Siaga Virus Corona, Dinkes Kaltara Agendakan Rapat Koordinasi, Masuk Daftar Wilayah Berpotensi
Pemprov Kalimantan Utara ( Kaltara ) menginstruksikan siaga akan ancaman masuknya virus Corona.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Pemerintah Provinsi ( Pemprov ) Kalimantan Utara ( Kaltara ) menginstruksikan siaga akan ancaman masuknya virus Corona.
Sebagai provinsi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Disebutkan Kalimantan Utara masuk daftar 13 wilayah potensi penyebaran virus Corona.
Olehnya itu Pemprov melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara akan menggelar rapat koordinasi.
Rencananya rapat koordinasi ini akan berlangsung di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tarakan, Selasa (28/1/2020) besok.
"Pemprov kan sudah ada instruksi besok rencananya dipimpin Dinkes Kaltara ada rapat koordinasi di KKP," ucap Kepala KKP Tarakan, Ahmad Hidayat, Senin (27/1/2020).
Rapat ini akan dihadiri oleh pihak-pihak terkait.
Selain Dinkes Kaltara, KKP dan juga pihak bandara maupun pelabuhan.
Pemeriksaan Ketat
Wabah virus Corona sudah ditemukan di dataran Malaysia.
Sedikitnya berdasarkan informasi yang dihimpun empat orang di Malaysia positif terserang virus yang berasal dari China ini.
Menanggapi perkembangan tersebut pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tarakan, Kalimantan Utara, mulai memperketat pemeriksaan.
Sebelumnya kota Tarakan masuk dalam 13 daftar wilayah yang rawan masuknya virus Corona ini.
Ini dikarenakan kota Tarakan menjadi salah satu wilayah yang cukup dekat dengan perbatasan negara tetangga.
Kedatangan internasional atau penerbangan dari Malaysia ke bandara Juwata Tarakan berlangsung selama tiga kali dalam sepekan.
Melalui jalur laut, Tarakan juga menjadi tujuan utama dari kapal-kapal penumpang Malaysia, selain melewati Nunukan dan kota-kota lainnya.
"Kita tetap siaga 1 sejak tanggal 19, dan sekarang makin diperketat," ucap Kepala KKP Tarakan, Ahmad Hidayat, saat dikonfirmasi, Senin (27/1/2020).
Sebelumnya penumpang pesawat asal Malaysia diperiksa di terminal kedatangan menggunakan thermal scanner atau pengukur suhu panas tubuh.
"Sekarang petugas diwajibkan melakukan pemeriksaan kepada seluruh penumpang penerbangan internasional di atas pesawat atau saat mendarat sebelum mereka turun," ungkapnya.
Pemeriksaan di atas pesawat ini menurut Ahmad Hidayat sudah melalui persetujuan pihak bandara maupun maskapai terkait.
"Jadi kami periksa satu-satu penumpangnya memakai thermometer infrared," paparnya.
Selain di bandara, KKP juga memperketat pemeriksaan di pelabuhan-pelabuhan penumpang dan barang.
Sejumlah petugas juga disiagakan di pelabuhan-pelabuhan yang memiliki jadwal kedatangan asal Malaysia dan negara lainnya.
"rata-rata labuh di Tanjung Batu dan Tanjung Pasir, selain penumpang pesawat dan ferry yang lewat Malundung, juga kapal-kapal cargo kita periksa bahkan kami datangi kapal-kapal barang ini saat masih ada di tengah (laut)," tutupnya.
Hingga saat ini, sudah 12 negara di berbagai belahan Bumi yang positif mengumumkannya.
Adapun kabar sebelumnya menyebutkan ada 10 negara, mulai dari Asia hingga Australia.
Apa saja itu, berikut daftarnya dilansir dari AFP, Sabtu (25/1/2020).
1. China
Negeri pimpinan Presiden Xi Jinping itu pertama kali mengumumkan keberadaan virus tersebut di Wuhan, yang masuk dalam Provinsi Hubei. Dari 41 korban meninggal yang tercatat, sebagian besar berada di Wuhan, sedangkan dua sisanya terjadi di luar Hubei. Di Makau, kota yang terkenal dengan judinya itu sudah mencatat dua kasus. Adapun di Hong Kong, otoritas setempat mencatat lima pasien. Sejumlah pakar meyakini, virus itu bersumber dari sebuah pasar ikan Wuhan, yang ditengarai menjual hewan eksotis tetapi liar. Baca juga: Lantaran Virus Corona, 15 Mahasiswa Aceh Terisolasi di Wuhan China
2. Perancis
Negara yang terkenal dengan Menara Eiffel dan anggur itu mengumumkan, terdapat tiga kasus orang yang positif terjangkit virus Corona. Dua di antara tiga orang yang terinfeksi dirawat di Paris, dan diketahui masih sanak keluarga. Sementara sisanya di Bordeaux. Tiga pasien yang terinfeksi itu sama, mereka menunjukkan gejala adanya virus Wuhan itu setelah bepergian dari China.
3. Jepang
Otoritas kesehatan "Negeri Sakura" menyatakan, mereka menemukan kasus lain pada Jumat (24/1/2020), menjadikannya yang kedua. Korban yang tak disebutkan identitasnya itu merupakan pria berusia 40-an, dan berasal dari Wuhan yang bepergian ke China. Adapun kasus pertama terjadi pekan lalu, di mana seorang pria dirawat pada 10 Januari sekembalinya dia dari Wuhan. Baca juga: 5 Cara Cegah Penyebaran Virus Corona atau Pneumonia Wuhan ala Kemenkes
4. Australia
Pada Sabtu, "Negeri Kanguru" mengonfirmasi kasus pertamanya yang menimpa seorang pria asal Melbourne sehabis bepergian dari China pekan lalu.
Pemerintah melalui Menteri Kesehatan Greg Hunt meminta para penumpang pesawat yang sama dengan pasien agar melapor.
5. Malaysia
Negara pimpinan Perdana Menteri Mahathir Mohamad ini mencatat adanya tiga kasus, di mana mereka merupakan warga China. Para pasien merupakan pelancong yang berasal dari Wuhan.
Mereka diketahui sampai di Malaysia selepas dari Singapura dua hari sebelumnya.
Otoritas menjelaskan, korban adalah perempuan 66 tahun, lalu dua bocah berumur dua dan 11 tahun yang saat ini berada dalam kondisi baik.
6. Nepal
Pemerintah Nepal menyatakan, kasus perdana virus Corona menimpa seorang pria 32 tahun yang baru saja kembali dari Wuhan. Pasien itu sempat dikarantina, dan saat ini sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit.
Pemerintah pun tidak ingin kecolongan lagi. Mereka meningkatkan pengawasan di bandara, dan setiap penumpang pesawat yang baru datang ke Nepal bakal diperiksa.
7. Singapura
Terdapat tiga kasus yang menghantam "Negeri Singa", di mana dua di antaranya terjadi pada ayah dan anak, berusia 66 dan 37 tahun.
Keduanya mulai menunjukkan gejala sakit saat berada di Singapura, Senin (20/1/2020). Adapun yang ketiga adalah wanita 52 tahun.
8. Korea Selatan (Korsel)
Pada Jumat, pemerintahan Presiden Moon Jae-in mengumumkan kasus kedua, di mana pasien adalah pria berumur 50-an. Dia menunjukkan gejala patogen 2019-nCov ketika bekerja di Wuhan pada 10 Januari.
Dia dites saat kembali, di mana hasilnya positif. Adapun kasus pertama terjadi pada 20 Januari, di mana seorang perempuan 35 tahun terkena virus Corona sekembalinya dari Wuhan.
Keduanya saat ini berada dalam perawatan, dengan kondisinya dilaporkan membaik.
9. Taiwan
Pulau dengan pemerintahan mandiri yang hendak disatukan oleh China itu sejauh ini sudah mengumumkan adanya tiga kasus. Sejak saat itu, otoritas Taiwan melarang warganya bepergian ke Hubei atau Wuhan, dan segala kedatangan dari Wuhan bakal ditolak.
Kemudian, setiap penumpang yang datang dari Hong Kong atau Makau wajib mengisi formulir kesehatan saat mendarat. Selain itu, Taipei juga melarang adanya ekspor masker kesehatan demi memenuhi kebutuhan internal selama sebulan.
10. Thailand
Negara Asia Tenggara yang terkenal dengan pantai indahnya itu sudah mencatatkan lima kasus, dengan empat di antaranya warga China. Keempatnya berasal dari Wuhan.
Sementara satu korban lagi merupakan perempuan Thailand 73 tahun, dan baru kembali dari kota yang merupakan asal muasal virus tersebut. Kementerian Kesehatan Thailand mengungkapkan, dua pasien China sudah kembali ke negaranya setelah mendapat perawatan intensif.
11. Amerika Serikat (AS)
Pada Selasa (21/1/2020), Washington melalui otoritas kesehatan mengumumkan kasus pertama virus Corona di Seattle yang menerpa pria 30-an. Kemudian, kasus kedua dilaporkan pada Jumat, di mana korbannya merupakan perempuan 60 tahun yang tinggal di Chicago.
12. Vietnam
Negara Vietnam mengonfirmasi dua kasus pada Kamis (23/1/2020), di mana mereka merupakan ayah dan anak di Ho Chi Minh City.
Si ayah duluan yang terkena patogen dengan nama lain virus Wuhan itu, sebelum kemudian si anak menunjukkan gejala yang sama. Kementerian Kesehatan Vietnam memaparkan, keduanya kini berada dalam kondisi stabil.
(Tribunkaltim.co/Alfian)