Delapan Ibu Hamil Positif HIV, Tersebar di 21 Puskesmas dan 6 Rumah Sakit di Kutim Kalimantan Timur
Angka temuan kasus penderita HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Kutai Timur ( Kutim ) Provinsi Kalimantan Timur terus meningkat empat tahun terakhir.
Seminar yang dibuka Wakil Bupati Kutai Timur, H Kasmidi Bulang ST MM menghadirkan narasumber dr Nurhayati dari World Healthy Organisation (WHO).
“Tingginya angka penderita, menjadikan HIV/Aids bukan saja permasalahan medis dan penyakit menular semata, tapi sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang sangat luas,” kata Kasmidi.
Pencegahan, lanjut Kasmidi, harus berdasarkan pendekatan kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier.
Salah satu upaya dengan konseling dan pemeriksaan HIV.
“Mari kita sama-sama mengakhiri epidemic HIV/AIDS di Kutim, untuk mewujudkan three zero pada 2030," bebernya.
Yakni, zero new HIV infection (tak ada lagi penderita baru).

Zero Aids related death (tidak ada lagi orang meninggal karena Aids
Dan zero stigma and discrimination.
"Tidak ada lagi stigma negative terhadap orang dengan HIV/AIDS,” ujar Kasmidi.
Sebelumnya, Kadis Kesehatan Kutim, dr Bahrani Hasanal mengatakan, ratusan penderita HIV yang terdeteksi petugas kesehatan, sudah diajak untuk melakukan pengobatan ART (antiretroviral).
Karena dari hasil penelitian, orang dengan HIV positif yang menjalani pengovatan ART, kecil kemungkinannya untuk menularkan.
ART tidak hanya menguntungkan bagi orang yang sudah diobat.
Tapi juga menurunkan beban epidemic di masyarakat.
Baca Juga:
• Kisah Cinta Pasangan Gay Bule Italia dan Pria Jombang, Berakhir dengan Pencurian Obat HIV/Aids
• Gelar Rapat Paripurna DPRD Samarinda, Penetapan Ranperda Soal AIDS Sampai Usaha Apotik Farmasi
• Kerap Berhubungan Suami Istri Saat Pacaran, Perempuan Ini Derita HIV-AIDS Setelah Nikah 7 Tahun
• Mahulu Terdeteksi Ada Penderita AIDS, Berdasar Pantauan KPA Kaltim
"Dengan memutuskan mata rantai penularan HIV secara cepat,” ungkapnya.