Anjing Pintar Ini Selamatkan Majikannya dari Penyebaran Virus Corona di Wuhan, Begini Kejadiannya
Anjing Pintar Ini Selamatkan Majikannya dari Penyebaran Virus Corona di Wuhan, Begini Kejadiannya
Anjing Pintar Ini Selamatkan Majikannya dari Penyebaran Virus Corona di Wuhan, Begini Kejadiannya
TRIBUNKALTIM.CO - Seekor hewan peliharaan sukses menyelamatkan majikannya dari terjangkitnya Virus Corona di Wuhan.
Lewat indera keenamnya, seekor anjing memiliki insting untuk memberikan peringatan kepada sang majikan dari ancaman terinfeksi virus yang mematikan itu.
Sang majikan yang merupakan seorang wanita mengunggah kisah dirinya ketika diselamatkan oleh anjing peliharaannya itu lewat Facebook.
• Beredar Info Dugaan Pasien Virus Corona Dirawat di RSUD Tarakan, Direktur RSUD: Jangan Percaya Itu!
• Selasa 28 Januari Kantor Kesehatan Pelabuhan dan DKK Balikpapan Rapat Kordinasi Bahas Virus Corona
• Kelelawar Diduga Sumber Virus Corona, Sup Paniki Malah Diburu Turis di Manado, Jokowi Pernah Pesan
• Ada Penerbangan Internasional, Bandara SAMS Balikpapan Pastikan tak Ada Gangguan Akibat Virus Corona
Hewan selalu memiliki indera keenam untuk meramalkan potensi bencana berdasarkan perubahan lingkungan.
Tapi tidak itu saja, masih ada banyak lagi yang bisa diprediksi anjing peliharaan.
Baru-baru ini, seorang wanita asal Taiwan meneritakan kisah tentang anjing peliharaannya yang secara tidak langsung membantu dirinya lepas dari bahaya,
Dilansir dari Unilad, wanita itu berasal dari Taiwan.
Ia hendak melakukan perjalanan ke Wuhan, China, saat Virus Corona perlahan-lahan menyebar.
Tapi sebelum keberangkatan, anjing golden retriever kesayangannya melakukan kesalahan fatal, hingga dia terpaksa membatalkan keberangkatan.
Anjing itu menggigit paspornya, hingga robek beberapa halaman.
Wanita itu membagikan foto anjingnya di Facebook setelah hewan itu mengoyak paspor.
Ia meminta bantuan pada teman-teman online, apa yang harus dilakukan.
Karena paspor yang hancur, wanita itu harus membatalkan perjalanannya.
Dan tidak lama setelah itu, diketahui bahwa Virus Corona yang mematikan telah menyebar sangat luas di Wuhan.
Wanita itu kembali memposting cerita di Facebook, dan mengatakan bahwa anjing kesayangannya telah melindunginya.
“Kalian ingat paspor? Anjing ini benar-benar melindungi saya."
"Setelah paspor saya terkoyak, virus mulai menyebar ke tempat yang semula saya rencanakan."
"Jika saya memikirkannya sekarang, itu sangat menyentuh."
"Untungnya, anjing ini menghalangi saya untuk melakukan perjalanan,” tulisnya dalam keterangan.
Membaca kisah yang diunggah wanita itu, banyak warganet memuji anjing dan menyebutnya sebagai ‘anjing terbaik di dunia’ karena sudah menyelamatkan nyawa pemiliknya.
Sementara itu, China telah mengumumkan penyembuhan potensial untuk Virus Corona karena salah satu pasien dikatakan sedang dalam pemulihan.
Kemampuan Virus Corona untuk Menyebar Disebutkan Semakin Kuat
Dilasir dari Reuters, kasus penularan awal terjadi pada 8 Desember 2019.
Pada 31 Desember investigasi dimulai. Sebanyak 27 kasus pneumonia yang tidak diketahui asal mulanya terjadi.
Kemudian tanggal 1 Januari pasar tradisional makanan laut, Huanan, dicurigai sebagai sumber virus.
Lalu ditutup secara resmi. Pasar Huanan adalah sebuah pasar tradisional di Wuhan, yang menjual berbagai jenis hewan.
Pihak berwenang baru mengidentifikasi virus corona pada 10 Januari, setelah sebuah kasus kematian terjadi pada 9 Januari.
Berbagai negara meningkatkan kewaspadaannya. Mereka mengecek orang-orang yang baru saja pergi dari Wuhan dan China.
Kasus virus corona teridentifikasi di berbagai negara. Hari demi hari makin banyak negara yang mengonfirmasi warganya positif terjangkit Virus Corona.
Hingga Senin (27/1/2020) sore, Virus Corona diketahui telah menyebar ke 14 negara.
Negara-negara tersebut adalah Thailand, Hong Kong, Amerika Serikat, Macau, Taiwan, Australia, Singapura, Malaysia, Prancis, Jepang, Vietnam, Korea Selatan, Kanada, Nepal.
12 Mahasiswa dari Aceh Tertahan di Wuhan
Penyebaran virus Corona yang begitu masif membuat kota Wuhan ditutup untuk sementara waktu .
Penutupan tersebut membuat warga disana tak bisa keluar termasuk rombongan mahasiswa Indonesia .
Satu di antara mahasiswa Aceh yang terjebak di Kota Wuhan bernama Sapriadi (20).
Saat ini ia sedang menempuh pendidikan di Jilin International Studies University (JiSU) di Changchun China.
Pria asal Desa Gaseu, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat itu menjelaskan tujuannya mendatangi Kota Wuhan.
“Niat saya pertama ke Wuhan untuk liburan saja, tapi pada akhirnya saya tidak bisa ke mana-mana lagi." ungkap Sapriadi kepada Serambi News, Senin (27/1/2020).
Niat Sapriadi untuk berlibur berakhir menetap sementara di Kota Wuhan.
Ia pun mengaku hanya bisa berdiam di kamar saja.
"Untuk sementara saya hanya bisa menetap di Wuhan, karna semua akses transportasi ditutup."
"Jadi kami hanya bisa berdiam di kamar,” kata Sapriadi, satu di antara 12 mahasiswa yang terjebak di Kota Wuhan saat ini.
Menurutnya karena adanya virus corona yang membahayakan, otoritas China telah mengeluarkan larangan.
Larangan itu ditujukan untuk semua warga di Kota Wuhan untuk tetap berada di rumah masing-masing dan tidak dibolehkan berkeliaran di luar.
Sapriadi juga mengatakan ada 27 orang yang sekarang ada di China.
"Dua belas di antaranya terjebak di kota Wuhan, termasuk saya sendiri yang terjebak," tuturnya.
Harapan Sapriadi, Ia bersama dengan rekan-rekannya bisa segera keluar dari kota Wuhan.
Karena wabah virus corona itu terus meluas.
“Saya bersama teman-teman Mahasiswa lainnya, berharap kepada Pemerintah Indonesia, Gubernur Aceh, Bupati dan Wali Kota untuk memikirkan nasip kami saat ini di Wuhan."
"Bagaimana caranya kami harus bisa keluar dari sini, sebab virus mematikan itu terus meluas saat ini,” ungkap Sapriadi.
Dapat bantuan dana dari Pemprov Aceh
Soal kondisi dan ketersediaan makanan, lanjut Sapriadi, pihak Pemerintah Aceh telah membantu.
Para mahasiswa di Wuhan berjumlah 12 orang itu diberikan dana darurat sebesar Rp 50 juta.
“Alhamdulillah stock makanan untuk saat ini sudah cukup."
"Minggu (26/1/2020) Jam 17:14 sore dari pihak Pemerintah Aceh telah memberi bantuan darurat kepada Mahasiswa Aceh di Wuhan sebanyak 12 orang berupa uang tunai Rp 50 juta,” ujar Sapriadi.
Sebelumnya diberitakan, rekannya bernama Alfi Rian yang juga terjebak di Kota Wuhan membenarkan kucuran dana tersebut.
Menurutnya dana sebesar Rp 50 juta dikirim atas instruksi dari Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
Alfi menuturkan biaya itu diharapkan bisa membantu mahasiswa membeli stok makanan.
"Sudah ditransfer lima puluh juta ke rekening saya untuk biaya darurat awal," kata Alfi Rian kepada Serambi News melalui pesan suara Whatsapp, Minggu (26/1/2020).
Alfi mengaku juga sudah berkomunikasi langsung dengan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
"Pak Plt Gubernur minta kami untuk terus menjaga diri baik-baik."
"Beliau juga mengatakan Pemerintah Aceh terus berupaya untuk melakukan berbagai hal bagi kami," kata Alfi Rian.
"Kami tidak diisolasi tapi memilih menetap di kamar tidak keluar ke mana-mana," katanya.
Terakhir, Alfi Rian atas nama mahasiswa Aceh di Wuhan mengucapkan terima kasih kepada Plt Gubernur Aceh atas bantuan dana bagi mereka.
"Alhamdulillah soal stok makanan saat ini kami tidak terlalu khawatir karena Pemerintah Aceh sudah mengirim dana."
"Terima kasih kami ucapkan kepala Pak Plt Gubernur," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul: Selamatkan Nyawa dengan 'Indera Keenam,' Anjing Ini Koyak Paspor Majikannya Supaya Tidak Jadi Liburan ke Wuhan, Kota Asal Virus Corona di China: 'Anjing Ini Melindungi Saya', sebagian artikel tayang di Tribunnews.