Kebugaran

Mendaki Gunung Bisa Cepat Membakar Kalori, Perhatikan Caranya yang Benar!

Mendaki Gunung Bisa Cepat Membakar Kalori, Perhatikan Caranya yang Benar!

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT
Mendaki Gunung Bisa Cepat Membakar Kalori, Perhatikan Caranya yang Benar! 

TRIBUNKALTIM.CO -- Mendaki gunung bisa cepat membakar kalori, perhatikan caranya yang benar!

Tidak semua olahraga harus dilakukan di gym. Lihat saja, mendaki gunung pun bisa menjadi cara terbaik untuk membakar kalori, sambil memeroleh udara segar.

Ditambah lagi, kebanyakan orang dapat mendaki gunung sesuai tingkat kebugaran mereka.

Begitu kata Marcus Shapiro, certified strength and conditioning specialist dan pemilik Fit for Trips.

"Saya pikir apa yang membuat hiking menjadi olahraga baik adalah kita memanfaatkan gerakan berjalan," kata Shapiro kepada Men's Health.

Meskipun tidak tampak berat seperti berlari di treadmill, rata-rata pria dengan berat 79 kilogram dapat membakar 450 kalori per jam saat mendaki di medan yang datar.

Tentu saja, jumlah kalori yang terbakar tergantung pada berbagai faktor, meliputi berat badan, berat ransel, medan di pendakian, serta kecepatan berjalan.

Berat badan Jumlah kalori yang dibakar saat melakukan aktivitas fisik tergantung pada berat badan.

Pria yang memiliki berat lebih akan membakar kalori yang lebih tinggi saat berolahraga, demikian menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Berdasarkan perkiraan CDC, seseorang yang beratnya 70 kilogram membakar sekitar 370 kalori pada satu jam pendakian, -lagi-lagi, tergantung medan dan kecepatan berjalan.

Berjalan lebih cepat akan meningkatkan detak jantung, yang juga berdampak pada pembakaran kalori.

Medan pendakian

Berjalan mendaki gunung jelas terasa lebih berat dibandingkan berjalan di medan datar. Dan, semua upaya ekstra itu terbayar dengan bertambahnya kalori.

Faktanya, kita mengerahkan sekitar 28 persen lebih banyak energi untuk berjalan di tanah yang tidak rata dan menanjak, dibandingkan permukaan datar.

Data itu didapat dari studi yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Biology pada November 2013 silam.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved