Munculnya Kerajaan Keraton Agung Sejagat, Ada Pengikutnya Bernama KAS, Warga Sekitar Dibuat Resah
Kali ini muncul bernama Kerajaan Keraton Agung Sejagat. Hal ini terjadi di tanah Jawa Tengah yang kini menjadi bahan perbincangan.
TRIBUNKALTIM.CO, PURWOREJO - Kali ini muncul bernama Kerajaan Keraton Agung Sejagat.
Hal ini terjadi di tanah Jawa Tengah yang kini menjadi bahan perbincangan.
Keberadaan Kerajaan Keraton Agung Sejagat pun jadi tanda tanya banyak orang. Bentuk Kerajaan apakah ini.
Masyarakat Purworejo tengah dihebohkan dengan keberadaan Kerajaan Keraton Agung Sejagat.
Keberadaan Keraton Agung Sejagat itu berada di RT 3 RW 1 Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Ini Keraton Agung Sejagat dipimpin oleh seorang yang dipanggil dengan sebutan Sinuhun.
BACA JUGA:
• Jokowi Mau Datang, Ini Permintaan Warga Penajam Dalam Pembangunan Ibu Kota Baru atau IKN
• Musim Hujan 5 Titik di Sepaku Ini Calon Lokasi Ibu Kota Negara Indonesia, Jadi Langganan Banjir
• Siap Hadapi Ekspansi Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur, Begini Persiapan Plaza Balikpapan
• Bangun 3 Bendungan Sumber Air Baku Bersih di Ibu Kota Baru, Masuk Dalam Desain, Lelang Tahun Depan
Nama asli sinuhun sendiri adalah Totok Santoso Hadiningrat yang jika mendengarkan penuturan warga merupakan warga asal kota Yogyakarta.
Istrinya yang juga merupakan permaisuri dan dikenal sebagai Kanjeng Ratu memiliki nama asli Dyah Gitarja.
Keberadaan Kerajaan Keraton Agung Sejagat dianggap sebagai cara menunaikan janji 500 tahun dari runtuhnya Kerajaan Majapahit tahun 1518.
Kemunculannya Keraton Agung Sejagat ini adalah untuk menyambut kehadiran Sri Maharatu (Maharaja) Jawa kembali ke Jawa.
Para pengikut KAS disebut dengan istilah 'punggawa' kerajaan.

Akhir-akhir ini aktifitas KAS membuat para warga sekitar resah.
Pada mulanya warga sama sekali tidak tahu menahu dengan berbagai kegiatan yang dilakukan.
Warga hanya tahu bahwa di dalam area rumah yang sekarang disebut sebagai keraton sering melakukan aktifitas budaya.
"Akan ada semacam museum, ada berbagai macam kesenian lainnya,
sehingga masyarakat sekitar makmur karena ada wisatawan akan datang," ujar Sumarni (53) tetangga yang rumahnya dekat dengan area Keraton.
Dulunya hanya dikenal sebagai perkumpulan-perkumpulan biasa yang menamai dirinya sebagai Development Economic Commite (DEC).
"Itu adalah komunitas yang akan mencairkan dana pemerintah jaman dulu," katanya.
Sumarni mengatakan jika kegiatan mulai ramai dan mendatangkan berbagai orang dari luar adalah sekitar 14 Agustus 2019.
Baca Juga:
• Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Berikut Daftar Pemenang dan Desain
• Selain Resmikan Tol dan Lihat Ibu Kota Baru di Penajam, Jokowi Bakal Lakukan Ini di Balikpapan
• 3 Juara Sayembara Desain Ibu Kota Baru Bersinergi, Jadwal Pelaksanaan Konstruksi Fisik di Sepaku
• Inilah Pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Tema Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I
Orang-orang datang berdatangan menggunakan kain-kain tradisional seperti kerajaan.
Orang-orang itu datang bukan dari Purworejo atau orang asli disitu, melainkan mereka datang dari luar seperti Bantul, Imogiri, dan lainnya.
Aktifitas mereka dimulai pada pukul 17.00 WIB sore, dan acaranya adalah sekitar pukul 22.00 WIB.
Acara yang mereka selenggarakan menggunakan tatacara upacara ala manten jawa.
Ada tarian gambyong, cucuk lampah hingga prosesi pecah telor.
Warga yang melihat prosesi tersebut menjadi terheran-heran ada kegiatan apa seperti itu.
"Kita sebagai warga jelas heran itu ada apa kok malem-malem seperti itu," katanya.
Rasa penasaran dan keanehan yang dialami oleh warga semakin bertambah mana kala pada Minggu kedua Oktober.
Tiba-tiba datang sebuah batu besar pada malam hari.
"Itu batunya datang jam setengah tiga malam, otomatis kita sebagai tetangga dekat jelas dengar suaranya," ungkapnya.
Setelah datang batu besar tersebut, Sumarni melihat ada kursi-kursi sudah tertata rapi.
Batu besar itu dianggap sebagai bentuk bangunan Prasasti tanda telah sah menjadi kerajaan berdiri.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Misteri Batu Besar di Pelataran Kerajaan Keraton Agung Sejagat di Purworejo? Muncul Pukul 03.00 WIB, https://jateng.tribunnews.com/2020/01/14/misteri-batu-besar-di-pelataran-kerajaan-keraton-agung-sejagad-di-purworejo-muncul-pukul-0300-wib?page=all.
Penulis: Permata Putra Sejati
Editor: Catur waskito Edy