Ibu Kota Baru
Perluas Jaringan, XL Axiata Dukung Pembangunan Ibu Kota Negara Indonesia di Kalimantan Timur
Dukung Pembangunan ibu kota baru, provider PT XL Perluas jaringan dengan melakukan peningkatan dan upgrade jaringannya di Kalimantan Timur.
Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dukung pembangunan ibu kota baru, provider PT XL Axiata perluas jaringan dengan melakukan peningkatan dan upgrade jaringannya di Kalimantan Timur.
Region Group Head XL Axiata Jabodetabek dan Kalimantan Francky Rinaldo Pakpahan mengatakan, saat ini Kaltim jadi penting bagi semua operator. Termasuk XL.
Seperti nawacitanya Presiden RI Joko Widodo ( Jokowi ) pemerataan pembangunan, termasuk dibidang teknologi informasi, XL pasti ikut berpartisipasi.
"Kita lagi menunggu dimana lokasinya. Kalau sudah ada kita pasti akan menyiapkan infrastruktur, XL berusaha terbaik bagi masyarakat," kata Francky.
Menurutnya, Kalimantan Timur menjadi sumber pertumbuhan pelanggan maupun revenue atau pendapatan bagi perusahaan, ketika ditetapkan menjadi Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
Daerah Kalimantan Timur menjadi target pasar provider memberikan dampak terhadap pertumbuhan investasi di Kalimantan Timur.
Baca Juga:
• Selama Libur Akhir Tahun, Trafik Data XL Axiata di Kaltim Naik 4 Persen
• 9 Januari Silaturahmi Management XL Axiata Berkunjung ke Tribun Kaltim, Singgung Melek Media Digital
PT XL Axiata yang berupaya meningkatkan kapasitas jaringan dan layanan dari 3G ke 4G. Termasuk akan menambah jumlah Base Transceiver Station atau BTS.
XL pun akan lakukan penambahan BTS ditahun 2020. Walau belum dibeberkan berapa jumlahmya, saat ini cakupan layanan jaringan XL di wilayah Kaltim sudah mencapai 90 persen lebih, khusus di wilayah perkotaan sudah 100 persen.
"Coverage sudah 90 persen, sisanya menambah kapasitas, kita didaerah kota sudah 100 persen, hanya daerah pinggiran yang belum terjangkau, seperti daerah Kabupaten Berau, Kubar dan daerah Nunukan Provinsi Kaltara," ujar Francky.
Tingkatkan jaringan ke wilayah perbatasan
Berdasarkan data yang dirilis oleh PT XL Axiata, tingkat coverage area jaringan provider seluler XL saat ini sudah mencapai 90 persen. Khusus untuk wilayah perkotaan sudah mencapai 100 persen.
Hingga akhir tahun 2019, jumlah BTS untuk jaringan XL Axiata di Kalimantan Timur mencapai sekitar lebih dari 2100 BTS, jumlah tersebut termasuk lebih dari 1600 BTS untuk mendukung jaringan 3G/4G. Jumlah tersebut meningkat sekitar 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY).
"Kalau di perkotaan kita sudah mencapai 100 persen, 10 persen sisanya adalah kawasan perbatasan dan pedalaman," ungkapnya.
Ia menjelaskan, pada tahun 2020 ini, akan terus meningkat perluasan jaringan XL sehingga mampu menjangkau hingga ke wilayah perbatasan.
"Untuk mendukung pemerataan pembangunan di bidang teknologi informasi
Tak hanya melirik IKN, XL Axiata turut merambah ke kawasan pinggiran yang belum tersentuh layanan jaringan seluler," katanya.
Abu Dhabi Dilibatkan dalam pembangunan ibu kota baru
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan kunjungan ke Abu Dhabi.
Berjumpa dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Mohamed bin Zayed.
Saat berada di Abu Dhabi, Presiden Jokowi pun singgung soal Ibu Kota Negara Indonesia yang akan dipindahkan dari Jakarta ke Kalimantan Timur, yang lokasinya berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Kali ini Presiden Joko Widodo meminta Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Negara RI yang baru di Kalimantan Timur.
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyampaikan, Presiden menjadikan Mohamed sebagai ketua dewan pengarah
Ini sebagai upaya melibatkan semua pihak di dalam dan luar negeri dalam membangun ibu kota baru di Kutai Kartanegara - Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca Juga:
• Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Berikut Daftar Pemenang dan Desain
• Selain Resmikan Tol dan Lihat Ibu Kota Baru di Penajam, Jokowi Bakal Lakukan Ini di Balikpapan
• 3 Juara Sayembara Desain Ibu Kota Baru Bersinergi, Jadwal Pelaksanaan Konstruksi Fisik di Sepaku
• Inilah Pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Baru, Tema Nagara Rimba Nusa Jadi Juara I
"Presiden mencoba melibatkan semua pihak secara internasional di dalam upaya untuk membangun ibu kota baru.
Karena Presiden ingin ibu kota baru jadi persembahan Indonesia untuk dunia," kata Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/1/2020).
"Jadi bukan saja pekerjaannya, investasinya maupun kegiatan di riset teknologi, konservasi lingkungan, Presiden ingin melibatkan negara yang ada di dunia," ucap Fadjroel.
Permintaan agar Mohamed bin Zayed menjadi dewan pengarah ibu kota baru sebelumnya disampaikan langsung oleh Jokowi saat berkunjung ke Abu Dhabi.
Menurut Fadjroel, permintaan Presiden ke Mohamed mendapat respons positif.
Beliau sangat positif melihat rencana pemerintah membangun ibu kota baru
Dengan konsep yang ditawarkan sebagai kota yang berkelanjutan.
"Akan berusia seribuan tahun," ucap Fadjroel.
Menurut dia, ke depannya kemungkinan akan ada lagi tokoh dunia dari berbagai negara.
Juga diajak untuk menjadi dewan pengarah ibu kota baru RI.
Terlebih lagi, banyak negara telah menyatakan tertarik berinvestasi di lokasi ibu kota baru.
Seperti Jepang dan Korea Selatan.
BACA JUGA:
• Jokowi Mau Datang, Ini Permintaan Warga Penajam Dalam Pembangunan Ibu Kota Baru atau IKN
• Musim Hujan 5 Titik di Sepaku Ini Calon Lokasi Ibu Kota Negara Indonesia, Jadi Langganan Banjir
• Siap Hadapi Ekspansi Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur, Begini Persiapan Plaza Balikpapan
• Bangun 3 Bendungan Sumber Air Baku Bersih di Ibu Kota Baru, Masuk Dalam Desain, Lelang Tahun Depan
Saat pertemuan di Abu Dhabi, Presiden juga mengundang semua negara mana pun.
Baik dari Uni Emirat Arab, China, Eropa untuk bekerja sama membangun ibu kota baru," ucap Fadjroel.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan.
Nah, Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) meminta kepada Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ)
Ini untuk menjadi ketua dewan pengarah dalam pembangunan ibu kota negara baru.
Title-nya masih belum ditentukan, tetapi beliau akan berperan sebagai dewan pengarah bersama beberapa nama lain.
Dan Presiden menekankan bahwa
Dalam pembangunan ibu kota baru, untuk pembangunan gedung dan fasilitas pemerintahan dilakukan seluruhnya dengan dana APBN.
"Selain dari itu, akan dilakukan dengan dana swasta dan investasi," ujar Luhut dalam kunjungan kerjanya mendampingi Presiden ke Abu Dhabi, Senin (13/1/2020).
(Tribunkaltim.co)