Gara-gara Retribusi di Pantai Manggar Naik Rp 250 Ribu/Bulan, Banyak Pedagang Menunggak Sejak 2016
-Gara-gara retribusi di Pantai Manggar naik Rp 250 ribu/bulan, membuat banyak pedagang menunggak membayar retribusi sejak 2016
Penulis: Risnawati | Editor: Samir Paturusi
Di sini, Bekantan hidup bebas dihabitatnya. Warga yang datang pun disuguhkan dengan kawanan Bekantan melompat dari pohon satu ke pohon lainnya.

Tidak salah jika kawasan ini juga sangat tepat dijadikan sarana edukasi untuk mengenalkan kepada anak-anak maupun pelajar mengenai keanekaragaman hayati yang ada di Tarakan.
KKMB buka setiap hari, mulai pukul 07.00 Wita - 17.00 Wita untuk hari biasa, sedangkan diakhir pekan buka hingga pukul 17.30 Wita.
"Ini (KKMB) memang menjadi tujuan utama, yang datang bukan hanya warga Tarakan, tapi juga warga luar, termasuk Wisatawan luar negeri," tutur Rahma (35), petugas KKMB Tarakan kepada Tribunkaltim.co, Rabu (25/12/2019).
"Banyak yang pilih ke sini, karena suasananya nyaman, sejuk, letaknya juga di tengah kota.
Selain hanya untuk berfoto-foto atau melihat Bekantan, biasanya juga banyak yang manfaatkan untuk sarana pendidikan," sambungnya.
Dirinya menjelaskan, peningkatan jumlah pengunjung telah terjadi sejak Selasa (24/12/2019) kemarin, dan pihaknya memprediksi masih akan alami peningkatan jumlah pengunjung hingga akhir pekan nanti, termasuk pada libur tahun baru mendatang.
"Selain hari-hari libur, ramai dan tidaknya juga dipengaruhi cuaca, kalau hujan tentu agak sedikit pengunjung yang datang. Tapi, pada musim liburan ini, sudah ada peningkatan kunjungan," tuturnya.
Biasanya, pada hari biasa pihaknya hanya mampun menjual 50 tiket saja, sedangkan pada hari libur biasanya dapat menjual hingga 200 tiket lebih.
Tiket masuk ke kawasan ini juga tergolong sangat terjangkau, yakni Rp 5 ribu untuk dewasa, dan Rp 3 Ribu untuk anak-anak, sedangkan Wisatawan mancanegara dipatok harga tiket senilai Rp 50 Ribu.
Dalam sebulannya, Wisatawan mancanegara yang datang ke KKMB bisa mencapai 30 orang, berasal dari negara-negara di Eropa, Afrika, Amerika Latin, dan Asia.
BACA JUGA
Usai Ibadah Natal, 40 Narapidana Rutan Tanjung Redeb Berau Kalimantan Timur Peroleh Remisi
Hujan Lebat Merendam Rumah Warga di 6 RT Samarinda, BMKG Sebut Hujan Masih Terjadi Hingga Januari
Berikut Jadwal Kapal di Pelabuhan Semayang Balikpapan, Hingga Berakhir Posko Natal dan Tahun Baru
20 Hari Kabur, Tahanan Rutan Polsek Teluk Bayur Berau Kalimantan Timur Kembali Diringkus Polisi

"Kebanyakan dari Inggris, karena biasanya mereka bawa mahasiswanya ke sini. Awal tahun ini, kita kedatangam puluhan turis dari Inggris, sisanya dari Mexico, Afrika juga pernah ke sini. Baru-baru ini turis dari Malaysia yang datang," jelasnya.
Dani Hidayat (24), warga Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat ini mengaku penasaran dengan Bekantan.
Pada masa libur hari ini, dirinya bersama dua temannya pun menyempatkan diri untuk datang ke KKMB.
"Di Tarakan ada kerjaan, tapi hari ini libur, jadi kami ke sini untuk lihat kera hidung panjang. Sekaligus refresing lah," ucapnya yang sudah lima bulan berada di Tarakan. (*)