Dari Samarinda Jelajah UK 2
Scotlandia, Instragramable di Setiap Sudutnya hingga Napak Tilas Harry Potter
Kastil Edinburgh atau Edinburgh Castle merupakan ikon yang menyimpan sejarah Scotland, saat ini difungsikan sebagai Museum Nasional Skotlandia.
* Inni Indarpuri, Kasubbag Publikasi Biro Humas Setprov Kalimantan Timur
TRIBUNKALTIM.CO, - Visa yang saya kantongi ini berlaku untuk empat negara berdaulat yang tergabung dalam UK, yakni Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara (North Ireland). London hanya salah satunya, yang kebetulan merupakan ibukota Kerajaan Inggris. Jadi jika ke UK, rugi rasanya jika tidak mampir ke negara lainnya. Semua kota di UK memiliki keistimewaan tersendiri.
Sebut saja Endinburgh, Scotlandia, yang berada di bagian utara Britania Raya. Begitu memasuki ibu kota Scotlandia ini, seperti melintasi pusaran waktu abad pertengahan tempo dulu. Terasa sekali kemegahan masa lampau dengan bangunanbangunan tua yang terpelihara. “Semua sudut kota instagrammable,” ujar saya dalam hati, tak sabar untuk segera mengabadikan dalam bidikan kamera.
Memang tepat, jika UNESCO memberikan gelar Situs Warisan Dunia bagi kota tua Edinburgh. Landmark utama Edinburgh yang tak saya lewatkan adalah Calton Hill, letaknya agak menanjak, jadi siapsiap untuk sedikit berolahraga. Pengorbanan kecil ini terbayarkan menyaksikan panorama Kota Edinburgh yang luar biasa dari ketinggian.
Demikian pula National Monument of Scotland yang bentuknya menyerupai kuil Parthenon di Athena, tak sabar untuk berfoto seolah sedang terbang di atas udara berlatar monumen. Konon monumen ini dibangun untuk memperingati prajurit Scotlandia yang gugur saat berperang melawan Napoleon Bonaparte.
Endinburgh memang kota penuh kisah. Kastil Edinburgh atau Edinburgh Castle merupakan ikon yang menyimpan sejarah Scotland, saat ini difungsikan sebagai Museum Nasional Skotlandia. Tak jauh dari kastil ini, sebuah jalan panjang yakni Royal Mile dipenuhi turisturis dari berbagai penjuru dunia. Jalan ini sebagaimana namanya, menurun dari Edinburgh Castle ke Palace of Holyroodhouse.
Lokasi Royal Mile yang strategis, marak dengan toko-toko suvenir yang berjajar di sepanjang jalan. Satu dua orang pria berjalan mengenakan rok tradisional Scotlandia, Tartan Kilt. Mereka mampu menyedot perhatian saya.
Di beberapa sudut jalan, pria dengan pakaian tradisional yang sama, mempertunjukan alat musik tradisional Scotlandia, bagpipe ( sebagian orang mengatakan bunyi bagpipe memekakkan telinga). Saya menikmatinya, dan berasa hanyut pada perang zaman romawi.
Napak Tilas Harry Potter
Hal yang menarik bagi saya tentu saja napak tilas karya J.K. Rowling yang fenomenal itu. Apalagi jika bukan kisah petualangan Harry Potter dan kedua sahabatnya, Ronald Weasley dan Hermione Granger di sekolah sihir Hogwarts.
Tak sulit mendapati jejaknya, terutama di Scotlandia. Kota ini banyak memberikan inspirasi bagi Rowling. Ia menemukan banyak ide, tokoh dan setting latar atau tempat yang ia tuangkan dalam novelnya. Salah satu jejaknya ada di Royal Mile. Sebuah café bernama Elephant House Café adalah café yang sering ditongkrongi Rowling saat pertama kali menulis Harry Potter. Di depan café tertulis sebuah pengumuman, “Café di mana Harry Potter dilahirkan.”
Jika ingin masuk ke dalamnya, perlu kesabaran untuk mendapatkan bangku kosong. Bahkan harus mendaftar dan rela antre terlebih dahulu. Mengapa café ini sedemikian terkenal, tentu pengunjung ingin merasakan sensasi bagaimana J.K. Rowling menghabiskan hari-harinya menuangkan ide Harry Potter di café ini. Tak jauh dari café , terlihat Kastil Edinburgh yang sudah saya datangi terlebih dahulu, juga menginspirasi J.K. Rowling menjadikannya latar sekolah Hogwarts.
Tak jauh dari Elephant House Café, berjalan beberapa meter, wisatawan akan bertemu dengan patung anjing mungil, terbuat dari perunggu yang bernama Bobby. Patung ini mengingatkan pada Hachiko dari Jepang. Rupanya Scotlandia juga memiliki kisah yang mirip Hachiko.
Bobby dulunya merupakan seekor anjing milik seorang polisi. Mereka sering bekerja bersama. Saat sang pemilik meninggal, lalu dikuburkan di Greyfriars Kirkyard, Boby yang setia masih terus ingin bersama. Sehingga selalu berada di sisi kuburan majikannya.
Sering diupayakan agar Bobby mau pulang ke rumah, tetapi ia tetap memilih kembali ke makam tuannya. Hingga berlangsung selama 14 tahun. Akhirnya Bobby tutup usia lalu dikuburkan di samping tuannya. Selain sebuah patung perunggu, souvenir Bobby banyak dijumpai di sepanjang Royal Mile.
Tak hanya di Edinburg, kemashuran Harry Potter sebagai ikon wisata bertebaran di kota lainnya. Sebut saja The Shambel Street yang berada di York. Kota yang terkenal sebagai kota paling berhantu di dunia ini (malah ada tur wisata khusus untuk mencari hantu) juga menyimpan jejak Harry Potter.