Jelang Imlek, Pesanan Kue Keranjang di Wilayah Ini Turun Drastis, Perajin Ungkap Dugaan Penyebab

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, pesanan kue keranjang jelang hari raya Imlek tahun ini, menurun.

Editor: Doan Pardede
KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN
Kue keranjang atau biasa disebut juga dodol cina menjadi menu wajib setiap perayaan Imlek 

"Saya masih jual per keranjangnya Rp 21.000," sebut dia.

• Sejarah dan Makna Kostum, Berikut 5 Fakta Seputar Barongsai yang Meriahkan Perayaan Tahun Baru Imlek

• Tarif Mulai Rp 200 Ribu Rekomendasi 8 Hotel Murah di Gunungkidul untuk Liburan Tahun Baru Imlek 2

Kendati tahun ini usaha warisan keluarganya itu sedang lesu, namun Lili bertekad akan tetap memproduksi kue yang punya nama asli Nian Gao ini.

"Ini usaha turun temurun, warisan dari papah. Sudah hampir 40 tahun. Jadi, sudah menjadi kewajiban saya untuk tetap meneruskannya dalam kondisi apapun," kata Lili sembari berharap, ada peningkatan pesanan mendekati perayaan Imlek pada 25 Januari nanti.

Sejarah kue keranjang

Menurut cerita, pada musim semi dan musim gugur (722–481 SM), China terbagi menjadi beberapa kerajaan kecil dan orang-orang menderita karena perang.

Raja membuat dinding yang kuat dibangun untuk melindungi wilayah dari serangan, raja pun mengadakan jamuan pesta untuk merayakan ide ini.

Rakyat pun tidak lagi dibuat khawatir dengan perang.

Namun tidak dengan Perdana Menteri Wu Zixu.

Menurut Wu, perang tidak bisa dipandang enteng.

Tembok yang kuat memang merupakan perlindungan yang baik, tetapi jika musuh mengepung kerajaan, tembok itu juga merupakan penghalang keras bagi diri kita sendiri.

"Jika keadaan benar-benar buruk, ingatlah untuk gali lubang di bawah dinding," kata Wu.

Bertahun-tahun kemudian, setelah Wu Zixu meninggal, kata-katanya menjadi kenyataan.

Banyak orang mati kelaparan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved