Selama Operasi Lilin Kayan 2019, Polres Tarakan Kerahkan Tayo The Little Bus
Selama Operasi Lilin Kayan 2019, Polres Tarakan Kerahkan 'Tayo The Little Bus'
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TARAKAN - Selama Operasi Lilin Kayan 2019, Polres Tarakan Kerahkan Tayo The Little Bus
Ada yang berbeda pada Operasi Lilin Kayan 2019 yang dilaksanakan oleh Polres Tarakan.
Pada operasi kali ini, Polres Tarakan melalui Satlantas mengeluarkan "Tayo The Little Bus".
Hal ini dilakukan guna lebih mendekatkan diri kepada masyarakat terutama anak-anak.
Satlantas membangun Pos Pelayanan Terpadu dengan bentuk bus tayo yang sangat digemari oleh anak-anak.
Pos Pelayanan berbentuk bus tayo itu terletak di Jalan Gajah Mada, tepat di depan Gusher, yang juga tidak jauh dengan Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB).
Di dalam bus tayo terdapat tenda peloton Sabhara yang diisi dengan sejumlah fasilitas, diantaranya terdapat sofa, ranjang lipat, area bermain anak, termasuk sejumlah alat peraga mengenai aturan lalu lintas.
• Gerhana Matahari Cincin, Prajurit TNI di Tarakan Gelar Shalat Secara Berjamaah
• Patroli Malam Digelar Selama Operasi Lilin Mahakam di Penajam, Sisir Tempat Rawan Gangguan Keamanan
• Tak Miliki Mobil Operasional, Jumlah Sampah di Wisata Pantai Manggar Balikpapan Meningkat
• Polresta Samarinda Melakukan PAM Operasi Lilin 2019 Bersinergi Bersama TNI dan Unsur Terkait
Pos Pelayanan berbentuk bus tayo itu sendiri terinspirasi dari anak Kasat Lantas Polres Tarakan, yang sangat gemar menonton kartun Tayo.
"Anak saya suka nonton Tayo, jadi kita bentuklah pos Pelayanan itu menyerupai bus tayo, terlebih karena bentuknya yang sederhana, hanya kotak saja," tutur Kasat Lantas Polres Tarakan, AKP Arofiek Aprilian Riswanto kepada Tribunkaltim.co, Jumat (27/12/2019).
Lanjut dirinya menjelaskan, dibangunnya pos Pelayanan berbentuk bus tayo tersebut bukanlah berasal dari instruksi maupun perintah pimpinan,
namun pihaknya merasa perlu untuk membentuk sesuatu yang unik guna mengubah image Polisi yang masih terkesan kaku dan sangar.
"Kalau pimpinan hanya instruksikan untuk bangun pos Pelayanan dan pos Pengamanan. Kita bangun satu pos yang berbeda dari pos lainnya.
Kita buat pos yang nyentrik dan unik, polisi sekarang ini sudah berubah, kesan sangar, kesan militeristik ingin kita hilangkan," urainya.
Pos tersebut sengaja dibangun di kawasan tersebut, karena kawasan tersebut merupakan salah satu kawasan pusat keramaian warga, selain dekat dengan area perbelanjaan, juga dekat dengan kawasan wisata.
Masyarakat pun bisa memanfaatkan pos Pelayanan tersebut, fasilitas yang ada di dalam pos tersebut memang diperuntukan bagi masyarakat.