Dampak Pencemaran Sungai Segah, PDAM Tirta Segah Berau Merugi Hingga Miliaran Rupiah

Pencemaran yang terjadi di Sungai Segah tak hanya merugikan pelaku usaha keramba ikan di bantaran sungai akibat ikannya mati, tapi juga PDAM

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co, Ikbal Nurkarim
Direktur PDAM Tirta Segah Berau, Saipul Rahman 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Pencemaran yang terjadi di Sungai Segah tak hanya merugikan pelaku usaha keramba ikan di bantaran sungai akibat ikannya mati, tetapi juga Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Tirta Segah Kabupaten Berau.

Hal itu disampaikan Direktur PDAM Tirta Segah Berau, Saipul Rahman kepada Tribunkaltim.co, di Gedung DPRD Berau, Selasa (7/1/2020).

Meski demikian Saipul Rahman belum dapat menyampaikan jumlah total kerugian yang dialami PDAM.

"Untuk jumlahnya, kami belum bisa pastikan secara detail karena ini berlangsung terus, namun dapat saya sampaikan untuk pergantian pompa saja itu bisa mencapai Rp 3 miliar hingga Rp 4 miliar," kata Saipul Rahman.

Kondisi itupun lanjut Saipul Rahman telah dilaporkan kepada pihak yang bertanggung yakni perusahaan yang diduga penyebab pencemaran itu.

Baca Juga;

Jelang Liga 1 Musim 2020, Kuota Tersisa Dua Pemain Asing, Tiga Posisi Ini Jadi Buruan Borneo FC

Tingkatkan Prestasi Bidang Pemuda & Olahraga, Ini Agenda Dispora Samarinda, Paskibra hingga Popprov

Polemik Proyek Pemasangan Pipa PDAM Bontang, Walikota Neni Moerniaeni Beri Respon Keras, Blacklist!

Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah Posting Foto Bareng Rambo dan IP Man, Begini Respon Warganya

"Kami sudah sampaikan, dan saya bilang saya ingin bertemu CEO atau petingginya karena saya yakin jika hanya orang bawah, keluhan kami ini tak kesampaian," jelas Saipul Rahman.

Saipul Rahman menjelaskan perubahan Sungai Segah menjadi persoalan serius dan menjadi prioritas pemantauannya.

"Persoalan ini persoalan serius, terus terang ini prioritas saya, dan saya harap pihak perusahaan juga menganggap ini persoalan serius," tuturnya. 

Diberitakan sebelumnya, warga Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, mulai khawatir mengonsumsi air PDAM yang menggunakan air baku dari Sungai Segah.

Pasalnya, beberapa hari belakangan air Sungai Segah mengalami perubahan warna menjadi kehijauan dari biasanya.

Kondisi itu juga diduga membuat ratusan ekor ikan warga di keramba Sungai Segah Minggu (5/1/2020) lalu mati secara tiba-tiba.

Menanggapi hal itu, direktur PDAM Tirta Segah Berau, Saipul Rahman mengatakan kondisi air PDAM aman dikonsumsi.

Hal itu, berdasar pada kondisi PH air yang tiap hari makin tinggi dibanding hari sebelumnya.

"Saat ini sudah lebih baik, jadi pagi tadi kami coba uji itu PH nya sudah 5.8, dari kemarin sore itu cuma 5.4 sebelumnya cuma 4.8 jadi kondisinya semakin membaik sekarang," kata Saipul Rahman saat ditemui di gedung DPRD Berau, Selasa (7/1/2020).

"Kami terus pantau kondisi ini dengan menggunakan lab yang bisa melakukan uji cepat, di samping itu kita juga lakukan uji yang lengkap namun untuk mendapatkan parameter yang lebih lengkap lagi perlu waktu sampi 3 atau 4 Minggu untuk bisa mendapatkan hasilnya," jelas Saipul Rahman.

Saipul Rahman menambahkan untuk menjamin kondisi air pihaknya selalu koordinasi dengan dinas kesehatan Berau.

Saipul Rahman menjelaskan, sejauh ini belum mendapat laporan adanya masyarakat yang sakit akibat menkonsumsi air PDAM.

Baca Juga;

Bupati Pimpin Apel Kesiapsiagaan Tanggap Bencana di Makodim 0906 Tenggarong, Ini Pesannya

Hasanuddin Masud Sempat Diisukan Maju di Pilkada Kutai Kartanegara, Hasanudin: Mulai Lagi Kan

Warga Was-was Soal Kondisi Air Sungai Segah Yang Berubah Warna, Begini Kata Kadis Kesehatan Berau

Reynhard Sinaga Kerap Datangi Desa Gay, Biaya Hidupnya di Inggris Dapat Transfer Uang dari Sosok Ini

"Sepengetahuan saya dan hasil diskusi Dinas Kesehatan sampai saat ini belum ada keluhan untuk air PDAM. Yang beberapa kali muncul itu yang masyarakat langsung mengkonsumsi air di sungai langsung tanpa pengolahan PDAM," ungkap Saipul Rahman.

Direktur PDAM Tirta Segah itu berharap masyarakat berhati-hati untuk menggunakan air sungai tanpa diolah oleh PDAM.

"Upayakan untuk tidak langsung menggunakan air sungai dan menggunakan air yang sudah diolah oleh PDAM," tutupnya. (TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved