Waspada Hujan Lebat dan Angin Puting Beliung, Bencana Hidrometeorologi Akan Menyasar ke Wilayah Ini

Waspada Hujan Lebat dan Angin Puting Beliung, Bencana Hidrometeorologi Akan Menyasar ke Wilayah Ini

KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.
Sejumlan kendaraan terbawa arus banjir di Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Minggu, (12/1/2020) 

Selain memicu hujan lebat selama empat hari, BMKG juga mengimbau warga waspada dengan gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan.

Darmawan menyebut tinggi ombak dari 2,5 meter hingga 4 meter diperkirakan terjadi di Selatan Makassar bagoan selatan.

Ombak tinggi juga diprediksi terjadi di Perairan Spermonde Makassar, Perairan Parepare, Perairan Sabalana, Perairan Selayar, Teluk Bone bagian selatan, Laut Flores, dan Perairan Pulau Bonerate-Kalotoa.

“Masyarakat dan pengguna layanan transportasi darat, laut, dan udara diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan dari curah hujan tinggi, angin kencang dan gelombang tinggi yang akan terjadi empat hari ke depan,” jelasnya.

Dua ribu rumah rusak saat bencana di Sulsel

Sejak 1 Januri 2020, wilayah Sulawesi Selatan dilanda bencana angin kencang, puting beliung, dan tanah longsor.

Bencana tersebut menyebabkan 2 ribu rumah rusak.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdi Abdullah meminta agar semua elemen termasuk TNI dan Polri siaga.

Ia juga mengajak masyarakat untuk saling membantu jika terjadi bencana.

“Saya berharap semua daerah di Sulsel menyediakan logistik, sarana pelayanan kesehatan, dan tim khusus untuk menghadapi tantangan bencana alam,” kata Nurdin Abdullah setelah apel siaga bencana menghadapi Angin Monsun Asia di Makassar Rabu (8/1/2020).

Ia memastikan bahwa pemerintah akan hadir saat masyarakat terkena bencana.

Saat ini menurut Nurdin, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman telah melakukan kunjungan ke sejumlah daerah yang terkena bencana.

"Kita punya dana tanggap darurat. Dana kontijensi untuk Sulsel sebesar Rp 20 miliar. Dana kontijensi ini untuk penanggulangan bencana, baik tahap prabencana, saat tanggap darurat atau pasca bencana,” ungkapnya.

Menghadapi Angin Monsu Asia, Nurdi mengajak warga Sulawesi Selatan agar sama-sama berdoa untuk menghadapi cuaca esktrem tahun 2020.

“Kita banyak berdoa kepada Allah SWT, agar dilindungi dari bencana alam di Sulsel ini. Mudah-mudahan 2020 ini menjadi tahun yang berkah. Kita semua harus mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan untuk menghadapi cuaca ekstrem ini ke depannya,” pintanya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved