Bukan Pembunuh Balita Tanpa Kepala, Dua Guru PAUD Yusuf Gazali Jadi Tersangka Polisi, Ini Responnya
Bukan pembunuh balita tanpa kepala, dua guru PAUD Yusuf Gazali jadi tersangka polisi, ini responnya
Keringat kecil menetes dari wajah keduanya.
Mereka pasrah atas proses hukum yang mereka jalani.
Keduanya mengaku tak tahu ke mana Yusuf Gazali pergi saat hilang dari ruang kelas PAUD di Jalan Wahab Syahranie, Jumat (22/1/2020).
"Kami tidak nyangka berujung begini.
Kami pasrah," kata Marlina di ruang penyidik.
Pengakuan Marlina, saat Yusuf hilang dirinya sedang ke toilet.
Di ruang kelas ada tujuh anak yang dijaga rekannya.
"Waktu saya tinggal ke toilet itu tidak sampai 5 menit begitu pulang sudah Yusuf sudah tidak ada," kata Marlina.
Sementara, Tri Supramayanti yang menjaga ketujuh anak tersebut, mengatakan Yusuf luput dari pengawasannya.
Dia tak mengetahui jejak Yusuf, karena sibuk membujuk anak lain yang rewel.
"Tujuh anak itu Yusuf yang paling tua.
Yang lain, ada yang bayi, ada juga yang usia 2 tahunan.
Yusuf kemungkinan keluar lewat pintu," kata Yanti, sapaan Tri Supramayanti.
Sejak itu semua guru yang ada di PAUD itu tak tahu ke mana Yusuf pergi.
Hingga sepekan kemudian, Minggu (8/1/2020) ditemukan jasad balita tanpa kepala di anak sungai Jalan Pangeran Antasari.
Hasil tes DNA menyebut balita tanpa kepala itu adalah Yusuf Gazali.
Yanti sudah menjadi pengasuh di PAUD itu selama dua tahun empat bulan.
Sementara, Marlina sudah 10 tahun, sejak usianya 16 tahun.