Berita Nasional Terkini
Pengamat Sebut Perintah Jokowi ke Relawan Jadi Sinyal Gibran Harus di Lingkar Kekuasaan Sampai 2034
Soal apa makna di balik arahan Jokowi kepada relawan untuk dukung Prabowo-Gibran 2 periode, pengamat politik mengungkap hal mengejutkan.
Penulis: Doan Pardede | Editor: Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO - Perintah mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kepada relawannya untuk mendukung pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto-Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dua periode masih terus menjadi sorotan.
Soal apa makna di balik arahan itu, pengamat politik dari Universitas Nasional (UNAS), Selamat Ginting, mengungkap hal mengejutkan.
Menurut Selamat Ginting, ada motif dan siasat politik di balik pernyataan Jokowi tersebut, yakni untuk mempertahankan Gibran, putra sulungnya, agar tetap berada di lingkaran kekuasaan.
Bukan hanya sampai 2026, tapoi Gibran harus ada di pemerintahan hingga 2034 mendatang.
Selain itu, dosen program studi Ilmu Komunikasi di UNAS dengan bidang keahlian jurnalisme tersebut menilai pernyataan Jokowi bisa menimbulkan tekanan terhadap Prabowo.
Baca juga: Gibran Diprediksi Sulit Dampingi Prabowo Lagi di 2029, Meski Jokowi Dukung 2 Periode
Kemudian, Selamat menyebut Jokowi juga ingin menunjukkan bahwa dia masih memiliki pengaruh meski tak lagi menjabat sebagai Presiden RI.
"Ya, tentu saja ini ada motif politik ya," kata Selamat, dikutip dari tayangan Bola Liar yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Sabtu (27/9/2025).
"Karena saya ilmuwan politik, tentu saja dari perspektif politik, dia ingin mengunci bahwa Gibran itu harus tetap berada di dalam radar kekuasaan," tambahnya.
"Bukan hanya hingga 2029 sampai 2034, sekaligus sebenarnya Jokowi juga ingin menunjukkan pada publik bahwa dia masih punya pengaruh politik yang sangat kuat pasca-lengser 2024," papar Selamat.
Menurut Selamat Ginting, motif maupun siasat politik ini justru bisa menjadi tekanan bagi Prabowo Subianto.
"Ini menunjukkan bahwa Jokowi itu sedang melakukan siasat politik," kata Selamat.
"Siasat politik itu bisa diartikan bahwa dia ingin mengunci lawan-lawan politik atau kawan-kawan politiknya bahwa Gibran itu harus tetap dalam radar kekuasaan," sambungnya.
"Dan ini juga artinya menekan Presiden Prabowo agar tetap menggunakan Gibran untuk periode selanjutnya," ujarnya.
Kemudian, Selamat menilai arahan dukungan Prabowo-Gibran dua periode ini justru bisa membuat Prabowo tidak nyaman karena masih terlalu dini.
"Nah, ini tentu saja membuat Presiden Prabowo tidak nyaman. Mengapa tidak nyaman? Karena, kalau orang Betawi bilang kira-kira 'Belanda masih jauh,'" tutur Selamat.
Baca juga: Kata Jokowi soal Perannya sebagai Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.