Bisa Idap Penyakit Stroke, Sama-sama Tidak Sehat, Ini Dampak Buruk Tidur Berlebih dan Kurang Tidur
Bisa Idap Penyakit Stroke, Sama-sama Tidak Sehat, Ini Dampak Buruk Tidur Berlebih dan Kurang Tidur
TRIBUNKALTIM.CO - Bisa idap penyakit stroke, Sama-sama tidak sehat, Ini dampak buruk tidur berlebih dan kurang tidur
Istirahat dan tidur yang cukup sangat memengaruhi kesehatan, berat badan, mood, dan bahkan kehidupan sehari-hari manusia.
Ketika masih kecil memang sebal rasanya jika disuruh tidur siang oleh orang tua.
Tapi setelah dewasa, waktu tidur justru bisa menjadi momen berharga dan paling dinanti-nanti.
Dan ternyata, tidur tidak hanya mampu menghilangkan rasa kantuk, tapi juga sangat baik untuk kesehatan jiwa dan raga.
• Minum Air Hangat Tak Selalu Baik untuk Kesehatan, Berikut 6 Risiko yang Patut Diwaspadai!
• Salah Satunya Mengurangi Risiko Kanker, 4 Manfaat untuk Kesehatan Mengkonsumsi Apel Beserta Kulitnya
• Tahu Makanan yang Populer di Indonesia, Ini Asal-usul hingga Manfaatnya Baik untuk Kesehatan Jantung
• Hari Terakhir Promo Superindo Periode 24-26 Januari 2020, Diskon hingga 50 %, Belanja jadi Hemat
Dilansir dari Kompas.com, riset membuktikan tidur malam 6-8 jam sehari bahkan sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Tidur melebihi atau kurang dari durasi tersebut, berpotensi meningkatkan risiko penyakit arteri koroner atau stroke.
Riset dilakukan dengan menganalisis data lebih dari sejuta orang dewasa.
Hasilnya, riset membuktikan berlebihan atau kurang tidur membuat jantung bekerja tak optimal.
Berdasarkan laporan Independent, riset ini telah dipresentasikan dalam Kongres European Society of Cardiology di Munich, Jerman.
Hasil riset menemukan mereka yang tidur kurang dari enam jam setiap malam dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner atau stroke, begitupula mereka yang terbiasa tidur lebih dari delapan jam.
Menurut periset, orang dewasa yang tidur kurang dari enam jam berisiko 11 persen lebih besar untuk mengalami arteri koroner atau stroke.

Sementara itu, mereka yang tidur lebih dari delapan jam mengalami peningkatan risiko hingga 33 persen.
"Temuan kami menunjukkan terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur dapat berdampak buruk bagi jantung," kata Dr Epameinondas Fountas, selaku pemimpin riset.
Ia juga mengatakan perlunya lebih banyak penelitian untuk menjelaskan hal ini.
"Tetapi kita tahu tidur memengaruhi proses biologis seperti metabolisme glukosa, tekanan darah, dan peradangan yang semuanya berdampak pada penyakit kardiovaskular," tambahnya.
Ia menyarankan agar kita tidur yang cukup.
Jangan sampai kita memiliki durasi tidur yang kurang atau berlebih, karena keduanya berbahaya bagi kesehatan.
Emily McGrath, perawat jantung senior di British Heart Foundation, mengatakan tidur malam yang nyenyak sangat penting untuk kesehatan tubuh.

"Ketika berbicara soal kesehatan jantung dan peredaran darah, penelitian besar ini menunjukkan adanya efek negatif dari tidur yang kurang dan berlebihan," paparnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar kita segera berkonsultasi dengan dokter jika memiliki masalah durasi tidur ini.
"Selain memiliki dampak negatif pada kualitas hidup, kurang tidur juga dapat berkontribusi untuk masalah kesehatan jantung di masa depan," tambahnya.
Selain itu tidur yang cukup juga sangat bermanfaat untuk kurangi resiko diabetes.
Jam tidur yang kurang diduga meningkatkan risiko penyakit ginjal, jantung, stroke, tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur, hormon stres naik, dan diabetes.
Tahukah Anda jika istirahat dan tidur yang cukup bisa memengaruhi reaksi tubuh terhadap insulin, yaitu hormon yang mengontrol tingkat glukosa atau gula darah?
Kurang tidur membuat kadar gula darah kita lebih tinggi dari batas normal. Akibatnya, kita pun lebih rentan terserang diabetes.
(Tribunstyle/Dhimas Yanuar)