Breaking News

Jadi Buruan Jelang Imlek, Fakta Lain di Balik Mahalnya Ikan Dewa, Bawa Keberuntungan hingga Khasiat

Ikan dewa menjadi salah satu jenis hewan yang diburu warga Tionghoa menjelang Hari Raya Imlek, termasuk di tahun 2020 ini

Editor: Doan Pardede
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN
HARI RAYA IMLEK - Pekerja menunjukkan ikan dewa di pusat budidaya di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Menjelang hari raya Imlek yang jatuh pada Sabtu (25/1/2020) mendatang, masyarakat Tionghoa telah menyiapkan berbagai macam tradisi, termasuk sajian spesial.

Ikan dewa menjadi salah satu jenis hewan yang diburu warga Tionghoa menjelang Imlek.

Ikan yang memiliki nama latin Tor soro ini diyakini dapat membawa keberuntungan.

Harganya pun terbilang fantastis.

Untuk ikan dengan berat 1 kilogram di pusat budidaya ikan dewa, Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dijual dengan harga Rp 1 juta.

• Jelang Imlek, Balikpapan Plaza Suguhkan Atraksi Barongsai, Begini Keseruannya

• Imlek, Mengenang Peran Gus Dur Dibalik Kebebasan Merayakan Tahun Baru China di Indonesia

• Fangshen Akbar Sambut Imlek 2020, Warga Tionghoa Lepas 1.200 Kilo Lele dan Patin ke Sungai Segah

• Liburan Tahun Baru Imlek 2020 di Semarang, Rekomendasi 7 Hotel Murah di Bandungan Mulai Rp 150 Ribu

Ikan dengan nama lokal tambra atau lempon ini banyak dikonsumsi pada saat perayaan Imlek.

Hewan itu juga kerap menjadi hiasan di dalam akuarium karena memiliki bentuk yang indah.

Pemilik budidaya ikan dewa di Kabupaten Banyumas Muhamad Kurniawan mengatakan, beberapa kalangan menganggap binatang tersebut punya energi positif.

Bahkan tidak sedikit yang mensakralkan.

"Historisnya ikan ini memiliki strata sosial yang tinggi, konon dulu ikan ini dikonsumsi oleh para raja. Ikan ini juga ada reliefnya di Candi Borobudur," kata Iwang, sapaan akrab Muhamad Setiawan saat ditemui, Selasa (21/1/2020).

Menurut Iwang, harga ikan dewa melambung tinggi karena budidayanya cukup sulit.

Proses pemijahan ikan tersebut memerlukan perlakuan khusus dibanding ikan pada umumnya.

"Saya melakukan budidaya sejak 2008. Ukuran ikan terbesar bisa sampai 12 kilogram, tapi sudah mati. Ikan ini memiliki habitat di perairan yang deras," ujar Iwang.

Terlepas dari berbagai mitos yang diyakini, kata Iwang, ikan dewa juga memiliki kandungan omega 3 tinggi.

Salah satu pekerja Kholil mengatakan, menjelang Imlek banyak permintaan ikan dewa dari berbagai kota.

• Sejarah dan Makna Kostum, Berikut 5 Fakta Seputar Barongsai yang Meriahkan Perayaan Tahun Baru Imlek

• Tarif Mulai Rp 200 Ribu Rekomendasi 8 Hotel Murah di Gunungkidul untuk Liburan Tahun Baru Imlek 2

Pengiriman dilakukan sejak sebulan sebelum Imlek.

"Imlek biasanya banyak, kalau bulan sebelumnya omset Rp 75 juta per bulan, menjelang Imlek bisa sampai Rp 100 juta. Pengiriman ke Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Ciamis, Padang, kirim ke Malaysia dulu juga pernah, kalau ke Bogor kirim rutin," kata Kholil.

Ikan dewa yang dikirim mulai dari ukuran kecil untuk pembenihan dan ukuran besar untuk dikonsumsi.

Kholil mengatakan, ikan dewa yang dikonsumsi biasanya dimasak menjadi sop atau pepes.

"Kalau digoreng enggak enak, ya seperti ikan-ikan lainnya. Lebih enak kalau disop atau dipepes, rasanya beda dengan ikan lainnya," ujar Kholil.

Menikmati salmon Yee Shang Ala Wyndham Surabaya di Malam Tahun Baru Imlek

Menjelang Imlek yang jatuh pada Sabtu (25/1/2020) mendatang, masyarakat Tionghoa telah menyiapkan berbagai macam tradisi, termasuk sajian spesial.

Satu di antara menu yang selalu disiapkan yakni yee shang.

Sajian yang dihidangkan sebagai makanan pembuka ini biasanya disantap saat hari Renri, hari ketujuh bulan pertama kalender Imlek.

