Breaking News

Tingkat Ekonomi Membaik, Jumlah Penduduk Miskin di Kota Balikpapan Menurun Drastis, Ini Catatan BPS

Jumlah penduduk miskin di Balikpapan menurun secara drastis, BPS Balikpapan mencatat penyebabnya adalah ekonomi Kota Balikpapan membaik

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co, Siti Zubaidah
ilustrasi kawasan bisnis Kota Balikpapan yang berada di pusat kota 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Jumlah penduduk miskin di Kota Balikpapan menurun secara drastis, dari data Badan Pusat Statistik ( BPS ) Balikpapan mencatat bahwa penyebabnya adalah ekonomi Kota Balikpapan yang membaik.

Kepala BPS Balikpapan Ahmad Zaini mengatakan, penduduk miskin turun dari angka 2,6 persen menjadi 2,42 persen, atau menurun sekitar 800 orang.

"Penyebab turun pertama masyarakat miskin itu merupakan masyarakat yang berpendapatan rendah, dengan perekonomian Balikpapan membaik tentunya masyarakat miskin ikut berkurang karena mereka melakukan kegiatan ekonomi," kata Ahmad Zaini kepada Tribun Kaltim, Rabu (22/2/2020)

Di Balikpapan penduduk miskin tercover melalui aplikasi disetiap Kelurahan, kemudian penduduk miskin yang terdaftar itu ada semacam kegiatan produktif diberikan modal, dan keterampilan dari Pemerintah yakni Dinas Sosial.

"Bsa melalui sektor industr, mengadakan industri mikro atau industri kecil, industri rumah tangga yang disesuaikan dengan keterampilan mereka, namun tetap berkembang," ujar Ahmad Zaini.

Dengan demikian pertumbuhan ekonomi membaik di Balikpapan maka penduduk miskin itu terangkat, dan ekonominya bergerak naik.

Baca Juga;

Dua Pengasuh Yusuf Gazali di PAUD Ditetapkan Sebagai Tersangka, Antara Pasrah dan Sulit Menerima

Temuan Mayat Balita Tanpa Kepala, Guru PAUD Samarinda Ini Tersangka, Begini Respon Ayah Yusuf Gazali

Statistik German Rivero Rekomendasi Mario Gomez, Buat Arema FC Tak Minat Lagi Striker Persib Bandung

Duo Brasil Belum Puaskan Robert Rene Alberts, Persib Cari Striker Asing Lagi?

"Pendapatan orang miskin itu juga ikut naik. Di atas garis kemiskinan. Garis kemiskinan dihitung dari berapa jumlah pendapatan mereka selama sebulan, dan dihitung dengan pengaruh kenaikan inflasi," tuturnya.

Menurut Ahmad Zaini, kalau inflasi terjadi maka harga barang naik, baju sekolah naik, dan lainnya ikut naik, sehingga otomatis mempengaruhi garis kemiskinan.

"Karena inflasi Balikpapan hanya 1,88 persen saja, jadi dibandingkan dengan tahun kemarin turun, tahun kemarin 3,13 peren," katanya

BPS Balikpapan pun tidak bisa memberitahukan dimana wilayah terbanyak penduduk miskinnya.

"Data mikro ada di Dinas Sosial, sebab BPS sample yang diambil berdasarkan survey tidak membeberkan data by name dan by addres," ujarnya.

Sementara, rilis dari BPS Kaltim, mencatat jumlah penduduk miskin di Kalimantan Timur pada September 2019 sebanyak 220,91 ribu ( 5,91 persen ).

Pada Maret 2019 sebanyak 219,92 ribu ( 5,94 persen ), berarti jumlah penduduk miskin secara absolut bertambah 990 orang ( namun secara persentase turun 0,03 persen poin ).

Selama Maret 2019 – September 2019, garis kemiskinan ( GK ) naik sebesar 4,85 persen, yaitu dari Rp.609.155,- per kapita per bulan pada Maret 2019 menjadi Rp.638.690,- per kapita per bulan pada September 2019.

Baca Juga;

Pengakuan Aji Santoso Singgung Peluang Andik Vermansah dan Osvaldo Haay Perkuat Persebaya Surabaya

Sahabat Lina Zubaedah Ungkap Sejumlah Aset Mantan Istri Sule Dikelola Saudara Teddy, Termasuk Ruko

Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 22 Januari 2020, Sagitarius Butuh Terapi, Pisces Liburan Keluarga

Segera Menikah, Ini 7 Fakta Calon Istri Sule: Ternyata Baru Kenal, Tak Ingin Seperti Mendiang Lina

Periode Maret 2019 – September 2019, Indeks Kedalaman Kemiskinan naik dari 0,910 pada keadaan Maret 2019 menjadi 0,991 pada keadaan September 2019. Indeks Keparahan Kemiskinan juga naik dari 0,210 menjadi 0,242 pada periode yang sama.

Pada September 2019, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk yang diukur oleh Gini Ratio tercatat sebesar 0,335. Angka ini naik sebesar 0,005 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2019.

Pada September 2019, distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 20,43 persen. Artinya pengeluaran penduduk masih berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah. (dha)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved