Dikalahkan Sri Mulyani dan Rp1,2 T Disita, Pihak Tommy Soeharto Sempat Melawan, tapi MA Berkata Lain
Sri Mulyani, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini dinilai salah satu menteri yang punya kinerja baik.
TRIBUNKALTIM.CO - Nama Sri Mulyani Indrawati kembali masuk dalam daftar menteri di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pada periode kedua, Jokowi tetap memilih Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.
Tentu saja hal ini bukan hal baru bagi perempuan yang kerap disapa Ani itu.
Sebab, selain periode pertama Jokowi, Sri Mulyani juga pernah jadi Menkeu pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2005-2010. Masuknya kembali Sri Mulyani dalam kabinet sudah banyak diprediksi publik.
• Usai Bertemu Sohibul Iman PKS Tommy Soeharto Bisa Dukung Pemerintah Jokowi Maruf Amin, Ini Syaratnya
• Jeritan Hati Tata Cahyani Dituding Tommy Soeharto Curi Rp100M, Alasan lari ke Singapura Terungkap
• Kabar Buruk Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Anak Palembang yang Pernah Tangkap Tommy Soeharto
• Satu-satunya yang Diikuti Tommy Soeharto di IG, Sumarni Kamaruddin Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Sebab, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini dinilai salah satu menteri yang punya kinerja baik.
Pamor, wibawa, hingga auranya yang kuat membuat salah satu Srikandi Indonesia ini dinilai cocok memimpin instansi kementerian.
"Aura yang kuat untuk dia bisa kendalikan semua bala tentaranya menteri-menteri ekonomi,” ujar Ekonom dari Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah di Jakarta, baru-baru ini.
Sita uang Rp1,2 triliun dari Tommy Soeharto
Mengembalikan aset negara yang diperuntukkan bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia adalah tugas penegak hukum terutama bidang korupsi.
Hal tersebut juga termasuk tugas dari salah satu kementerian di pemerintahan ini.
Tugas pokoknya itupun dilakukan sesuai dengan prosedur agar uang rakyat tersebut dapat kembali kepada yang berhak.
Sri Mulyani adalah salah satu sosok wanita hebat dan pemberani serta cerdas yang dimiliki bangsa Indonesia.
• Potret Puteri Modiyanti, Disebut Cucu Soeharto, Anak Hasil Hubungan Tommy Soeharto dan Sandy Harun?
• Tanggapi Foto Najwa Shihab Bersama Tommy Soeharto, Mahfud MD: Diamkan Saja, Tak Usah Ditanggapi
Lewat keputusan Majelis Mahkamah Agung (MA), Kementerian Keuangan yang dipimpin oleh Sri Mulyani berhasil menyelamatkan uang negara senilai Rp1,2 triliun dari PT Timor Putra Nasional (TPN) milik Tommy Soeharto.
Menurut situs Sekretariat Kabinet, uang negara tersebut berupa rekening yang diblokir di Bank Mandiri.

MA memutuskan menolak upaya Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan TPN terhadap putusan PK Perkara 118 di PN Jakarta Utara.
Putusan MA yang juga dimuat di situs MA dengan nomor register 716 PK/PDT/2017 tersebut diputuskan pada 13 Desember 2017, dan sudah dikirimkan ke pengadilan pada 4 Juli 2018 lalu.
Tiga majelis hakim yang memutuskan perkara tersebut adalah Dr. H. Sunarto, SH., MH; H. Pandji Widagdo, SH., MH; dan Dr. H.M. Syarifudin, SH., MH.
Kemenkeu, melalui Kepala Biro Advokasi Tio Serepina Siahaan, menyatakan menyambut baik keputusan MA tersebut.
Kemenangan yang dicapai Pemerintah sampai tingkat PK sudah melalui proses pembuktian dan argumentasi hukum yang sangat kritis, tajam, dan jelas karena kami sangat menyakini dana tersebut memang hak Pemerintah," ujar Tio, Jumat (3/8/2018).
Melalui putusan tersebut pula, menurut Tio, maka pemerintah berhak atas dana sebesar Rp1,2 triliun tersebut.
Selain itu, Menkeu Sri Mulyani jadi memiliki hak tagih atas seluruh utang PT TPN kepada Pemerintah RI.
• Kritik Kiai Said Aqil Siradj : Negara Dikuasai Orang Berduit, Sri Mulyani Beri Kredit NU tapi
• Alasan KH Said Aqil Siradj di Balik Kritik Pedas ke Jokowi, Sri Mulyani, hingga Bukalapak dan Lazada
"Dengan demikian, PT TPN tidak lagi memiliki kesempatan untuk melakukan upaya hukum lain atas perkara mengenai utang PT TPN," jelas Tio.