Nova Nirwana, director of sales and marketing Wyndham Surabaya menyampaikan, yee sang menjadi salah satu menu utama menjelang malam tahun baru Imlek.

Oleh karena itu, ia melanjutkan, pihaknya pun tak ketinggalan menyiapkan sajian tersebut pada Jumat (21/1/2020) malam mendatang.

"Sebagai sajian khas Imlek, kami mempersiapkan yee shang yang dapat dinikmati oleh keluarga. Yee Shang merupakan salad ikan salmon segar dengan berbagai sayuran," ungkap Nova, Selasa (21/1/2020).

• Dari Hidangan Pembuka hingga Penutup Berikut ini 6 Kuliner di Pasar Imlek Semawis 2020 Kota Semarang

• Ingin Liburan Tahun Baru Imlek di Gunung Bromo, Inilah Panduan dari Jakarta dan Harga Tiket Masuknya

Indra Herawan, executive chef Wyndham Surabaya menambahkan, beragam sayuran yang menjadi bahan pembuatan yee shang antara lain adalah pikel jahe, pikel bawang bombay, dan pikel wortel yang dipotong halus.

Kemudian ditambah irisan pikel melon, lobak, mentimun segar, wijen madu, dan perasan lemon. Sementara daging yang digunakan adalah ikan salmon.

PERAYAAN IMLEK 2020 - Sejumlah staff dan chef melakukan tradisi Yee Shang Ya di Hotel Wyndam Surabaya, Selasa (21/1/2020). Tradisi ini dilajukan untuk menyambut tahun baru imlek dan harapan yang lebih baik.
HARI RAYA IMLEK - Sejumlah staff dan chef melakukan tradisi Yee Shang Ya di Hotel Wyndam Surabaya, Selasa (21/1/2020). Tradisi ini dilajukan untuk menyambut tahun baru imlek dan harapan yang lebih baik. (surabaya.tribunnews.com/sugiharto)

Selain salmon, Indra mengatakan, bisa pula menggunakan ikan tuna. Namun, karena pihaknya ingin lebih eksklusif, maka dipilihlah salmon.

"Bahan-bahan tersebut diletakkan dalam satu piring. Menurut tradisi, ketika diaduk dengan saus, ikan dan sayuran harus diangkat tinggi-tinggi di atas piring," kata chef Indra.

Semakin tinggi yee shang terangkat, lanjutnya, maka semakin melimpah rezeki pada tahun yang baru.

Makanan ini diaduk bersama oleh orang-orang yang duduk pada satu meja sambil melantunkan doa dan saling mengucapkan selamat tahun baru Imlek.

"Sebagai bentuk rasa syukur, orang-orang saling mengucapkan doa. Mulai untuk kelancaran rezeki, keharmonisan berumah tangga, dan sebagainya," ia memaparkan.

Masing-masing bahan dalam sepiring yee shang pun, kata Indra, juga memiliki makna. Seperti melon yang melambangkan awet muda, jahe yang melambangkan keberanian, biji wijen yang melambangkan kesuburan, salmon yang melambangkan kelangsungan keberkahan, dan sebagainya.

"Semua bahan-bahan itu dicampur menjadi satu yang menyimbolkan kelangsungan hidup dan kemakmuran bersama," papar Indra.

Saat disantap, yee shang memberikan cita rasa yang beragam, mulai dari manis, asam, sampai asin. Ada juga sensasi segar dan pedas.

Pada zaman dulu, Indra mengatakan, tidak banyak yang mengenal tradisi ini di Surabaya. Hanya dikenal oleh kelompok Tionghoa saja.

"Namun, seiring berjalannya waktu dan maraknya teknologi, tradisi ini juga banyak dikenal oleh orang-orang yang bukan Tionghoa," Indra menyampaikan.

Selain salmon yee shang, Nova menambahkan, pihaknya juga menyediakan all you can eat buffet dinner dan makanan khas Imlek seperti dim sum corner, duck szechuan, dan mantau.

"Untuk menambah kemeriahan, kami juga menyiapkan berbagai acara menarik mulai dari lion dance hingga live music," pungkasnya.

• Fangshen Akbar Sambut Imlek 2020, Warga Tionghoa Lepas 1.200 Kilo Lele dan Patin ke Sungai Segah

• Jelang Senja Atraksi Barongsai Akrobat Energik, Digelar Plaza Balikpapan 19 Januari, Ramaikan Imlek

• Sejarah dan Makna Kostum, Berikut 5 Fakta Seputar Barongsai yang Meriahkan Perayaan Tahun Baru Imlek

• Banyak Spot Instagramable, Berikut 8 Tempat Wisata di Kota Bogor untuk Liburan Tahun Baru Imlek 2020

(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved