baru 3,300,594 ton. Sehingga diprakirakan PDRB Bontang 2019 bakal turun, mengingat dominasi nilai tambah PT Badak LNG dalam pembentukan PDRB kota Bontang sangat besar.

Terpisah, kepada Tribunkaltim.co Walikota Bontang Neni Moerniaeni mengaku bahwa tak bisa ditampik, pertumbuhan ekonomi Bontang dari sektor migas kian merosot.

"Growth pertumbuhan ekonomi Bontang dari migas pasti turun. Kenapa? Karena produksi kita (PT Badak) tinggal 2 train, (produksi) dari 10 ton sampai 8 juta ton, sekarang (2019) tinggal 3 juta ton," kata Neni Moerniaeni, Rabu (18/12/2019).

BACA JUGA

Soal Pokir Anggota DPRD Hilang, Ketua TAPD Pemkot Samarinda: DPRD tak Punya Pokir

Usia TPA Manggar 12 Tahun, DLH Kota Balikpapan Komitmen Tak Mau Bangun Lagi

Walikota Rizal Effendi Sebut Ini Kelebihan TPA Manggar Balikpapan, Jadi Percontohan

Presiden Joko Widodo Sebut TPA Manggar Balikpapan Terbaik, Hijau dan Tidak Bau

Menurut Neni Moerniaeni, migas merupakan sumber daya alam ( SDA ) yang tak dapat diperbaharui. Tinggal menunggu waktu kapan SDA tersebut bakal habis.

Ditambah situasi terkini hanya menyisakan 2 train (unit pengolahan migas ) yang berproduksi, dari 8 train yang dimiliki di Kilang Badak, Bontang, Kalimantan Timur.