Kasus yang melibatkan PT TPN milik Tommy Soeharto sebagai pemohon PK Kedua dan Bank Mandiri serta Kemenkeu di bawah Sri Mulyani sebagai termohon PK Kedua ini sudah berlangsung sejak 2006.
Selain itu, terdapat pula 5 perkara perdata terkait PT TPN di pengadilan Indonesia yang diantaranya sudah sampai pada tingkat MA.
PT TPN memang mengajukan permohonan PK Kedua atas Putusan PK Perkara 928 di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan terhadap Putusan PK Perkara 118 di PN Jakarta Utara.
Untuk menghadapi kasus tersebut, Biro Advokasi Sekretariat Jenderal Kemenkeu berkoordinasi dengan Jaksa Pengacara Negara dan Bank Mandiri untuk menyiapkan strategi serta materi dalam Memori Kontra PK Kedua perkara tersebut.
Sri Mulyani kembali Masuk Jajaran 'Wanita Paling Berpengaruh' versi Majalah Forbes
Majalah Forbes merilis daftar 'The World's 100 Most Powerful Women' atau '100 Wanita paling Berpengaruh' pada Kamis (12/12/2019).
Daftar tersebut diisi oleh 100 nama wanita yang dianggap telah memberikan pengaruh sepanjang 2019 ini dari berbagai negara di dunia.
Menteri Keuangan dari Kabinet Indonesia Maju, Sri Mulyani menjadi satu di antara 100 wanita dalam daftar tersebut.
Sri Mulyani merupakan satu-satunya wakil dari Indonesia yang berhasil mengukirkan namanya pada daftar bergengsi itu.
Dikutip dari forbes.com, Sri Mulyani disebut berhasil meningkatkan pendapatan negara melalui reformasi pajak serta meningkatkan kepatuhan wajib pajak atas perannya sebagai Menteri Keuangan Indonesia.
Tidak hanya itu, Forbes juga menyatakan bahwa saat menduduki jabatan di Bank Dunia, perempuan asal Lampung tersebut juga berperan dalam menyuarakan kesetaraan gender.
Profil singkat Sri Mulyani
Dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan, Sri Mulyani diketahui lahir pada tanggal 26 Oktober 1962 di Bandar Lampung.
Perempuan bernama lengkap Sri Mulyani Indrawati itu merupakan alumni dari sejumlah kampus bergengsi, yaitu Universitas Indonesia dan University of Illinois Urbana Champaign, Amerika Serikat.
Karir Sri Mulyani sebagai menteri keungan dimulai pada tahun 2005.
Kala itu Sri Mulyani disebut memiliki segudang prestasi atas jabatannya tersebut, di antaranya adalah menstabilkan ekonomi makro, mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent, menurunkan biaya pinjaman, dan mengelola utang serta memberi kepercayaan pada investor.
Atas segala pencapaiannya tersebut, ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia tahun 2006 oleh Emerging Markets Forum.
Penghargaan tersebut diberikan pada 18 September 2006 di Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura.
Tidak hanya itu, Sri Mulyani juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 serta wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.
Sebelum kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan pada era pemerintahan Joko Widodo, pada 1 Juni 2010 Sri Mulyani mendapat kepercayaan menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Enam tahun setelahnya, atau tepatnya pada 27 Juli 2016, barulah ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Keuangan.
Sebagai seorang Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati kembali menorehkan prestasi gemilang.
Ia diketahui terpilih menjadi "Best Minister in the World" pada World Government Summit di Dubai pada Desember 2018.
Sementara itu, pada Oktober 2018, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific".
Pada tahun 2019, Sri Mulyani kembali dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik tahun 2019 versi majalah keuangan FinanceAsia.
Atas segala prestasinya saat menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet kerja Joko Widodo, pada tanggal 23 Oktober 2019, Sri Mulyani kembali dipercaya menjabat sebagai Menteri Keuangan pada Kabinet Indonesia Maju.
• Menohok! Ketum PBNU Kiai Said Aqil Siradj Semprot Jokowi, Sri Mulyani, Bukalapak, hingga Lazada
• Nama BUMN Ini tak Dikenal Sri Mulyani Erick Thohir & Anggota DPR, Padahal akan Dapat Modal Rp 3,76 T
• Libatkan Pemerintah Daerah, Sri Mulyani Bakal Tarik Dana Desa yang Sudah Disalurkan Pada Desa Fiktif
• Ahok Jadi Komut Pertamina Disebut Pengalihan Isu Resesi Ekonomi 2020 Menkeu Sri Mulyani Ikut Disebut
(Sosok.Id/*)