Gara-gara Bayar Utang, Gaji ASN di Kutai Timur tak jadi Dianggarkan 14 Bulan, TK2D Hanya 9 Bulan
Hanya gara-gara untuk bayar utang, gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kutai Timur tak jadi dianggarkan 14 bulan, sementara gaji TK2D hanya 9 bulan
“para pegawai tak perlu khawatir, itu hanya soal penganggaran saja. Sisanya akan dianggarkan di perubahan 2020.
Bahkan kita masih bersyukur. Untuk murni tahun ini, dianggarkan 10 bulan dan 12 bulan. Tahun lalu, kita hanya anggarkan enam bulan saja di murni. Tapi sampai akhir tahun, tetap terbayar semua,” ujar Irawansyah.
Seperti diketahui, pada coffee morning di akhir tahun 2019 lalu, Irawansyah mengatakan Pemkab Kutim akan menganggarkan gaji ASN, tunjangan dan honor TK2D langsung 12 bulan.
Hal ini berbeda dengan tahun 2019 yang hanya dianggarkan enam bulan saja pada APBD murni.
Ia berharap tidak ada lagi keluhan-keluhan terkait dengan gaji, insentif dan lain sebagainya untuk tahun 2020.
Bahkan, semua SKPD diminta segera menginput dan waktunya nanti akan segera disampaikan oleh BAPPEDA Kutim yang berkaitan dengan asistensi dan lain sebagainya.
Surplus Anggaran Rp 128 Miliar
Catatan akhir tahun Pemerintah Kabupaten Kutai Timur ( Pemkab Kutim ) Provinsi Kalimantan Timur ( Kaltim ) menunjukkan pembangunan dan kondisi keuangan yang semakin membaik.
Pembangunan fasilitas publik yang menjadi fokus Bupati Ir H Ismunandar MT dan Wakil Bupati H Kasmidi Bulang ST MM, berjalan sesuai perencanaan.
Memastikan air bersih mengalir jauh untuk dinikmati seluruh masyarakat Kutim di 18 kecamatan, 139 desa dan dua kelurahan.
Begitu juga kelistrikan, pendidikan dan kesehatan.
Dalam coffee morning yang dilanjutkan dengan jumpa awak media, Selasa (31/12/2019), Bupati Kutai Timur, Ismunandar mengatakan.
Posisi keuangan Pemkab Kutai Timur mengalami surplus sebesar Rp 128 miliar.
BACA JUGA
Gubernur Kaltim Isran Noor di Balikpapan Bidik Papan Bundar Pakai Alat Berburu Tradisional Dayak