Banyak Ikan Warga Kembali Mati di Sungai Segah Berau, Bupati Muharram Singgung Nama Perusahaan Ini

Bupati Muharram kepala daerah Kabupaten Berau Kalimantan Timur menyebutkan ratusan ikan warga mati karena luapan limbah pemupukan perusahaan sawit.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co/Ikbal Nurkarim
Kadis Perikanan Berau saat memantau keramba ikan milik warga yang mati diduga tercemar limbah perusahaan 

"Saya berharap pemerintah dan perusahaan dapat betul-betul memperhatikan kondisi ini, mengingat masalah ini sangat berkaitan dengan nelayan dan juga masyarakat," pungkasnya.

Tercatat, pembudidaya ikan di Daerah Bujangga ada sekitar enam dari total 11 peternak ikan di sungai Kabupaten Berau

Dinas Perikanan Siap Mendampingi

Ratusan Ekor Ikan Warga Mati di Keramba Sungai Segah, Dinas Perikanan Berau Sebut Siap Dampingi

Kadis Perikanan Kabupaten Berau Tentram Rahayu mengaku siap mendampingi para pembudidaya ikan yang diduga terdampak limbah perusahaan Sawit.

Hal itu menyusul kembali matinya ratusan ikan warga di keramba sungai Segah tepatnya di Daerah Bujangga, Kabupten Berau, Kaltim, Minggu (5/1/2020) pagi.

"Kalau kami siap akan mendampingi sebagai pembina, kami akan mendampingi nelayan dan pembudidaya dalam proses seandainya ada pihak yang bertanggung jawab terhadap klaim ini," katanya ke awak media.

"Karena itu tugas kami, ini kan kematian bukan karena penyakit biasa, kematian ratusan ikan ini disebabkan karena perubahan air. Sejak bulan November lalu kami tidak pernah lepas memantau sampai sekarang pun tetap kita pantau dan kita catat terus," tuturnya.

Lanjut Rahayu mengungkapkan para pelaku usaha keramba barharap tak memanfaatkan kejadian ini hingga menzolimi perusahaan

"Artinya saya juga percaya, ada yang contoh itu kami sudah mengeluarkan himbauan untuk tidak menebar benih ikan kemudian ada yang menebar dan mati itu mereka juga tidak laporkan karena artinya secara teknis kami sudah melakukan himbauan," pungkasnya.

"Kematian ikan ini memang yang dipelihara sejak bulan november lalu, kejadian kan 9 November dan kita catat terus terakhir pencatatan kematian kan tanggal dua 25 November nah setelah itu kan reda, kematian ikan sedikit itu mereka tidak anggap mati biasa nah puncaknya itu kan tadi subuh," tuturnya.

Hingga saat ini pihak kadis Perikanan Kabupaten Berau juga telah mencatat kerugian warga sudah mencapai Ratusan Juta.

Sebelumnyan Minggu (5/1/2020) pagi Ratusan ekor ikan di keramba bantaran sungai segah, tepatnya di Daerah Bujangga, Kabupten Berau, Kaltim, ditemukan mati.

Matinya ratusan Ikan tersebut diduga akibat air sungai tempat ikan di budidaya tercemar limbah perusahaan kelapa sawit yang ada di Berau.

Hal itu dikarenakan air sungai yang biasanya kecoklatan sekarag berubah menjadi kehijauaan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved