Perayaan Imlek
Virus Corona yang Berasal dari China Bikin Perayaan Tahun Baru Imlek 2020 Dibatalkan, Bandara Siaga
Virus Corona yang berasal dari China bikin perayaan Tahun Baru Imlek 2020 dibatalkan, Bandara siaga.
TRIBUNKALTIM.CO - Virus Corona yang berasal dari China bikin perayaan Tahun Baru Imlek 2020 dibatalkan, Bandara siaga
Kemeriahaan perayaan Imlek 2020 atau yang dikenal juga dengan sebutan Festival Musim Semi, terganggu.
Bahkan, kota ini membatalkan perayaan Imlek 2020 yang rencananya digelar secara besar-besaran.
Larangan perayaan Imlek 2020 ini diterbitkan guna mencegah penyebaran Virus Corona, lebih luas lagi.
Dilansir dari Kompas.com, pihak berwenang di Beijing telah membatalkan semua perayaan Tahun Baru Imlek secara besar-besaran.
Guna mencegah penyebaran Virus Corona di Kota Wuhan, China.
• Jelang Imlek, Balikpapan Plaza Suguhkan Atraksi Barongsai, Begini Keseruannya
• Imlek, Mengenang Peran Gus Dur Dibalik Kebebasan Merayakan Tahun Baru China di Indonesia
• Fangshen Akbar Sambut Imlek 2020, Warga Tionghoa Lepas 1.200 Kilo Lele dan Patin ke Sungai Segah
• Liburan Tahun Baru Imlek 2020 di Semarang, Rekomendasi 7 Hotel Murah di Bandungan Mulai Rp 150 Ribu
Adapun Tahun Baru Imlek berlangsung mulai tanggal 25 Januari hingga 8 Februari 2020.
Dilansir dari CNN, Biro Kebudayaan dan Pariwisata Beijing mengungkapkan, pembatalan perayaan besar-besaran ini juga termasuk pameran kuil yang dilaksanakan di Beijing pada Kamis (23/1/2020).
Pembatalan perayaan tersebut dilakukan demi mengurangi pengumpulan massa.
"Untuk mengendalikan epidemi, diputuskan untuk membatalkan semua acara berskala besar.
Termasuk pameran kuil di Beijing pada hari ini," ujar pernyataan dari Biro Kebudayaan dan Pariwisata Beijing.
Selain itu, mereka juga mengimbau masyarakat untuk memperkuat tindakan pencegahan dan mendukung keputusan Pemerintah Beijing.
Apabila ada perubahan kebijakan terkait perkembangan epidemi ( Virus Corona di Wuhan), maka pihaknya berjanji akan segera menyampaikan informasi tersebut ke masyarakat.
Harapannya semua warga dapat menikmati Festival Musim Semi mendatang.
Perkembangan Virus Corona
Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, Virus Corona lebih mudah menyebar dari orang ke orang daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Tercatat, virus ini telah menewaskan setidaknya 17 orang dan menginfeksi lebih dari 600 orang.
"Kami sekarang melihat penyebaran generasi kedua dan ketiga," ujar Ketua Komite WHO, Dr. David Heymann kepada CNN.
Adapun generasi ketiga merupakan seseorang yang terinfeksi setelah menangani hewan di pasar di Wuhan, China.
Kemudian, orang tersebut menyebarkan virus ke orang lain, yang selanjutnya tersebar hingga orang ketiga.
Menurut Heymann, Virus Corona awalnya tampak menyebar hanya melalui kontak yang sangat dekat yang biasanya akan terjadi dalam keluarga, seperti memeluk, mencium, atau berbagi peralatan makan.
Namun bukti yang diperoleh menunjukkan bahwa kontak yang lebih jauh juga dapat menyebarkan Virus Corona.
Misalnya, jika orang yang sedang bersin atau batuk di dekat wajah orang lain.
Kendati demikian, saat ini tidak ada bukti yang dapat membuktikan bahwa virus itu mengudara dan dapat menyebar melintasi ruangan, seperti flu atau campak.
Bandara APT Pranoro Ambil Sikap
Bandara APT Pranoto Samarinda melalukan siaga Virus Corona agar tak menyebar di Samarinda. Bahkan mereka telah membangun dua posko pemeriksaan
Belum melayani penerbangan internasional, bukan berarti Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (APTP) Samarinda tidak waspada dengan ancaman masuknya Virus Corona.
Bahkan, sejak virus ini merebak pada Desember lalu, Bandara Samarinda Baru ini buru-buru mengantisipasi dan mencegah masuknya virus asal China ini.
Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan dan Operasi Bandara Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APTP Samarinda, Rora Ardian mengungkapkan, kurang lebih dua pekan lalu posko thermoscan (Pemindai suhu tubuh) berdiri di Bandara APTP Samarinda.
“Kurang lebih dua pekan posko milik Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sudah ada di bandara,” ujarnya saat diwawancara awak Tribunkaltim.co, pada Kamis (23/1/2020), di Kantor UPBU APTP Samarinda.
“Kami menyatakan siaga atas adanya kejadian penyebaran virus Corona ini.
Jangan sampai, ada penumpang dari luar masuk ke Samarinda membawa virus tersebut. Kemudian, menulari masyarakat Samarinda,” lanjutnya.
Kesiagaan semakin ditingkatkan, dikatakan Rora, karena Bandara APTP Samarinda melayani penerbangan langsung (Direct) internasional dari dua bandara internasional di pulau Jawa. Sehingga, segala kemungkinan bisa terjadi.
“Kita melayani penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (Soeta), Jakarta dan Bandara Juanda, Surabaya.
Dua bandara itu melayani penerbangan internasional. Dan penerbangan langsung juga terkonek ke Bandara APTP Samarinda “ jelasnya.
Karena thermoscan hanya ada satu, Rora mengungkapkan, UPBU APTP Samarinda lebih fokus kepada pintu kedatangan saja.
Namun, untuk pelayanan kesehatan apabila diperlukan, dikatakan olehnya, petugas posko akan siap melayani di wilayah bandara.
“Alatnya cuman satu. Jadi, alatnya difokuskan di pintu kedatangan saja.
Tapi, petugas bisa mobile kalau diperlukan.
Dan Alhamdulillah, selama dibukanya posko sampai sekarang belum ada kasus masuknya virus corona,” bebernya.
Sebelumnya. merebaknya virus Corona dari negeri tirai bambu ( China ), yang telah merenggut 9 nyawa di negara itu membuat pemerintah Indonesia segera mengambil tindakan pencegahan.
Ada 135 pemindai suhu tubuh ( Thermoscan ) dipasang di pintu masuk kedatangan di bandara di seluruh Indonesia, untuk mencegah masuknya virus berbahaya itu. Salah satunya di Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto ( APTP ) Samarinda.
Meskipun belum melakukan penerbangan internasional, Kepala Bidang ( Kabid ) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( P2P ) Dinkes Kaltim, drg Soeharsono mengungkapkan, di Bandara APTP tetap dipasang Thermoscan untuk memindai suhu tubuh penumpang.
“Sudah kita instruksikan melakukan pengawasan dengan pemasangan Thermoscan di Bandara APTP Samarinda, untuk mencegah masuknya virus ini,” ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Kamis (23/1/2020), di Kantornya, Jalan AW Syahranie, Samarinda.
• Jelang Imlek, Balikpapan Plaza Suguhkan Atraksi Barongsai, Begini Keseruannya
• Imlek, Mengenang Peran Gus Dur Dibalik Kebebasan Merayakan Tahun Baru China di Indonesia
• Fangshen Akbar Sambut Imlek 2020, Warga Tionghoa Lepas 1.200 Kilo Lele dan Patin ke Sungai Segah
• Liburan Tahun Baru Imlek 2020 di Semarang, Rekomendasi 7 Hotel Murah di Bandungan Mulai Rp 150 Ribu
“Tapi yang paling efektif itu, pemasangan thermoscan-nya itu di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman ( SAMS ), Sepinggan, Balikpapan. Soalnya, bandara itu melayani penerbangan ke luar negri ( Internasional ),” ujarnya. .
Sebagai pelaksana kegiatan di bandara-bandara itu, Soeharsono mengatakan, seluruhnya diserahkan kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan ( KKP ) untuk melakukan pengawasan tersebut.
Bukan hanya berlaku di dua bandara ini saja tapi, dilakukan di 135 bandara di Indonesia. (*)