Perayaan Imlek
Jelang Imlek 2020, 25 Patung Dewa di Bersihkan di Klenteng Guang De Miau Balikpapan
Menjelang Imlek 2020 sebanyak 25 patung dewa dewi di klenteng Guang De Miau Balikpapan dibersihkan
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
Sementara itu Hindro menjelaskan, patung dewa dewi ini tidak hanya ada di tempat ibadah umat Tionghoa saja.
Namun, tidak sedikit umat Tionghoa juga memasang patung dewa dewi di rumah masing-masing.
"Setelah dewa pergi ke langit patung tersebut seakan tak berpenghuni jadi kami bersihkan berikut kelenteng dan pernak perniknya," katanya.
Sementara itu, di kesempatan yang sama Tan Lili bersama anaknya mendatangi klentheng untuk menyampaikan rasa syukur telah diberi kemudahan selama tahun 2019.
"Minggu ini merupakan minggu terakhir sebelum imlek, saya harus ke klenteng untuk tetap melestarikan tradisi," kata Tan Lili.
Ia pun mengatakan hal ini merupakan tradisi leluhur yang perlu dilakukan.
Sembahyang akhir tahun pun dirasanya wajib dilakukannya, sebab bertepatan dengan seminggu sebelum datangnya Imlek, waktu di mana para dewa pergi ke kahyangan.
Para dewa diyakininya baru akan kembali pada lima hari setelah Imlek.
Dari penuturannya, puncak sembahyang Imlek biasanya akan terjadi pada tahun baru Imlek.
Umat akan datang berbondong-bondong datang ke klenteng untuk memanjatkan doa agar dimudahkan dalam menjalani kehidupan dalam satu tahun ke depan.
"Semenjak ibu saya nggak ada, saya sekarang yang meneruskan tradisi, saya rasa memang ini penting.
Dan perayaan Imlek sebenarnya dirayakan selama lima belas hari.
Di hari yang kelima belas itu, kita biasanya mengenal sebagai Cap Go Meh," jelasnya.
Tan lili juga mengingatkan jika Imlek berbeda dengan ibadah umat Islam atau Kristiani, Idulfitri atau Natal.
Idul Fitri atau Natal merupakan hari raya keagamaan, sedangkan Imlek sebenarnya bukan hari besar keagamaan.