Reynhard Sinaga Bantah Bius Para Pria yang Jadi Korbannya, Ini yang Dilakukannya untuk Gaet Korban

Pelaku kejahatan seksual Reynhard Sinaga membantah membius para pria yang jadi korbannya, begini trik yang dilakukan untuk gaet korbannya.

Editor: Amalia Husnul A
Facebook/The Guardian
Pelaku kejahatan seksual Reynhard Sinaga membantah membius para pria yang jadi korbannya, begini trik yang dilakukan untuk gaet korbannya. 

Tindak kejahatan ini dilakukan selama rentang waktu sekitar dua setengah tahun. Sebagian korban diperkosa berkali-kali oleh Reynhard.

Tindak perkosaan itu semua dilakukan di apartemennya di pusat kota Manchester, yang menjadi tempat tinggalnya sejak 2011 sampai ditahan pada Juni 2017.

Di area seputar tempat tinggalnya terdapat sejumlah kelab malam, tempat anak-anak muda berkumpul sambil minum-minum.

Persidangan berlangsung dalam empat tahap, mulai Juni 2018 dan tiga tahap pada 2019, namun Pengadilan Manchester baru mengizinkan pemberitaan setelah hukuman dijatuhkan untuk sidang tahap tiga dan empat pada Senin (6/1/2020).

Reynhard Sinaga yang datang ke Inggris dengan visa mahasiswa pada 2007 itu, menyanggah telah membius korban dan tetap bersikukuh bahwa yang terjadi adalah hubungan seksual suka sama suka.

Reynhard bersikukuh tidak membius korban walaupun semua film -dengan durasi berjam-jam- yang merupakan hasil rekamannya sendiri menunjukkan para korban pria tampak tak berdaya dan sebagian terdengar tidur mendengkur saat Reynhard melakukan aksinya.

Reynhard -yang memperoleh gelar sarjana dari fakultas teknik jurusan arsitektur di Indonesia pada 2006- juga bersikukuh bahwa para pria itu "berpura-pura tak bergerak sedikit pun" dan mereka telah setuju untuk terlibat dalam permainan "fantasi seksualnya".

'Perilaku Predator'

Kepolisian mencurigai obat bius yang digunakan Reynhard adalah GHB - (gamma hydroxybutyrate) - obat yang dapat membuat korban tak sadarkan diri dan tertidur berjam-jam.

Obat ini menurut pakar forensik dan toksikologi yang dihadirkan di pengadilan, Dr Simon Elliott, selain memiliki efek membuat korban tak ingat dan tertidur pulas, juga mengendorkan tubuh.

Kondisi tubuh yang kendur memudahkan perkosaan melalui anus, menurut pakar.

Publik Bersukacita

 Mengapa Korban Kejahatan Seksual Seringkali Tak Mampu Melawan? Begini Tinjauan Riset Terbaru

 Bapak Korban Kejahatan Seksual Geram, Anaknya Dijual oleh Saudara Angkat Sendiri

Dalam persidangan, Reynhard juga menyatakan bahwa para korban pria yang mendekatinya dan bukan dia yang mencari sasaran di area seputar tempat tinggalnya.

Tetapi dalam rekaman CCTV yang diperoleh polisi, pria 36 tahun itu terlihat sering keluar apartemennya lewat tengah malam dan dalam satu kesempatan, ia kembali dengan seorang pria muda hanya dalam waktu 60 detik.

Polisi menyebut Reynhard memiliki "perilaku predator".

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved