Tahu Ada Rencana Penghapusan ASN Berstatus Tenaga Kontrak, Honorer Bontang Was-was
Rencana penghapusan secara bertahap ASN berstatus tenaga kontrak atau honorer oleh pemerintah pusat menuai respon beragam.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Rencana penghapusan secara bertahap ASN berstatus tenaga kontrak atau honorer oleh pemerintah pusat menuai respon beragam. Tak terkecuali tenaga honorer di lingkungan Pemerintahan Kota Bontang yang dibuat was-was, bila rencan tersebut benar terjadi.
Salah satu honorer di lingkungan Pemkot Kota Bontang yang enggan disebut namanya, mengaku khawatir dan was-was mengetahui rencana tersebut. Baginya persaingan kerja sangat berat di Kota Bontang dewasa kini.
"Saya jelas khawatir karena masih baru sebagai tenaga honorer di pemerintah," katanya.
Dengan nada berat, bagi wanita berhijab ini berkata sebenarnya tak masalah dengan rencana pemerintah tersebut, namun berbeda situasi bagi honorer yang telah mengabdikan dirinya selama belasan tahun.
"Khusus tenaga non PNS yang sudah puluhan atau belasan tahun mengabdi langsung angkat saja jadi PNS," ujarnya.
Bila tak bisa langsung diangkat jadi PNS, minimal sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ( PPPK ), tanpa harus mengikuti seleksi.
Baca Juga;
Diam-diam Persija Tak Cuma Incar Wonderkid Persebaya, Anak Asuh Dragan Djukanovic Juga Dipantau
RESMI Victor Moses Jadi Kepingan Eks Liga Inggris di Inter Milan, Tinggal Christian Eriksen
Dijodohkan dengan Ariel NOAH, Gofar Hilam dan Ivan Gunawan, Ternyata Begini Pria Idaman Wika Salim
Kerangka Persib Musim Depan Sudah Terbentuk, Robert Rene Alberts Tinggal Tunggu 2 Sosok Ini
"Kami yang baru-baru ini maklumlah. Masih ada seleksi P3K. Tapi yang lama ini kasihan mereka sudah tua, angkat saja langsung sebagai bentuk penghargaan," pintanya.
Apabila skema penghapusan PNS berstatus honorer terjadi, kemudian memaksimalkan PPPK. Ia pun berharap agar aturan PPPK dan PNS harus disesuaikan.
"Sama aturannya juga samain dengan PNS. Masa aturan di P3K kalau sakit sebulan langsung diberhentikan, sementara PNS enggak," ucapnya.
Sementara honorer lainnya, yang juga enggan dipublikasikan identitasnya mengaku bahwa rencana tersebut dapat berimplikasi terhadap naiknya angka pengangguran di Kota Bontang.