Jutaan Orang Lakukan Perjalanan Internasional saat Imlek, Virus Corona Kini Picu Kecemasan di China
Ilmuwan China berhasil mengidentifikasi jenis virus yang menyebabkan wabah pneumonia di kota Wuhan sebagai virus corona (coronavirus) jenis baru.
Kondisi ini semakin menambah kekhawatiran saat libur tahun baru Imlek, yaitu saat lebih dari 400 juta orang akan melakukan perjalanan domestik maupun internasional.
Virus ini membawa kekhawatiran tersendiri karena hubungannya dengan sindrom pernafasan akut parah atau SARS yang pernah menewaskan hampir 650 orang di seluruh daratan China dan Hongkong pada tahun 2002 hingga 2003.
Seorang laki-laki diisolasi di Brisbane, Australia, setelah dicurigai terjangkit Virus setelah kembali dari kunjungan ke Wuhan.
Komisi Kesehatan Nasional China mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirimkan tim ke seluruh provinsi untuk mengawasi pencegahan wabah. Mereka menggambarkan bahwa situasi masih terkontrol.
Penularan antar-manusia Virus Corona ditularkan antara hewan dan orang.
Wabah di Wuhan dihubungkan dengan pasar makanan laut yang kini telah ditutup, di mana hewan-hewan hidup dijual.
World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa hewan menjadi kemungkinan terbesar sumber Virus berasal dari hewan dengan penularan terbatas antar-manusia yang melakukan kontak intens.
WHO mengatakan bahwa pihaknya akan mengadakan sebuah pertemuan darurat di Jenewa pada Rabu (22/1/2020) untuk mendiskusikan Virus Corona ini.
Asisten Profesor dari Yale School of Public Health, Xi Chen, mengatakan bahwa kemungkinan penularan dari manusia ke manusia menjadi besar dengan banyaknya kasus wabah yang terkonfirmasi.
"Sulit untuk melihat semua kasus ini bersumber dari hewan-hewan dari pasar yang sama," ungkapnya sebagaimana diberitakan The Guardian.
Pihak berwenang masih tidak dapat mengidentifikasi sumber infeksi.
Kondisi ini menjadi penghambat pemerintah untuk mengontrol wabah.
Sementara itu, sejak 1 Januari 2020, pasar makanan laut Huanan telah ditutup. Akan tetapi, sejumlah kasus justru dialami oleh para pasien yang tidak pernah mengunjungi pasar tersebut.
"Apa yang menjadi perhatian saya adalah sumber infeksi. Kita tidak tahu. Padahal, itu adalah hal yang terpenting. Tanpa mengetahuinya, kita tidak tahu bahayanya dan seberapa sulitnya ia," ungkap Chen.
Kekhawatiran
Pengamat dan warga khawatir tentang kemungkinan memburuknya wabah ini sebagaimana terjadi pada SARS tahun 2003.
Pihak berwenang telah menyarankan warga menjelang tahun baru Imlek yang jatuh tanggal 25 Januari, untuk memperhatikan gejala seperti demam, batuk, kesulitan pernapasan, dan pneumonia.
Hingga kini, WHO belum merekomendasikan pelarangan perjalanan.
Pun, dengan pihak berwenang China. Sementara, pedagang dari pasar makanan laut yang kini tutup mengatakan bahwa mereka tidak lagi terlalu khawatir.
Mereka melihat Virus tersebut hanya sedikit lebih parah dari flu.
Salah seorang pedagang bernama Li mengatakan bahwa beberapa pedagang yang mungkin terjangkit Virus tidak akan melapor. Sebab, mereka takut dengan dampaknya pada bisnis dan akan dikarantina.
Antisipasi Virus Corona, Batam Siagakan 11 Thermal Scanner di Pelabuhan dan Bandara
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam mengaktifkan 11 thermal scanner atau pemindai suhu tubuh untuk mendekteksi masuknya Virus Corona yang sedang merebak di China.
Seperti diketahui, Virus Corona atau pneumonia Wuhan pertama kali merebak di kota Wuhan, China.
Hingga saat ini telah menewaskan 4 orang warga setempat akibat terpapar Virus tersebut.
Kabid Pengendalian Karantina dan Survilance dan Epideniologi KKP Kelas I Batam, Romer Simanungkalit mengatakan, 11 thermal scanner diaktifkan di setiap pintu masuk pelabuhan dan bandara.
Misal di pelabuhan laut negara seperti pelabuhan ferry internasional Sekupang, Harbourbay, Batam Centre hingga pelabuhan ferry internasional Nongsa.
Kemudian di bandara hang nadim Batam juga dilakukan pemasangan alat pendeteksi suhu tubuh atau thermal scanner tersebut.
"Ada 11 unit kami pasang seluruhnya," kata Romer melalui telepon, Rabu (22/1/2020) malam.
Romer mengaku sejak pagi tadi hingga malam hari belum ada temuan atau yang terdeteksi terjangkit atau terpapar Virus Corona dari asal China ini.
"Sebenarnya antisipasi Virus Corona ini telah dilakukan sejak awal Januari lalu. Namun untuk alatnya baru dalam beberapa hari ini setelah Virus ini mewabah di China hingga merengut nyawa 4 orang warga China itu sendiri," jelasnya.
Masker dan sarung tangan
Ia juga mengatakan, selain menyiagakan thermal scanner, pihaknya juga menyiagakan alat pendukung lainnya seperti masker dan sarung tangan.
Romer juga mengaku saat ini pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesahatan Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk upaya penanganan bila mana ada warga Batam atau wisatawan yang terpapar gejala Virus ini.
"Kami juga menyiagakan seluruh armada ambulan yang dimimiki KKP di setiap pelabuhan ferry internasional dan bandara Hang Nadim," kata Romer.
"Agar apabila ada temuan, pasien akan lebih cepat dirujuk ke rumah sakit yang telah ditunjuk untuk merawat pasien terpapar Virus Corona ini," pungkasnya.
• Salah Satunya Mengurangi Gula Darah, Berikut ini 6 Manfaat Lidah Buaya bagi Kesehatan Tubuh
• Camilan Sehat yang Mengenyangkan, Berikut ini Manfaat Kacang Polong Bagi Kesehatan Tubuh
• Bisa Mencegah Risiko Terjadinya Kanker, Berikut Sederet Manfaat Paprika untuk Kesehatan Tubuh
• Hanya Berlaku Tiga Hari, Promo KFC 5 Potong Ayam Cuma Rp 49.545 Berakhir hingga 23 Januari 2020
(*)