Satpol PP Mengeluh Kesulitan Razia Tempat Amoral Manggar Sari Balikpapan, Kabarnya Ada Sandi-sandi

7 Januari, tempat bisnis esek-esek eks lokalisasi Manggar Sari Balikpapan Kalimantan Timur.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
Tribunkaltim.co, Zainul
Petugas gabungan TNI-Polri dan Satpol PP membongkar paksa sekat-sekat dalam rumah yang digunakan wanita penghibur melayani tamunya, di komplek prostitusi Manggar Sari, Selasa (7/1/2020) 

"Semua daerah ada kasus, hanya saja kami tidak mengatakan ditempat itu (Manggar Sari) tertinggi, cuma memang ada kasus," tegas Andi Sri Juliarty, (8/1/20).

Wanita yang akrab disapa dengan panggilan dr.Dio ini menjelaskan bahwa pihaknya sudah berusaha melakukan sosialisasi dan mencoba masuk ke tempat eks lokalisasi Manggar Sari.

Dirinya pun mengatakan, harusnya pihak DKK Balikpapan dapat mengirimkan petugasnya secara rutin untuk melakukan penyuluhan di tempat tersebut.

Namun sangat disayangkan, dalam kondisinya diakui dr. Dio, tidak serta-merta mudah membuat petugas dapat menjangkau para pelaku prostitusi,

agar mau dilakukan tes kesehatan terkait dengan penyakit-penyakit menular yang dimungkinkan ada.

"Kadang ada kondisi-kondisi dimana petugas tidak bisa atau dilarang masuk.

Mungkin petugas tidak bisa karena sedang ada pelarangan atau ada alasan lainnya sehingga petugas tidak bisa masuk kedalam. Saya berharap kalau bisa hal ini tidak terjadi," ujarnya.

Petugas yang datang disebutkannya memiliki tujuan baik, yakni ingin menjangkau masuk untuk memberikan penyuluhan dan informasi pencegahan tentang penyakit yang bisa terjadi dilingkungan lokalisasi.

Seperti halnya terkait dengan informasi resiko penularan penyakit menular seperti HIV.

Ia menjelaskan hal tersebut sebenarnya tergantung dari kondisi stamina seseorang.

Dimana setiap kali berhubungan seksual dengan orang yang menderita HIV, dalam satu kali hubungan tidak bisa dikatakan orang tersebut langsung tertular.

"Yang diperiksa, hanya yang kita dapatkan pada hari kunjungan saja, karena memang disana ada yang keluar masuk, jadi tidak bisa terkumpul sekaligus.

Kendalanya hanya untuk masuk ke lingkungan itu tidak mudah," katanya.

Diketahui, dari catatan yang didapat Tribunkaltim.co sebelum dilakukan pembongkaran semalam, di lokasi tersebut terdapat 88 wanita yang menjadi pemuas nafsu pria hidung belang.

Dimana dari 94 unit rumah yang ada dilingkungan tersebut, terdapat 62 unit rumah yang terindikasi sebagai tempat dilakukannya bisnis lendir dengan total kamar berjumlah 186 unit.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved